Rabu, 19 Desember 2012

PAUS DAN SEJARAHNYA

. Rabu, 19 Desember 2012
0 Pendapatmu

 

 

rome-catholic-pope-symbol

P A U S

A. Tahta santo Petrus

B. Tentang KePausan

C. Pandangan Gereja Perdana mengenai KePausan

D. Sejarah Bapa Gereja

Kepala Gereja Katolik di dunia dipanggil dengan sebutan Paus (dari bahasa Yunani pappas, atau bahasa Italia papa, panggilan akrab seorang anak kecil terhadap ayahnya) karena otoritasnya yang superior dan karena dilaksanakan dengan cara yang paternal, mengikuti teladan Yesus Kristus.

Paus Pertama

Dan Aku berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Matius 16:18-19)

Suksesi Apostolik

Rasul-rasul yang kudus (Petrus dan Paulus), setelah mendirikan dan membangun Gereja (Katolik di Roma), menyerahkan kursi keuskupan kepada Linus. Paulus menyebutkan tentang Linus ini dalam surat kepada Timotius (2 Timotius 4:21). Dia digantikan oleh Anacletus, dan setelahnya, pada urutan ketiga dari para Rasul, Clement diangkat sebagai uskup. Dia telah bertemu muka dengan para Rasul yang kudus dan bersama-sama mereka. Boleh dikatakan bahwa dia masih mendengar gema kotbah para Rasul, dan menyaksikan tradisi-tradisi mereka dengan mata kepalanya sendiri. Dan tidak hanya dia, karena masih ada banyak lagi yang lain, yang telah diajarkan langsung oleh para Rasul.

...Setelah Clement, Evaristus menggantikan, dan Alexander menggantikan Evaristus. Lalu, yang keenam setelah Rasul, Sixtusdiangkat, setelahnya Telesphorus , yang juga menjadi martir dengan mulia. Lalu Hyginus, dan setelahnya, Pius, dan setelahnya Anicetus. Soter menggantikan Anicetus, dan sekarang, di tempat kedua-belas setelah Rasul, kedudukan uskup jatuh kepada Eleutherus. Dalam urutan ini, dan melalui ajaran para Rasul yang diteruskan dalam Gereja, kotbah kebenaran telah sampai kepada kita.

(Santo Irenaeus, uskup Lyons, Perancis. Lahir tahun 140 - wafat tahun 202. Salah satu Bapa Gereja.)

A. Tahta santo Petrus

(See of Peter)

St. Petrus 

Pada tanggal 22 Februari, Gereja Katolik memperingati Pesta Tahta Santo Petrus (see of Peter) "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga" (Mat 16:18-19).

Gereja itu bersifat Apostolik dimana gereja itu harus menunjukkan (menampakkan) ciri-ciri rasuli (lih Ef 2:20) karena dibangun diatas para Rasul dengan Kristus sebagai batu Penjurunya, tentu pula dengan Petrus sebagai kepada dewan para rasul seperti yang Yesus sendiri kehendaki (bdk Mat 16:18-22;Yoh 21:15; Kis 2:14; dll). Konsekuensi dari gereja yang mempertahankan sifat gereja yang Apostolik adalah mempunyai suksesi apostolik, dengan adanya suksesi Apostolik maka kedudukan para rasul dan Petrus sebagai kepala dewan para rasul dapat tergantikan, dengan demikian kelangsungan Gereja dapat terjamin sesuai kehendak Yesus sendiri kepada Gerejanya (bdk Mat 28:20). Suksesi apostolik dalam Gereja perdana bisa kita lihat pada misalnya penggantian Yudas Iskariot oleh Matias (Kis 1), Pengangkatan beberapa diakon, dll. caranya itu dilakukan dengan penumpangan tangan (bdk Kis 6:6;Iti 5:22, dll). Suksesi Apostolik dipertahankan oleh Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks, kita percaya bahwa meskipun alkitab tidak secara tegas menyatakan tentang suksesi Apostolik, tetapi alkitab memberikan gambaran tentang hal itu dan juga Tradisi Suci juga menegaskan hal yang sama [penjelasan tentang Tradisi suci lihat artikel "Apakah hanya Alkitab dasar iman Kita?"]. Gereja yang mempertahankan suksesi Apostolik, memiliki ciri-ciri antara lain memiliki kesatuan dalam hal iman, ajaran, tata ibadat, hirarki, dll dimanapun komunitas itu berada, dimana Gereja sekarang sama seperti Gereja para rasul, dimana para jemaat bertekun dalam pengajaran para rasul (lih Kis 2:42). Dimana Gereja yang sekarang sama seperti Gereja pada masa Bapa-Bapa Gereja dan akan tetap sama sampai kepada akhir jaman.

