Kamis, 31 Mei 2012

LINK OTOMATIS KETIKA ARTIKEL DI COPY PASTE

. Kamis, 31 Mei 2012
0 Pendapatmu

link otomatis artikel dicopas

         Copas atau Copy paste suatu artikel dari web / blog seseorang adalah suatu yang wajar asalkan sang pen-copas menyertakan link artikel tsb dari sumbernya apalagi sudah meminta ijin dari yang punya artikel. Ini yang terkadang oleh para peng-Copas   lupa atau bahkan segaja tidak menyebut sumber artikel tsb.

Saya mencoba memberikan informasi yang saya dapat dengan mencari-cari di mbah google mengenai link otomatis ketika di copas atau copy paste, mudah-mudah para blogger atau para penulis sejati bisa lebih aman tanpa merasa artikelnya dibajak oleh seseorang tanpa menyebut sumbernya…..

Langkah-langkahnya adalah :

1. Login ke blogger

2. Klik Rancangan/Template

3. Klik edit HTML

4. Klik lanjutkan

5. Centang expand template widget (Backup terlebih dahulu)

6. Copy script atau kode dibawah ini

<script type="text/javascript"> if(document.location.protocol=='http:'){ var Tynt=Tynt||[];Tynt.push('cXIEhKYVSr4lJ5adbi-bpO');Tynt.i={"ap":"Sumber :"}; (function(){var s=document.createElement('script');s.async="async";s.type="text/javascript";s.src='http://infonetmu.googlecode.com/files/sumber-otomatis.js';var h=document.getElementsByTagName('script')[0];h.parentNode.insertBefore(s,h);})(); } </script>

7. Lalu paste tepat diatas kode <head> template kamu.

8. Lalu klik simpan Template

NB : untuk kode yang diberi warna merah bisa diubah sesuai dengan keinginan kalian.

Ex : Lanjutkan, Sumber, lin dari atau copas dll

Untuk mengecek script ini bekerja silahkan copas di artikel blog kalian..

---semoga bermanfaat----

Silahkan kunjungi sumber diatas sebagai panduan/alternatif.

Sumber : http://www.agus-tkj.web.id

              http://blog-t4belajarku.blogspot.com

Klik disini untuk melanjutkan »»

Rabu, 23 Mei 2012

ASAL USUL DAERAH JAKARTA TIMUR

. Rabu, 23 Mei 2012
0 Pendapatmu

 

Berikut adalah asal usul nama daerah sekitar Jakarta Timur, diambil dari beberapa sumber….Silahkan di baca, semoga bermanfaat :

 

