Senin, 14 Juni 2010

Cara Berhenti Merokok

. Senin, 14 Juni 2010
0 Pendapatmu

berhenti-rokok Ratusan atau bahkan sudah ribuan orang berargumen tentang bagaimana buruknya rokok. Namun tanpa menunggu waktu lama, setiap argumen akan dibantah dengan sendirinya oleh pecinta rokok.

Mau menggunakan pendekatan apa? Kesehatan? Banyak koq orang yang ngerti tentang kesehatan dan bahkan dokter pun terjebak oleh batang bernikotin ini. Kita akan membahas keburukan rokok dari sudut pandang ekonomi? Ah, rasanya akan sia-sia, karena banyaknya orang yang sebenarnya tercekik secara ekonomi namun masih belum bisa melepaskan diri dari jeratan asap rokok.

Para penggiat gerakan anti rokok akan “diserang” dengan barbagai macam alasan tentang bagaimana rokok itu sulit untuk dihilangkan. Akan ada suara tentang bagaimana nasib patani tembakau atau buruh pabrik rokok jika rokok dihilangkan? Kemudian akan disusul oleh keraguan beberapa pihak tentang bagaimana bisa mengganti pendapatan negara yang hilang dari tidak adanya cukai rokok. Ada juga suara-suara sumbang berupa pertanyaan tentang apakah ada industri lain yang bisa membiayai kegiatan-kegiatan olah raga dan seni di negeri ini selain industri rokok. Dan ada ribuan alasan lain yang akan muncul sedetik setelah kita ungkapkan fakta-fakta keburukan rokok.

Saya adalah perokok berat. Dalam sehari saya bisa menghabiskan lebih dari tiga puluh batang rokok. Dan kebiasaan buruk saya itu sudah saya lakukan sejak lebih dari lima belas tahun yang lalu. Namun semua itu sudah berhasil saya hentikan, total. 14 Juni tahun lalu saya menyatakan diri untuk berhenti. Satu tahun saya telah berhasil membebaskan diri dari rokok.

Upaya berhenti ini bukan yang kali pertama saya lakukan. Banyak cara saya lakukan, beragam metode sudah pernah saya tempuh, beribu alasan coba saya pahami agar saya segera menghetikan kebiasaan buruk saya itu. Namun, semuanya gagal. Hingga saya menemukan sebuah alasan yang sangat ampuh.

Mencoba berhenti merokok dengan cara mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari, sudah pernah saya lakukan. Hasilnya gagal total. Pada kondisi-kondisi tertentu, konsumsi rokok malah bertambah jumlahnya. Pernah juga menakut-nakuti diri sendiri dengan akibat buruk rokok terhadap kesehatan jantung, paru-paru, tenggorokan, usus, hati dan yang lainnya. Banyak membaca artikel-artikel kesehatan pun tidak bisa menggoyahkan rasa ketergantungan saya terhadap barang yang dijuluki oleh Taufiq Ismail dengan istilah “tuhan sembilan senti” ini.

gusmus-tempo-212x300 Mungkin karena kualitas keimanan saya yang kurang bagus, saya sering meragukan fatwa tentang rokok itu haram. Saya tidak berani menyatakan rokok haram, karena kalau rokok haram berarti nanti Gus Mus, Buya Hamka dan beberapa kiai lain masuk neraka. Beliau-beliau itu kan ulama yang juga perokok, jadi kalau rokok dianggap haram, itu artinya mereka masuk neraka dong. Ah, saya tidak ikhlas kalau mereka masuk neraka, jadi saya tidak setuju kalau rokok dianggap haram. Hehehe… Tentu saja itu sebuah alasan yang tidak masuk akal, namun kebiasaan saya menghisap rokok tidak bisa dihentikan oleh sebuah aturan halal haram.

Beberapa sahabat saya pernah mencoba berhenti merokok karena tekanan pacar atau istri. Namun saya tidak mencoba itu, karena kadang saya melihat mereka tetap merokok jika tidak dilihat oleh pacar atau jauh dari istri. Mereka tidak merokok di rumah, mungkin takut tidak dikasih “jatah” sama istrinya, namun jika sudah di kantor mereka tetap merokok. Dan kalau waktunya pulang kantor, mereka segera mengunyah permen karet atau menggosok gigi terlebih dahulu. Saya tidak tertarik untuk melakukan metode ini, karena ini hanya menyiksa diri dan melatih diri sebagai seorang penipu saja.

Jadi cara apa yang telah saya lakukan sehingga berhasil selama setahun ini tidak menyentuh rokok lagi?

Manusia itu adalah makhluk paling mulia yang pernah diciptakan Tuhan. Manusia lebih mulia dibading cacing, kerbau, monyet, mobil, rumah, jabatan, uang dan lain sebagainya, termasuk rokok.