Kembali ke masalah tahta Petrus (see of Peter), kita percaya bahwa pengganti Petrus sebagai Ketua dewan para rasul berada di Roma meskipun Petrus juga mendirikan Keuskupan di Anthiokia berikut salah satu contoh dari hasil konsili Sardica "[I]f any bishop loses the judgment in some case [decided by his fellow bishops] and still believes that he has not a bad but a good case, in order that the case may be judged anew . . . let us honor the memory of the Apostle Peter by having those who have given the judgment write to Julius, Bishop of Rome, so that if it seem proper he may himself send arbiters and the judgment may be made again by the bishops of a neighboring province" (canon 3 [A.D. 342]). Kita tidak dapat menyangkal bahwa See of Peter memiliki kewibawaan yang lebih daripada yang lain, karena Tahta ini merupakan tahta yang ditinggalkan Yesus untuk gerejanya dan Yesus menjamin bahwa Tahta ini tidak akan dikuasai oleh alam maut (lihat Matius 16:18-19). Bahkan sejak semulapun Tahta di Roma menjadi Tahta yang utama karena disanalah ada pengganti Petrus, hal itu ditegaskan dalam Konsili Konstantinopel I "The bishop of Constantinople shall have the primacy of honor after the bishop of Rome, because his city is New Rome" (canon 3 [A.D. 381]). Jabatan Petrus sebagai ketua dewan para rasul juga diwariskan kepada penggantinya yang bertahta di Roma, hal ini merupakan konsekuensi dari sifat gereja yang apostolik, klaim gereja Ortodoks bahwa semua Patriakh adalah pengganti Petrus secara rohani jelas tidak dapat diterima dalam sifat gereja yang apostolik, karena Gereja para rasul tidak memiliki banyak Petrus, tetapi hanya satu!! Dan kesaksian Bapa-Bapa Gereja menunjukkan bahwa Jabatan Petrus sebagai ketua dewan para rasul diwariskan kepada penggantinya yang bertahta di Roma. Dengan tidak diakuinya Tahta Petrus sebagai Tahta yang memiliki kewibawaan khusus membawa dampak bagi perkembangan dogma Gereja Ortodoks yang tertinggal jauh dengan Gereja Katolik (padahal benih-benih ajarannya sama dan merupakan Tradisi Apostolik, baik di Gereja Katolik ataupun Ortodoks) dan Gereja Ortodoks belum mampu mengadakan Konsili besar seperti yang Gereja Katolik lakukan, karena tidak adanya kepemimpinan yang memiliki senioritas diatas para Patriakh, sehingga sukar untuk mengadakan konsili besar. Kita melihat dari Gereja Protestan yang secara jelas menolak Primasi Paus bahkan yang paling parah menolak paham sakramen Imamat yang berarti kehilangan sifat Apostolik dari Gereja, kita lihat bagaimana mereka tidak memelihara Tradisi Suci, bahkan mengembangkan penafsiran bebas atas kitab suci sehingga menimbulkan perpecahan yang semakin parah atas tubuh Kristus, dan jelas-jelas bertentangan dengan kenyataan yang ada pada jaman para rasul (lih Kis 2:42).

Thomas Rudy

B. Tentang KePausAn

(See Of Vatikan)

Kepausan

Paus Yohanes Paulus II

Paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik beliau adalah Bishop of Rome, Wakil Kristus didunia ini. Paus adalah pengganti St. Petrus. kita percaya bahwa Gereja harus bertahan sampai akhir jaman dan untuk bertahan sampai akhir jaman Gereja butuh seorang pemimpin oleh karena itulah Yesus mengangkat Petrus sebagai kepala Para Rasul. Gereja Katolik mengimani Para Paus sebagai pengganti St. Petrus dengan suksesi apostolik.