JATINEGARA


Peta Jatinegara & sekitarnya

    Jatinegara dewasa ini menjadi nama sebuah Kecamatan. Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur, salah satu pusat Kota Jakarta yang multipusat itu. Nama Jatinehara baru muncul pada kawasan tersebut, sejak tahun 1942, yaitu pada awal masa pemerintahan pendudukan balatentara Jepang di Indonesia, sebagai pengganti nama Meester Cornelis yang berbau Belanda.
Sebutan Meester Cornelis mulai muncul ke pentas sejarah Kota Jakarta pada pertengahan abad ke-17, dengan diberikannya izin pembukaan hutan dikawasan itu kepada Cornelis Senen adalah seorang guru agama Kristen, berasal dari Lontor, pulau Banda. Setelah tanah tumpah – darahnya dikuasai sepenuhnya oleh kompeni, pada tahun 1621 Senen mulai bermukim di Batavia, ditempatkan di kampung Bandan. Dengan tekun ia mempelajari agama Kristen sehingga kemudian mampu mengajarkannya kepada kaum sesukunya. Dia dikenal mampu berkhotbah baik dalam bahasa Melayu maupun dalam bahasa Portugis (kreol) Sebagai guru, ia biasa dipanggil mester, yang berarti “tuan guru”. Hutan yang dibukanya juga dikenal dengan sebutan Mester Cornelis, yang oleh orang – orang pribumi biasa disingkat menjadi Mester. Bahkan sampai dewasa ini nama itu nampaknya masih umum digunakan oleh penduduk Jakarta, termasuk oleh para pengemudi angkot (angkutan kota).
Kawasan hutan yang dibuka oleh Mester Cornelis Senen itu lambat laun berkembang menjadi satelit Kota Batavia. Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah oleh Pemerintah Hindia Belanda dibentuklah Pemerintahan Gemeente (kotapraja) Meester Cornelis, bersamaan dengan dibentuknya Gemeente Batavia. Kemudian, mulai tanggal 1 Januari 1936 Gemeente Meester Cornelis digabungkan dengan Gemeente Batavia. Disamping kedudukannya sebagai gemeente, pada tahun 1924 Meester Cornelis dijadikan nama kabupaten, Kabupaten Meester Cornelis, yang terbagi menjadi 4 kewedanaan, yaitu Kewedanaan Meester Cornelis, Kebayoran, Bekasi, dan Cikarang (Kolonial Tidschrifft, Maart 1933:1). Pada jaman Jepang pemerintah pendudukan jepang, nama Meester Cornelis diganti menjadi Jatinegara, bersetatus sebagai sebuah Siku, setingkat kewedanaan, bersama – sama dengan Penjaringan, Manggabesar, Tanjungpriuk, Tanahabang, Gambir, dan Pasar Senen. Ketika secara administrative Jakarta ditetapkan sebagai Kotapraja Jakarta Raya, Jatinegara tidak lagi menjadi kewedanaan, karena kewedanaan dipindahkan ke Matraman, dengan sebutan Kewedanaan Matraman. Jatinegara menjadi salah satu wilayah Kecamatan Pulogadung, Kewedanaan Matraman (The Liang Gie 1958:144)

 

 

CAWANG

Peta Cawang & Sekitarnya

    Kawasan Cawang dewasa ini menjadi sebuah kelurahan Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Kotamadya Jakarta Timur.Nama kawasan tersebut berasal dari nama seorang Letnan Melayu yang mengabdi kepada Kompeni, yang bermukim disitu bersama pasukan yang dipimpinnya, bernama Enci Awang.(Awang, mungkin panggilan dari Anwar).Lama – kelamaan sebutan Enci Awang berubah menjadi Cawang. Letnan Enci Awang adalah bawahan dari Kapten Wan Abdul Bagus, yang bersama pasukannya bermukim dikawasan yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Melayu, sebelah selatan Jatinegara. Kurang jelas, apakah sebagian atau seluruhnya, pada tahun 1759 Cawang sudah menjadi milik Pieter van den Velde, di samping tanah – tanah miliknya yang lain seperti Tanjungtimur atau Groeneveld, Cikeas,Pondokterong, Tanjungpriuk dan Cililitan (De Haan, 1910:50).Pada awal abad ke-20 Cawang pernah menjadi buah bibir, karena disana bermukim seorang pesilat beraliran kebatinan, bernama Sairin, alias Bapak Cungok. Sairin dituduh oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai dalang kerusuhan di Tangerang pada tahun 1924. Di samping itu. Ia pun dinyatakan terlibat dalam pemberontakan Entong Gendut, di Condet tahun 1916. Condet pada waktu itu termasuk bagian tanah partikelir Tanjung Oost (Poesponegoro 1984, (IV):299 – 300).