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita, Di pasar orang merokok, di warung Tegal pengunjung merokok, di restoran, di toko buku orang merokok, di kafe, di diskotik para pengunjung merokok.

Begitu penggalan sajak dari Taufiq Ismail (Tuhan Sembilan Senti)

Manusia sejatinya posisinya berada diatas rokok. Manusia itu di atas kuda, untuk mengendalikan kemana kuda akan berlari, berbelok atau berhenti. Manusia harusnya yang mengendalikan, bukannya malah dikendalikan oleh rokok.

Mari kita perhatikan, bagaimana para pecandu rokok kelimpungan saat kehabisan rokok, seolah-oleh mereka tidak bisa melakukan apa-apa jika tidak merokok. Tidak mampu mendapatkan aspirasi jika tidak menghisap sebatang atau beberapa batang rokok terlebih dahulu. Rasanya ada yang hilang jika sehabis makan namun tidak merokok.

Saya pernah bersama seorang teman berjalan kaki beberapa kilometer ditengah malam hanya untuk membeli rokok. Persediaan rokok habis, sementara pekerjaan masih banyak dan deadline-nya esok paginya. Terpaksa harus kejar setoran malam itu juga. Karena kehabisan rokok, rasanya tidak bisa bekerja, semangat hilang begitu saja. Jalan kaki adalah jalan keluarnya, karena motor sedang rusak.

Pernah kami berada di suatu pulau terpencil. Karena harus tinggal di pulau itu untuk beberapa lama, saya dan teman-teman sudah menyiapkan rokok untuk persediaan. Namun ternyata persediaan kami habis sebelum pekerjaan kami belum usai di pulau itu, dan karena di pulau itu tidak tersedia rokok yang sesuai dengan selera kami, terpaksa kita menyewa perahu yang uang sewanya lumayan mahal hanya untuk bisa ke pulau sebelah dan membeli beberapa bungkus rokok dengan merk yang sesuai dengan keinginan kami.

Begitu rapuhnya saya. Untuk sebuah keinginan merokok saya rela melakukan hal-hal yang bagi orang yang tidak merkok dianggap tidak perlu atau bahkan gila. Saya telah ditunggangi nafsu saya untuk merokok. Segala tindak tandukku di kuasai oleh ada tidaknya sebatang rokok. Emosi saya tergantung pada berapa rokok yang telah saya hisap. Bahkan, saya tidak bisa nyaman dan puas melepas hajat saat berada di toilet jika tidak sambil bercengkrama dengan sebatang rokok.

Betapa rendahnya harga diri saya. Dengan sebatang rokok saya kalah telak.

Salah satu tugas dan misi manusia adalah menjaga kualitas kemanusiaannya. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk paling tinggi derajatnya, namun manusia sendirilah yang telah mempermalukan diri, merndahkan diri serta mempersilahkan martabatnya di rendahkan posisinya terhadap sebuah makhluk yang bernama rokok.

Perhatikanlah para pecandu rokok yang tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri dan membiarkan dirinya ditunggangi oleh sebatang rokok. Seakan-akan mereka tidak punya hak untuk mengendalikan dirinya sendiri. Betapa rendah martabatnya.

Dan saya tidak terima akan hal itu. Saya berontak. Saya tidak akan membiarkan diri saya di kuasai oleh makhluk lain. Saya mencoba mempertahankan harga diri, saya coba menjaga kualitas kemakhlukan saya. Allah memberikan kita derajat yang tinggi diantara makhluk-makhluk lain, dan kenapa kita menghina penghargaan dari Tuhan itu dengan menyerah pada hal-hal yang sebenarnya jauh lebih rendah kualitas kemakhlukannya. []

Saat ini saya berhasil menguasai keinginan saya untuk merokok, ada dua hal yang mendukung saya berhenti merokok 1. Niat dan 2. dukungan orang yang mencintai saya.

 

 

Sumber : logo_kompas

Klik disini untuk melanjutkan »»

Jumat, 11 Juni 2010

5 Alasan Para Ibu adalah Karyawan Terbaik

. Jumat, 11 Juni 2010
0 Pendapatmu

Di kantor pun masih ingat membuat janji dengan dokter anak.

 

Ibu sebagai karyawan                 Perempuan bekerja sering kali dituduh mengalami conflict of interest karena sering izin dari kantor untuk menemani anak. Hampir tidak ada pria yang dianggap mengalami kondisi ini, padahal itu terjadi karena pria tidak dibebani tanggung jawab untuk mengasuh anak. Perempuanlah yang harus menanggung beban tersebut, dan mereka masih harus menerima tuduhan tersebut.