Dalam Perjanjian Baru Petrus diangkat sebagai dasar yang kokoh bagi Gereja Kristus "Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Ku-dirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Mat 16:18)Yesus menjamin Gereja-Nya yang dibangun diatas Batu Karang (=Petrus) tidak akan sesat "alam maut tidak akan menguasainya" . Banyak saudara kita dari Protestan mengatakan bahwa matius 16:18 dalam bahasa Yunani dikatakan "engkau adalah Petrus (Yun: Petros) dan diatas batu karang (Yun: Petra) ini kudirikan jemaatku..." mereka mengatakan bahwa "Petros" (batu karang kecil) dan "Petra" (batu karang besar/bongkahan) itu mengacu pada hal yang berbeda. Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa Yesus berbicara menggunakan bahasa Aram. Dalam bahasa Aram nama Simon Petrus adalah Kefas (kepha) lihatlah pada Yoh 1:42. kata "Kepha" bila diterjemahkan ke Yunani sebenarnya adalah "Petra". Tetapi dalam bahasa Yunani dikenal kata benda betina (Feminime Noun), kata "Petra" adalah Feminim noun dan bila digunakan untuk menyebut Simon Petrus maka agak janggal (tidak mungkin laki-laki dipanggil dengan nama perempuan) oleh karena itu penterjemah menggunakan kata "Petros". Klaim ini tidak hanya dibuat Teolog Katolik tetapi juga Protestan dan Ortodoks:

  • Prof William Hendriksen Th.D. Reformed Protestant Scholar, dalam New Testament Commentary: Exposition of Gospel According to Matthew, hal 647: "The meaning is, 'You are Peter, that is Rock, and upon this rock, that is, on you, Peter, I will build my church.' Our Lord speaking aramaic probably said, 'And I say to you, you are Kepha, and on this Kepha I will built my church.' Jesus, then, is promising Peter that he going to build his Church oh Him! I accept this view."
  • Menjawab Pertanyaan-pertanyaan Kontemporer (David P. Purnomo) dari CD-ROM SABDA: "walaupun "petros" boleh diterjemahkan sebagai "batu" atau "batu karang" yang tersendiri dengan pengertian bahwa batu karang tersebut adalah "kecil", sedangkan "petra" adalah "batu karang yang besar" atau yang masih terbentuk "gunung", tetapi kedua kata tersebut berasal dari akar kata yang sama. Kedua kata ini di dalam bahasa Arami juga mempunyai terjemahan yang sama, yaitu "Kepha" (di dalam bahasa Indonesia: Kefas, Yoh 1:42). Maka di dalam bahasa Arami istilah "Kepha" akan muncul dua kali dalam ayat tersebut.Dalam bahasa Yunani, "petra" adalah kata benda yang berbentuk betina, maka tidak sesuai sebagai nama yang diberikan untuk Simon, sehingga harus memakai "petros" yang berbentuk jantan untuk menyebut Simon.Menurut susunan kalimat dalam ayat tersebut antara "petros" dan "petra" terdapat kata penghubung "kai" (dan). Ini menunjukkan bahwa "Petros" dan "Petra" mempunyai hubungan erat, bukannya yang satu menunjukkan Petrus dan yang lain menunjukkan Kristus atau pengakuan iman Petrus.Seandainya yang dimaksud "batu karang ini" adalah Kristus, maka perkataan "Engkau adalah Petrus", sama sekali tidak ada arti. Dalam bahasa Yunani, biasanya kata pengganti "ini" (outos) berkaitan dengan kata precedent yang terdekat. Dalam Matius 16:18, "Petros" (Petrus) adalah precedent yang terdekat dengan "Batu karang ini." Dengan lain kata, "batu karang" yang dimaksud oleh Tuhan adalah Petrus."
  • John Meyendorf, Teolog Orthodoks dalam Primacy of Peter                                Hal 14: "He (Peter) has received the messianic title of the 'Rock', a title which ini biblical languange belongs to the Messiah himselft."                                         Hal 28: "This negative statment (concerning Peter's power) However, does not sufficiently explain all that the Bible means by the messianic image of the Petra or the Rock, an image which Christ applies to Peter alone.
  • Veselin Kesich, Professor Emeritus di St. Vladimir Seminary, dikutip dalam buku Primacy of Peter hal 47-48: " 'You are Peter (Petros) and on this rock (Petra) I Will build my church (mouten ekklesian).' These words are spoken in aramaic, in which Cephas stands both for Petros and Petra
  • Raymond E. Brown, Lutheran, dalam buku Peter in the New Testament, hal 92: "on that level, precisely because of the aramaic, identity of Kepha, there can be no doub that the rock on which the church was to be built was peter.
  • Dan sumber-sumber lain misalnya dari Gerhard Maier (Teolog Lutheran) dalam buku Biblical Interpretation and Church Text and Context (Terjemahan oleh HP Dressler) halaman 60; DA Carson, Professor of New Testament, Babtist Protestant dalam The Expositor's Bible Commentary; dll

"Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mat 16:19) bila kita perhatikan baik-baik "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga" mirip sekali dengan Yesaya 22:22 "Kunci rumah Daud...apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup....." yang perannya juga mirip dengan "Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga" jadi Kristus memberikan kunci ini kepada Petrus dari hal ini jelaslah Petrus memiliki Wewenang yang lebih (apalagi diberikan kunci yang seperti itu). Petruspun didoakan secara khusus supaya imannya jangan gugur dan bila sudah insaf harus menguatkan saudara-saudaranya (Luk 22:32) ini jelas sekali mengapa Yesus tidak turut mendoakan murid yang lain hanya Petrus sendiri disini jelaslah bahwa Petrus mempunyai Peran yang besar diantara para rasul yang lain. pada perikop Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias (21:1-14) disana jelas Yesus berkata "...Gembalakanlah domba-dombaku" kata-kata ini ditujukan kepada Petrus ini pula yang menunjukkan Peranan Petrus yang khusus. Peran peran Petrus antara lain: dalam kisah 4:1-13 Petrus berbicara dengan lantang (ayat 8) saat berada di mahkamah agama, sebelum pentakosta Petrus memimpin rapat penggantian Yudas (kis 1:15-26), Petrus berkotbah saat pantekosta didampingi 11 rasul yang lain (kis 2:14-36), dll. Petrus juga memainkan peranan dalam Konsili Yerusalem (kis 15:1-21) ini terlihat setelah Petrus berbicara panjang lebar maka setelah bicara semua yang lain diam (kis 15:12) baru sesudah itu Paulus & Barnabas yang bicara setelah mereka berbicara semuanya tidak terdiam seperti saat Petrus yang berbicara dan sesudah berbicara sehingga Yakobus harus berkata "saudara-saudara dengarkan aku" (kis 15:13) ini menunjukkan bahwa sejak awal mula Petrus berwibawa dan pasti memiliki wewenang yang lebih diatara rasul-rasul yang lain dan Yakobus bukanlah pemimpin sidang itu melainkan sebagai Juru bicara sejak awal mula justru Petruslah yang tampil sebagai pemimpin (mis: dalam kis 1:13-26;2:14;2:41;3:6-7;5:1-11;8:21,dll).

Apakah Jabatan dan Kedudukan Petrus diwariskan?

Semua Bapa Gereja mengatakan "Ya" seperti misalnya ungkapan dari St. Irenaeus: "But Since it would be too long to enumerate in such a small volume as this the succession of all the churches, we shall confound all those who, in whatever manner, whether through self-satisfaction or vainglory, or through blindness and wicked opinion, assemble other than where it is proper, by pointing out here the successions of the bishop of the greatest and most ancient Church know all, Founded and organized at Rome by two most glorious, Peter and Paul, That Church which has the tradition and the faith which comes down to us after having been announced to men by apostle. For with this Church, because of its superior origin, all the Churches must agree, that is, all the faithful in the whole world; and it is in her that the faithful everywhere have maintained the Apostolic tradition" (3, 3, 2; Jurgens, p.90,#210). Secara logika kita dapat melihat bahwa Gereja mula-mula tidak menolak hal ini. Kita lihat Rasul terakhir St. Yohanes (wafat sekitar tahun 100) tidak menolak camput tangan Paus St. Clement (Paus ke IV dalam Gereja Katolik) pada Keuskupan di Korintus. Andaikata paham KePausan salah atau tidak sesuai dengan Alkitab dan Tradisi Apostolik, tentu saja paham ini ditolak oleh Gereja. Apalagi pada masa Paus Clement (th 88-97) dimana pada saat itu sudah dikenal paham KePausan, dan pada masa itu pula masih hidup murid-murid hasil didikan Para Rasul Yesus, jadi jika KePausan salah sudah tentu terjadi penolakan. Tetapi sejarah gereja menyatakan tidak ada penolakan, bahkan lembaga kePausan ini juga turut ambil bagian dalam penentuan Kanon Kitab Suci . Penolakan terhadap lembaga KePausan baru ada sekitar tahun 1054 karena sebelumnya antara Gereja Barat (Romawi) dan Gereja Timur (Konstantinopel) terjadi perselisihan yang faktor utamanya adalah karena faktor politik yang disebabkan perpindahan Ibukota kerajaan Romawi dari Roma ke Konstantinopel. Reformasi Protestan juga menolak KePausan.