CILILITAN


Peta Cililitan & Sekitarnya

    Kawasan Cililitan dahulu terbentang dari sungai Ci Liwung di sebelah barat, sampai sungai Ci Pinang di sebelah timur. Sebelah selatan berbatasan dengan kawasan Kampung Makasar dan Condet. Di sebelah utara berbatasan dengan kawasan Cawang . Bagian sebelah barat Jalan Dewi Sartika sekarang sebatas simpangan Jalan Kalibata, biasa disebut Cililitan Kecil, sedangkan yang terletak disebelah timur Jalan Raya Bogor, dikenal dengan nama Cililitan Besar. Dewasa ini nama Cililitan dijadikan nama kelurahan, Kelurahan Cililitan, Kecamatan KRAMATJATI Kotamadya Jakarta Timur. Nama Cililitan diambil dari nama salah satu anak sungai Ci Cipinang.Dewasa ini anak sungai tersebut sudah tidak ada lagi bekas – bekasnya.Kata ci, adalah bahasa Sunda, mengandung arti "air sungai" Lilitan lengkapnya lilitan – kutu, adalah nama semacam perdu yang bahasa ilmiahnya Pipturus velutinus Wedd., termasuk famili Urticeae (Fillet 1888:201).Pada pertengahan abad ke- 17 kawasan Cililitan merupakan bagian dari tanah partikelir Tandjoeng Oost, ketika masih dimiliki oleh Pieter van der Velde (De Haan 1910:50). Kemudian beberapa kali berpindah pindah tangan. Sampai diganti namanya menjadi lapangan Udara Halim Perdanakusumah. Lapangan udara tersebut biasa disebut Lapangan Udara (vliegeld, kata orang Belanda) Cililitan.

 

 

CONDET


Peta Condet & Sekitarnya

     Kawasan Condet meliputi tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Batuampar,Kampung Tengah (dahulu disebut Kampung Gedong), dan Balekambang termasuk wilayah Kecamatan Kramatjati, Kotamadya Jakarta Timur.Nama Condet berasal dari nama sebuah anak sungai Ci Liwung, yaitu Ci Ondet. Ondet, atau ondeh, atau ondeh – ondeh, adalah nama pohon yang nama ilmiahnya Antidesma diandrum Sprg.,termasuk famili Antidesmaeae (Fillet, 1888:128), semacam pohon buni, yang buahnya biasa dimakan. Data tertulis pertama yang menyinggung – nyinggung Condet adalah catatan perjalanan Abraham van Riebeeck, waktu masih menjadi Direktur Jenderal VOC di Batavia ( sebelum menjadi Gubernur Jendral ). Dalam catatan tersebut, pada tanggal 24 September 1709 Van Riebeck beserta rombongannya berjalan melalui anak sungai Ci Ondet "Over mijin lant Paroeng Combale, Ratudjaja, Depok, Sringsing naar het hooft van de spruijt Tsji Ondet",..(De Haan 1911: 320). Keterangan kedua terdapat dalam surat wasiat Pangeran Purbaya (tentang tokoh ini dapat dilihat dalam tulisan ini pada entri: Kebantenan),yang dibuat sebelum berangkat ke pembuangan di Nagapatman, disahkan oleh Notaris Reguleth tertanggal 25 April 1716. Dalam surat wasiat itu antara lain tertulis, bahwa Pangeran Purbaya menghibahkan beberapa rumah dan sejumlah kerbau di Condet kepada anak – anak dan istrinya yang ditinggalkan (De Haan, 1920:250).Keterangan ketiga adalah Resolusi pimpinan Kompeni di Bataviater tanggal 8 Juni 1753, yaitu keputusan tentang penjualan tanah di Condet seluas 816 morgen (52.530 ha), seharga 800 ringgit kepada frederik willem Freijer. Kemudian kawasan Condet menjadi bagian dari tanah partikelir Tandjoeng, Oost, atau Groeneveld (De Haan 1910:51).

 