Padahal, kalau saja perusahaan mengerti, perempuan berkeluarga justru merupakan karyawan yang paling dapat diandalkan. Adanya peran ganda tersebut saja sudah membuktikan bahwa perempuan mampu mengerjakan lebih banyak pekerjaan. Linda Waters, career coach yang juga pendiri BacktoBusiness.org, memberikan lima alasan lain mengapa perempuan bekerja bisa jadi karyawan paling hebat:
1. Profesionalisme
Anda tidak akan membuyarkan konsentrasi klien dari urusan kerja dengan menunjukkan telepon dari pacar yang ingin ketemu, tato, rok mini, beachy hair ala Miley Cyrus yang bikin klien gemas ingin mengikatnya, atau berbicara dengan terbata-bata.

2. Pintar mengatur jadwal
Jika ada orang yang paling cermat mengatur jadwal, itulah para ibu baru. Bagaimana mengatur antara pekerjaan administratif, berolahraga, dinas keluar kota, menelepon si mbak di rumah untuk menanyakan kabar anak, sampai membuat janji dengan dokter anak, Anda bisa melakukannya tanpa meleset. Perempuan yang sudah memiliki anak sangat mahir menangani hal ini, bahkan tahu bagaimana menghadapi kekacauan dengan tenang.
3. Kemampuan mengelola
Tak satu pun kegiatan di atas yang tidak dilakukan dengan lebih dulu mengelola apa yang harus dibawa dan dilakukan. Membawa pemompa ASI, membawa snack agar tidak kelaparan di jalan, membawa berkas-berkas dari kantor, hingga membawa sepatu dan pakaian untuk berolahraga. Jika satu saja elemen di atas meleset, seluruh jadwal bisa berantakan. Terlambat pulang, bisa-bisa si kecil menangis sepanjang malam, dan hal ini lebih menakutkan daripada ditegur atasan!
4. Loyal dan pintar bernegosiasi
Jika perusahaan ingin mengetahui karyawan mana yang loyal dan mampu memberikan yang lebih, itulah para ibu. Perempuan berkeluarga tahu bagaimana menghargai pekerjaan dan fleksibilitasnya. Sebagai karyawan, Anda juga pintar bernegosiasi. Misalnya, jika Anda boleh pulang lebih sore hari ini, Anda akan datang lebih pagi besok. Atau, jika Anda boleh izin sebentar untuk menjemput anak di sekolah, Anda akan sekaligus mampir menemui buyer.
5. Manajemen SDM
Sebagai ibu, Anda harus memberikan briefing untuk pengasuh anak, bersosialisasi dengan sesama orangtua murid pada pertemuan bulanan, membantu menyiapkan arisan keluarga suami, menyiapkan laporan yang akan dipresentasikan atasan Anda di acara regional meeting, dan tentunya menyusun kegiatan Anda sendiri di kantor. Anda harus berurusan dengan banyak orang dengan kepribadian dan jadwal yang bervariasi. Jika tidak terbiasa menghadapi manusia dengan berbagai persoalannya (dan persoalan Anda sendiri), Anda pasti langsung menyerah.

 

 

Sumber : logo_kompas

Klik disini untuk melanjutkan »»