Bila kita mencoba melihat dalam Kitab Suci , jelas bahwa jabatan Petrus dan para rasul yang lain harus diwariskan. Mengapa? karena Gereja harus bertahan sepanjang masa (Mat 28:20) untuk mewartakan kabar baik (Mat 28:16-20). Kita tahu bahwa para rasul tidak mungkin dapat bertahan selamanya (karena mereka manusia) tetapi Gereja harus bertahan, oleh karena itulah jabatan Petrus dan para rasul diteruskan kepada pengganti mereka yaitu Paus, Uskup dan para Imam. Kita juga mengetahui bahwa Gereja dibangun atas dasar para rasul dengan Petrus sebagai kepala para rasul. Yesus pernah menekankan pentingnya Pondasi (Mat 7:24-27) dan kita tahu bahwa Gereja dibangun dengan dasar yang teguh (Mat 16:18) oleh karena itu, secara logika, jelas bahwa Jabatan Petrus dan para rasul harus diwariskan, karena Pondasi itu harus tetap mendasari Gereja, agar Gereja tetap kokoh berdiri. Contoh nyata dari kekokohan pndasi ini adalah bertahannya Gereja Katolik selama hampir 2000 tahun, walaupun selama perjalanan hidupnya Gereja Katolik mengalami penganiayaan, kejayaan, perpecahan, dll. Tetapi kita lihat Perlindungan Roh Kudus kepada Gereja, sehingga Gereja tetap ada sampai sekarang.

Adik-adik kita dari gereja Protestan mengatakan bahwa Petrus tidak infalibel buktinya dalam Galatia 2:11-14 dimana Petrus ditegor paulus karena munafik. dalam sejarah ada Paus yang ditegur misalnya oleh St.Katerin dari sienna dan seorang kardinal yang meminta Paus Yohanes Paulus II mundur, dll.

Maksud Infalibel disini bukan berarti setiap statment Paus itu benar apalagi menyangkut IPTEK, kedokteran,dll. Infalibilitas disini berarti ajarannya (Paus) tidak dapat sesat (infallibilitas) khususnya yang berkaitan dengan iman dan kesusilaan, sesuai dengan apa yang ditegaskan dalam Lumen Gentium 25, Karena Kristus sendiri menjamin: "Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Ku-dirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Mat 16:18) "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mat 16:19). ada 3 syarat yang harus dipenuhi agar Ajaran Paus dipandang tidak dapat sesat yaitu:

  1. Ajaran itu harus mengenai Iman & Kesusilaan.
  2. Ia harus mengajar sebagai kepala Gereja universal. ia berbicara secara Ex-Cathedra
  3. Paus harus secara jelas bermaksud mengikat gereja sepenuhnya

jika ketiga persyaratan itu tidak terpenuhi maka hukum gereja menyatakan bahwa ajaran itu tidak dapat dipandang sebagai "Tidak dapat sesat" (Kanon 749.3)

Secara teologis "Tidak dapat sesat" pertama-tama diberikan kepada Gereja (karena gereja dalah Pondasi kebenaran "...jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran (1 tim 3:15); bdk Matius 18:15-20) lalu kepada Paus sebagai kepala Gereja.

Lalu bagaimana akhir dari hidup Petrus?

Menurut tradisi kuno Petrus meninggal sebagai martir di kota Roma bersama Paulus.

Apa benar Petrus ada di Roma?

1 Petrus 5:13 mengatakan "Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, ....." kawanmu merujuk pada Petrus sedangkan Babilon adalah nama lain dari kota Roma.

Bagaimana Peran Paus (Uskup Roma) pada masa awal kekristenan?