CIJANTUNG


Peta Cijantung & Sekitarnya

   Dewasa ini Cijantung menjadi nama sebuah kelurahan, Kelurahan Cijantung, wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Kotamadya Jakarta Timur.Namanya berasal dari nama sebuah anak sungai CiLiwung, yang berhulu di Areman, dekat Kelapa Dua sekarang.Pada pertengahan abad ketujuh belas kawasan itu sudah berpenghuni,sebagaimana dilaporkan oleh Kapten Frederick H. Muller, yang memimpin ekspedisi pasukan Kompeni pertama yang menjelajahi daerah sebelah selatan Meestercornelis, yang hutannya sudah dibuka setahun sebelumnya oleh Cornelis Senen. Ekspedisi Muller tersebut dilakukan karena terdorong oleh adanya berita – berita tentang adanya gerombolan orang-orang Mataram di daerah pedalaman, serta adanya jalan darat yang biasa digunakan oleh orang – orang Banten ke Priangan, melalui Muaraberes, di tepi sungai Ci Liwung.Perjalanan Kapten Muller dari kastil Batavia ke Cijantung, dimulai tanggal 4 Nopember 1657, bersama pasukannya yang terdiri atas 14 orang serdadu kulit putih dan 15 orang Mardijker, dipandu oleh 10 orang pribumi. Setelah berjalan selama tiga hari dengan susah payah merambah hutan, menyusuri tepi Sungai Ci Liwung, barulah mereka sampai di Cijantung yang di huni oleh 12 umpi di bawah pemimpinnya bernama Prajawangsa (De Haan 1911, (II):24).Mungkin sulit untuk dibayangkan, betapa lebatnya hutan antara Jatinegara sampai Cijantung pada tahun 1657 itu, dibandingkan dengan keadaan dewasa ini.

 

 

Sumber : http://arungmaya.blogspot.com

              http://singalodaya.wordpress.com

              http://betawi.disuka.com 

Klik disini untuk melanjutkan »»

HIDUP SELALU MENGASIHI & MENGAMPUNI

.
0 Pendapatmu

"Supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran."

(Kis 20:28-38; Yoh 17:11b-19)

" Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran." (Yoh 17:11b-19), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Sebagai orang beriman atau beragama kita semua diharapkan senantiasa kudus/suci, baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur alias tidak pernah melakukan kejahatan atau berdosa sedikitpun. Ingatlah, sadari dan hayati bahwa kita semua berasal dari sorga atau Allah, dan ketika dilahirkan atau diciptakan oleh Allah kita dalam keadaan baik, suci adanya. Memang dalam perjalanan waktu, semakin tambah pengalaman dan tambah usia pada umumnya kita juga bertambah dosa-dosanya, maka baiklah bahwa kita masih dianugerahi hidup sampai saat ini, yang tidak lain karena belas kasih dan kemurahan hati Allah. Karena belas kasih dan kemurahan hati-Nya yang melimpah ruah, marilah kita senantiasa hidup dan bertindak dalam syukur dan terima kasih. Syukur dan terima kasih tersebut kita wujudkan dalam hidup sehari-hari dengan berusaha hidup baik, melakukan apa yang baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur. Untuk itu kami harapkan kita juga tidak membenci siapapun, meskipun yang bersangkutan telah melukai atau menyalahi diri kita, melainkan hendaknya dengan rendah hati kita mengampuni mereka, sebagaimana sering kita doakan setiap hari dalam Doa Bapa Kami "ampunilah kami seperti kami pun senantiasa mengampuni yang bersalah kepada kami". Marilah kita hidup saling mengasihi dan mengampuni kapan pun dan dimana pun tanpa pandang bulu, sehingga kehidupan bersama kita sungguh baik dan dengan demikian kondusif bagi kita semua yang mengusahakan kesucian hidup. Hidup suci berarti senantiasa membaktikan diri seutuhnya kepada Yang Ilahi, kepada Allah yang telah menciptakan dan mengasihi kita tanpa batas.

· "Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima" (Kis 20:33-35), demikian kata Paulus, rasul agung kepada para pendengarnya. Pengalaman Paulus ini kiranya baik untuk menjadi permenungan atau refleksi kita, sebagai umat beriman atau beragama. Cara hidup dan cara bertindak kita diharapkan tidak mengganggu atau menjadi beban bagi orang lain alias bagaikan benalu, yang senantiasa mengganggu yang lain. Marilah kita hidup sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari. Kepada yang berlebihan kami harapkan bersikap sosial dengan menghayati kata-kata Paulus "adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima". Berlebihan di sini tidak hanya secara materiel, kaya akan harta benda atau uang, tetapi juga dalam hal waktu dan tenaga. Pemberian waktu dan tenaga bagi orang lain merupakan wujud cintakasih yang tak tergantikan dengan cara lain apapun, karena hemat saja wujud cintakasih yang utama dan pertama-tama adalah pemborosan waktu dan tenaga bagi yang terkasih. Kami harapkan para orangtua dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam hal memberi daripada menerima, sebagaimana anda sebagai suami-isteri telah saling memberikan diri sepenuhnya satu sama lain sebagai wujud saling mengasihi baik dalam untung maupun malang, sehat maupun sakit, selama-lamanya, sampai mati. Kebahagiaan sejati memang lebih terletak dalam memberi bukan menerima.

"Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Demi bait-Mu di Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu"

(Mzm 68:29-30)

Iman Katolik

Sumber :  http://renunganimankatolik.blogspot.com/

Klik disini untuk melanjutkan »»

Jumat, 11 Mei 2012

HIDUP DAN BERTINDAK SALING MENGASIHI

. Jumat, 11 Mei 2012
0 Pendapatmu

"Supaya kamu saling mengasihi seperti Aku telah mengasihi kamu"

(Kis 15:22-31; Yoh 15:12-17)

" Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain." (Yoh 15:12-17), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

  Perintah hidup saling mengasihi kiranya diajarkan oleh semua agama, namun mengapa sering terjadi tawuran, permusuhan dan pembunuhan, saling membenci dst.., meskipun mereka mengakui diri sebagai umat beragama. Mengapa suami-isteri telah sekian tahuh menikah serta dianugerahui anak-anak kemudian bercerai? Hemat saya hal itu disebabkan oleh kesalahfahaman atau keterbatasan pengertian perihal cintakasih. Sabda hari ini mengingatkan dan mengajak kita semua agar kita senantiasa hidup dan bertindak saling mengasihi sebagaimana Tuhan telah mengasihi kita. Pedoman atau barometer cintakasih atau cintakasih Tuhan kepada kita, manusia. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita diajak dan dipanggil untuk hidup dan bertindak saling mengasihi dengan meneladan cintakasihNya kepada kita semua. Yesus telah menyerahkan atau mempersembahkan Diri seutuhnya sehingga menderita, wafat di kayu salib demi keselamatan dan kebahagiaan kita. CintakasihNya kepada kita sungguh total tanpa syarat. Marilah kita wujudkan saling mengasihi dengan saling memberikan diri satu sama lain tanpa syarat, dan tentu saja kami berharap pertama-tama dan terutama hal ini dihayati oleh para suami-isteri yang telah saling berjanji baik dalam untung dan malang, sehat maupun sakit, sampai mati. Keteladanan anda sebagai suami-isteri dalam saling mengasihi bagi anak-anak anda sungguh dibutuhkan, sehingga anak-anak kelak kemudian ketika menjadi dewasa akan hidup dan bertindak saling mengasihi. Kepada kita semua, segenap umat beriman, kami ajak untuk menghayati diri sebagai yang dikasihi oleh Tuhan secara melimpah ruah dan kemudian meneruskan atau menyalurkannya bagi sesamanya dimana pun dan kapan pun.