PUTRI PERTAMAKU, ECCLESYA HADTHA CHRISTALYANT

.
0 Pendapatmu

       9 Bulan menunggu akan hadirnya sang buah hati dari pernikahan kami, sebetulnya kelahiran sang buah hati diprediksi oleh dokter awal juni 2010 yang dimana jika menurut hitung-hitungan kebidanan bisa mundur 2 minggu ( 22 Mei 2010 ) atau maju, kami tidak tahu hanya TUHAN yang dapat menjawabnya. Tanggal 15 Mei 2010 pukul 08.30 kami berdua kontrol di Balkesmas carolus cijantung ( kontrol rutin ) oleh bidan, tapi menurut pengamatan bidan kandungan istri sedikit kendala & harus coba di cek oleh dokter yang dimana jam praktek dokter jam 10.00 yang kemungkinan dokter bisa molor datengnya hingga jam 11.00. Kami tidak ingin menunggu terlalu lama di balkesmas maka kami memutuskan untuk cek di dokter klinik sejahtera, tapi sayang ternyata praktek dokter justruk jam 19.00 tapi kami tetap kontrol dengan dokter di klinik dikarenakan penjelasan dokter di klinik ini lebih memuaskan hati kami. Pukul 19.00 kami berangkat ke klinik yang dimana dekat dengan rumah orang tua, tapi sayang dokter dateng telat jam 20.30. tapi kami tetap menunggu karena memang kami respect dengan dokter ini, pukul 20.30 akhirnya kami bertemu dengan dokter, setelah dicek kandungan melalui monitor ( USG ) terdapat kelainan air ketuban yang dimana sedikit sekali air ketubannya, sehingga dilakukan cek lab. Kami menunggu hasil lab. diketahui bahwa sang istri mengalami tensi darah yang tinggi & hampir keracunan maka dokter tersebut menyarankan untuk dirawat, kami berdua setuju & akhirnya dokter membuat surat rujukan ke rumah sakit untuk dirawat karena kandungan sangat riskan jika terlalu lama atau dipaksakan lahir pada waktunya. Pukul 22.30 akhirnya kami menuju ke rumah sakit carolus salemba bersama orang tuaku, sampai di ruang UGD pukul 23.00, lalu istri dicek tensi darahnya, sangat mengagetkan sih tensi darahnya hingga 170/90 yang dimana tensi normalnya 110/80an. pada pukul 00.30 tgl 16 Mei 2010 khirnya istri dirawat diruang isolasi kamar bersalin untuk menurunkan tensi darahnya, memang berangsur menurun walau lambat tensi darahnya hingga hari senin tgl 17 Mei 2010 bertemu dengan dokter Mathius Lesmana. Setelah melihat surat rujukan dari dokter di klinik yang dimana air ketuban sudah sedikit maka dokter Mathius memberikan statemen bahwa harus dilakukan operasi sesar ( sectio ) pada hari selasa 18 Mei 2010, saat itu dokter memberikan penjelasan kenapa mesti di operasi sesar ada pertimbangan 1. jika menunggu lahir normal, dokter tidak mengetahui siapa yang bisa selamat ibu atau sang bayi & 2. dilakukan operasi sesar kemungkinan besar ibu & sang bayi bisa selamat tapi semua ini TUHAN yang menentukan. Saat mendengar hal itu kami berdua memilih opsi 2 yang dimana memang harus operasi yang harus dipilih. Kami berdua selalu berdoa dari awal hingga hal ini terjadi. Tgl 18 Mei 2010 jam 08.30 istri akhirnya dibawa kelantai 2 ruang operasi untuk dilakukan operasi sesar, sambil menunggu di ruang tunggu sambil berdoa rosario akhir saya dipanggil oleh suster untuk keruang operasi ( pukul 08.48 ), hati terasa deg-degan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saat masuk ruang operasi, dokter menjelaskan bahwa sang bayi telah lahir dengankelamin perempuan & selamat, saya pun mengucap syukur “Terima kasih TUHAN” pada pukul 08.45 berat 190kg panjang 44cm. Ya setelah dari ruang operasi atas penjelasan dokter saya keluar dengan rasa bahagia bahwa anak kami telah lahir walau beratnya tidak termasuk normal, tapi TUHAN memberikan jalan buat kami berdua.  
SDC13850
Kami sekeluarga menunggu yang dimana sudah datang orang tua mertua yang jauh2 datang dari surabaya untuk memberikan support & doa kepada istriku, kurang lebih pukul 09.30 sang bayi dibawa keruang MC ( medium care ) untuk dirawat, kenapa MC karena berat sang bayi hanya 190kg yang seharusnya 200 – 250kg normalnya. Tapi tidak apa2 yang penting TUHAN memberikan keselamatan untuk putriku ini, kami sekeluargapun masih menunggu istri yang belum keluar dari ruang perawatan setelah operasi. Pukul 11.00 akhirnya istri dibawa keruang perawatan ruang yosef, tapi memang istri belum bisa melihat sang bayi hanya diruang operasi saja. Kami berdua sudah mempersiapkan nama untuknya yaitu ECCLESYA HADTHA CHRISTALYANT yang artinya Ecclesya adalah Gereje, Hadtha adalah gabungan namaku & istri ( Hadi & Littha ) & Christalyant adalah semoga anakku ini menjadi seperti kristal bersinar & berharga. Istri & anakku berada di RS. carolus ruang Yosef kamar 613 dari tgl 18 s/d 24 Mei 2010 cukup lama memang itu dikarena si kecil Lesya ( begitu panggilannya ) terkena penyakit kuning yang dimana penjelasan secara kedokteran dikarena daerah kedua orangtuanya berbeda si ibu B sang ayah O jadi sang bayi menjadi kuning ( billrubin hingga 13 ) tap dengan dibantu oleh perawat yang langsung si lesya dibawa kedalam tempat yang disinari cahaya & dibantu sang ibu menyusui.  Puji TUHAN Lesya akhirnya pulang dengan billrubin 8 & berat 230kg….

<SAMSUNG DIGITAL CAMERA>
 SDC13900
 
SDC13895SDC13916



LUCUNYA ANAKKU ECCLESYA HADTHA CHRISTALYANT

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Hadie-Littha_1979 To Blogger.com | Template by Hadie-Littha_1979