· "Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." (Kis 15:28-29), demikian tanggapan para rasul dan penatua di Yerusalem kepada usulan Paulus dan Barnabas atas nama umat. Dalam pengalaman hidup dan kerja kita, kiranya kita sering menghadapi aneka masalah atau soal, maka hendaknya hal itu dibicarakan bersama dalam terang Roh Kudus, untuk selanjutnya diambil kebijakan sesuai dengan ilham Roh Kudus. Apa yang dilakukan oleh para rasul dan penatua ini pada masa kini senantiasa juga dilakukan oleh para gembala kita, yang sering mengadakan sinode atau sidang tahunan. Di Indonesia misalnya setiap tahun para gembala/uskup berkumpul untuk berbicara dan bertukar pengalaman bersama di kantor KWI perihal aneka macam masalah atau soal yang muncul dalam penggembalaan mereka. Sumbang-saran dan percakapan dalam Tuhan atau terang Roh Kudus akhirnya mengasilkan kebijakan pastoral yang membahagiakan dan menyelamatkan umat. Kebijakan pastoral memang senantiasa dibutuhkan para imam atau gembala dalam menghayati panggilannya, maka kami harapkan para imam atau pastor paroki sungguh bertindak bijaksana dalam menggembalakan umat, bukan kebijakan pribadi melainkan kebijakan yang lahir dari percakapan atau perjumpaan bersama dalam Tuhan, dalam Roh Kudus, dengan rekan sekerja atau para pembantu dalam tugas penggembalaan. Ingat dan sadari bahwa anda sebelum ditahbiskan menjadi imam harus lulus dalam ujian kebijakan pastoral dan telah dinyatakan lulus, maka hendaknya hal itu terus diperkembangkan dan diperdalam terus menerus: kebijakan pastoral dalam penggembalaan umat.

"Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!" (Mzm 97:8-12)

Iman Katolik

Sumber :  http://renunganimankatolik.blogspot.com/

Klik disini untuk melanjutkan »»

Selasa, 08 Mei 2012

DAMAI SEJAHTERA LAHIR DAN BATHIN

. Selasa, 08 Mei 2012
0 Pendapatmu

"Apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu"

(Kis 14:19-28; Yoh 14:27-31a)

" Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku" (Yoh 14:27-31a)

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Apa yang disebut dengan kenikmatan fisik memang berbeda dengan kenikmatan spiritual. Sebagai orang beriman hendaknya lebih mengutamakan kenikmatan spiritual daripada fisik dan tentu saja jika dapat menikmati keduanya secara serentak atau integral lebih baik, mengingat dan memperhatikan kita masih hidup di dunia secara fisik. Kenikmatan fisik itu misalnya dalam hal seks, makanan maupun minuman, tidur dst, sedangkan kenikmatan spiritual ada di dalam hati, jiwa dan akal budi: kenikmatan fisik bersifat sementara tetapi kenikmatan spiritual bertahan lama atau bahkan dinikmati sampai mati atau dipanggil Tuhan. Maka jika kita mendambakan kenikmatan yang bertahan lama atau sampai mati hendaknya meneladan Yesus yang "mengasihi Bapa dan melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepadaNya". Dengan kata lain marilah kita melaksanakan kehendak dan perintah Allah, yang secara konkret hal ini dapat kita hayati dengan setia menghayati janji-janji yang pernah diikrarkan Atau baiklah kita juga dapat mewujudkan perintah dan kehendak Allah dengan cara: "dalam dan dengan semangat iman kita hidup dan melakukan apapun, termasuk dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara". Dalam kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, istirahat/tidur, rekreasi dst.. hendaknya dalam dan dengan iman. Hayati segala sesuatu dalam Tuhan atau temukan Tuhan dalam segala sesuatu. "Damai sejahtera lahir dan batin, fisik dan spiritual" menjadi dambaan semua orang, kita semua, maka marilah kita usahakan bersama-sama dalam cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari dimana pun dan kapan pun. Kami juga berharap kepada mereka yang masih mendambakan kenikmatan fisik melulu untuk mengembangkan dan meningkatkan ke kenikmatan spiritual atau rohani.

· "Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara" (Kis 14:21-22). "Bertekun dalam iman serta berusaha untuk masuk dalam Kerajaan Allah" memang tak akan terlepas dari aneka macam bentuk penderitaan atau kesengsaraan, dan penderitaan maupun kesengsaraan yang lahir dari kesetiaan pada iman maupun usaha masuk dalam Kerajaan Allah alias lebih dikuasai oleh Allah merupakan jalan keselamatan atau kebahagiaan sejati, maka hadapilah dalam keteguhan iman. "Jer basuki mowo beyo" = Hidup mulia dan damai sejahtera butuh perjuangan dan pengorbanan. Ada kecenderungan banyak orang masa kini, yang diawali di dalam keluarga-keluarga, untuk memanjakan anak-anak atau generasi muda, dan hal ini antara lain didukung oleh aneka produk tehnologi yang membanjiri warga atau masyarakat, antara lain makanan atau minuman yang memanjakan lidah kita, tangan maupun semua anggota tubuh kita yang lain. Aneka makanan dan minuman instant telah menina-bubukkan lidah kita, dan kiranya tak lama kemudian jika diibiarkan cara hidup dan cara bertindak kita akan dikuasai oleh orang-orang yang bersikap mental materialistis dan kemudian kita juga akan memiliki sikap mental materilistis. Usaha untuk bertekun dalam iman hemat saya untuk masa kini memang harus dimulai dari makanan dan minuman, artinya berusaha makan dan minum apa-apa yang menyehatkan tubuh, sehingga tubuh sungguh handal. Kehandalan tubuh akan memudahkan untuk hidup dan bertindak dijiwai oleh iman. Kami berharap para orangtua tidak memanjakan lidah anak-anaknya dengan aneka macam jenis makanan instant dan yang tidak sehat.

"Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu" (Mzm 145:10-12)

 

 

Iman Katolik

Sumber :  http://renunganimankatolik.blogspot.com/

Klik disini untuk melanjutkan »»

KATA BIJAK 2

.
0 Pendapatmu

 

“Senyum dapat membuat pikiran, hati dan perasaan menjadi lebih tenang”

 

Baby_Smile1

Melihat sekeliling lingkungan kerja yang membosankan apalagi saat kita melihat bos atau atasan kita sepertinya BadMood sehingga terkadang membuat muka kita terlihat memble alias muram. Alangkah lebih baiknya kita hadapin semua itu entah itu permasalahan dengan senyuman, karena senyuman dapat mendamaikan pikiran, hati dan perasaan.

Seperti lirik ini :

Hadapi dengan senyuman semua yang terjadi biar terjadi
Hadapi dengan tenang jiwa semua kan baik-baik saja

Bila ketetapan Tuhan Sudah ditetapkan, tetaplah sudah
Tak ada yang bisa merubah dan takkan bisa berubah

Relakanlah saja ini bahwa semua yang terbaik
Terbaik untuk kita semua menyerahlah untuk menang

(Dewa 19)

Tersenyumlah…

Buatlah dunia ini penuh warna dengan senyum…

Senyum bisa membuat kedamaian…

oh, senyum…

Ekpresi muka yg sangat sulit…

tapi bisa bermakna penuh kedamaian…

Oh, senyum…

Mari damaikan dunia dengan senyum yang penuh iklas……

Klik disini untuk melanjutkan »»

Kamis, 03 Mei 2012

KATA BIJAK 1

. Kamis, 03 Mei 2012
0 Pendapatmu

Terkadang hidup itu diibaratkan roda berputar, terkadang posisi atas bisa berada di bawah seiring roda itu berputar.

belajar-syukur 

Bersyukur dan berusahalah kita sebagai manusia karena ketidakpuasan, kesulitan, permasalahan, kesusahan, kesedihan dll akan selalu menyertai kita. Tidak ada manusia yang luput dari salah satunya. Orang kaya saja pasti pernah merasakan kesusahan, kesulitan walau kadarnya berbeda. Jadilah Orang yang selalu mensyukuri nikmat TUHAN dengan sering beribadah & taat akan perintahnya. Niscaya kita akan kuat menghadapi hal2 seperti tadi…Amin….Tapi jangan berlindung dalam kata besyukur tanpa berusaha itu sama saja roda itu berhenti….

Bersyukur dan berusaha

 

Klik disini untuk melanjutkan »»

Rabu, 02 Mei 2012

KITA ADALAH MURID-MURID YESUS KRISTUS

. Rabu, 02 Mei 2012
0 Pendapatmu

"Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya"

(1Yoh 5:1-5; Mat 10:22-25a)

" Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya." (Mat 10:22-25a), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta St.Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja hari ini, saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

Seorang murid memang tidak akan lebih tinggi dalam berbagai hal dari gurunya selama yang bersangkutan masih menjadi murid, namun ketika sang murid terus menerus belajar, maka ada kemungkinan ia akan melebihi gurunya dalam berbagai hal. Sebagai orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita adalah murid-murid Yesus Kristus. Seorang murid yang baik senantiasa mendengarkan semua ajaran sang guru serta kemudian melaksanakan aneka ajaran yang telah diterima di dalam cara hidup dan cara bertindaknya setiap hari kapan pun dan dimana pun. Maka marilah kita sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus mawas diri perihal penghayatan sikap mental atau semangat 'kemuridan'. Murid adalah seorang yang sedang berguru atau melaksanakan tugas pengutusan untuk belajar. Maka dengan ini kami mengharapkan siapapun yang sedang memiliki tugas untuk belajar, hendaknya sungguh belajar dengan tekun, rajin dan giat sehingga terampil belajar. Namun demikian kami juga berharap kepada kita semua untuk hidup dan bertindak dalam dan dengan semangat belajar terus menerus. Untuk itu hendaknya sungguh mencintai dengan segenap hati, jiwa, akan budi dan tenaga tugas atau pekerjaan apapun yang sedang dikerjakan. Bukan besarnya pekerjaan yang penting, melainkan pekerjaan sekecil apapun hendaknya dikerjakan dengan cinta yang besar. Orang-orang sukses di dunia ini sungguh mengerjakan tugas dan kewajibannya dengan cinta yang besar, tanpa kenal lelah serta tanpa memikirkan atau membayangkan hasil atau buahnya, yang penting dikerjakan dengan cinta yang besar.

 "Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya." (1Yoh 5:2). "Mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintahNya", itulah panggilan kita sebagai umat beriman. Allah telah mengasihi kita secara melimpah ruah melalui saudara-saudari atau orang-orang yang telah memperhatikan kita sejak kita dilahirkan di dunia ini, lahir dari rahim ibu kita masing-masing. Maka mengasihi Allah berarti hidup dan bertindak yang dijiwai terima kasih dan syukur. Maka hendaknya menyikapi aneka sapaan, sentuhan, perlakuan orang lain pada kita sebagai wujud kasih mereka kepada kita yang lemah dan rapuh ini, entah itu yang mengenakkan atau yang tidak mengenakkan diri kita. Sedangkan perintah-perintah Allah antara lain dapat kita temukan di dalam Kitab Suci, maka hendaknya rajin dan tekun membaca apa yang tertulis di dalam Kitab Suci serta kemudian menghayati apa yang disabdakan oleh Allah, sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci tersebut. Dengan kata lain kita diharapkan memiliki keutamaan ketataan dan kerendahan hati yang mendalam, senantiasa siap sedia untuk dikasihi, dibina, dibimbing dan dibentuk, sehingga tumbuh-berkembang menjadi pribadi yang sungguh mengasihi Allah alias orang yang senantiasa hidup dan bertindak dengan jiwa terima kasih dan syukur. Saya percaya pada anda semua bahwa anda sering dengan mudah berkata 'terima kasih', maka semoga tidak hanya manis di mulut kata 'terima kasih' tersebut, melainkan menjadi nyata atau terwujud dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari dimana pun dan kapan pun. Kami berharap anak-anak sedini mungkin dibina dan dididik dalam hal hidup penuh syukur dan terima kasih, antara lain dengan teladan konkret dari orangtua, yang telah saling mengasihi dan berterima kasih satu sama lain.

"Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang." (Mzm 37:3-60)

"Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional. Semoga kebiasaan menyontek di sekolah-sekolah diberantas sampai tuntas alias dilarang keras menyontek baik dalam ulangan maupun ujian, karena menyontek sama dengan pendidikan korupsi"

Iman KatolikSumber :  http://renunganimankatolik.blogspot.com/

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Hadie-Littha_1979 To Blogger.com | Template by Hadie-Littha_1979