Peran Uskup Roma antara lain:

  1. Pada tahun 80 Masehi, Paus Clement I menulis surat kepada umat di Korintus mengenai pertikaian disana dan memerintahkan mereka untuk mengembalikan keuskupan kepada uskup yang sah. Nah ada hal-hal menarik untuk diungkapkan disini. Pertama, Korintus adalah keuskupan yang tersendiri, bukan bagian dari keuskupan Roma, malahan letaknya jauh dari Roma. Kedua, pada masa itu Rasul Yohanes masih hidup (beliau meninggal sekitar tahun 100 AD) dan bahkan tinggal di Efesus yang jauh lebih dekat ke Korintus daripada Roma (lihat peta Alkitab). Adalah suatu hal yang aneh bin ajaib bahkan luar biasa bahwa otoritas Gereja di Korintus minta bantuan pada Uskup Roma dan bukannya pada Rasul Yohanes yang pernah jalan-jalan disamping Yesus sendiri!. Pope Clement I: "Owing to the sudden and repeated calamities and misfortunes which have befallen us, we must acknowledge that we have been some what tardy inturning our attention to the matters in dispute among you, beloved, and especially that abominable and unholy sedition, alien and foreign to the elect of God, which a few rash and self-willed persons have inflamed." "Accept ourcounsel and you will have nothing to regret.. . ... If anyone disobey the things which have been said by him [God] through us [i.e., that you mustreinstate your leaders], let them know that they will involve themselves in transgression and in no small danger." "You will afford us joy andgladness if being obedient to the things which we have written through the Holy Spirit, you will root out the wicked passion of jealousy" (Letter to the Corinthians 1:1, 58:2-59:1, 63:2 [A.D. 80]).
  2. Paus Damasus atas dorongan Konsili Roma pada tahun 382 mengeluarkan dekrit yang berisi daftar 73 kitab-kitab dalam Alkitab
  3. Paus Innocentius I (401-417) pada tahun 405 menyetujui ke-73 kitab-kitab tersebut dan MENUTUP KANONISASI ALKITAB setelah sebelumnya Konsili Hippo pada tahun 393 menyetujui kanonisasi Alkitab yang terdiri dari 73 buku.Konsili Kartago pada tahun 397 kembali menguatkan keputusan konsili sebelumnya dengan menyetujui kanonisasi 73 kitab-kitab tersebut.
  4. dll

Berikut ini kesaksian dari St. Irenaeustentang KePausan:

Rasul-rasul yang kudus (Petrus dan Paulus), setelah mendirikan dan membangun Gereja (Katolik di Roma), menyerahkan kursi keuskupan kepada Linus. Paulus menyebutkan tentang Linus ini dalam surat kepada Timotius (2 Timotius 4:21). Dia digantikan oleh Anacletus, dan setelahnya, pada urutan ketiga dari para Rasul, Clement diangkat sebagai uskup. Dia telah bertemu muka dengan para Rasul yang kudus dan bersama-sama mereka. Boleh dikatakan bahwa dia masih mendengar gema kotbah para Rasul, dan menyaksikan tradisi-tradisi mereka dengan mata kepalanya sendiri. Dan tidak hanya dia, karena masih ada banyak lagi yang lain, yang telah diajarkan langsung oleh para Rasul.

...Setelah Clement, Evaristus menggantikan, dan Alexander menggantikan Evaristus. Lalu, yang keenam setelah Rasul, Sixtus diangkat, setelahnya Telesphorus, yang juga menjadi martir dengan mulia. Lalu Hyginus, dan setelahnya, Pius, dan setelahnya Anicetus. Soter menggantikan Anicetus, dan sekarang, di tempat kedua-belas setelah Rasul, kedudukan uskup jatuh kepada Eleutherus. Dalam urutan ini, dan melalui ajaran para Rasul yang diteruskan dalam Gereja, kotbah kebenaran telah sampai kepada kita. (Santo Irenaeus, uskup Lyons, Perancis. Lahir tahun 140 - wafat tahun 202. Salah satu Bapa Gereja.)

C. Pandangan Gereja Perdana mengenai KePausan

Sri Paus adalah Uskup Roma. Pemahaman Gereja Katolik tentang hal ini tidak hanya berdasarkan Kitab Suci saja (lihat Tentang KePausan) tetapi juga berdasarkan Tradisi Apostolik yang kesaksiannya dapat kita lihat dari Bapa-Bapa Gereja Perdana dan beberapa hasil Konsili.

Bapa-Bapa Gereja Perdana memberikan kesaksian bahwa mereka Percaya bahwa Petrus adalah batu karang yang dimaksud oleh Tuhan Yesus dalam Mat 16:18 (lihat Tentang KePausan) dan juga Petrus sebagai Kepala Para Rasul. Berikut kesaksian Bapa Gereja Timur mengenai hal ini:

  • Origenes: See what is said by the Lord to [Peter], that great foundation of the Church, and most solid rock, upon which Christ founded the Church (Alnatt 15,16)
  • St. Antoni dari Mesir: Peter, the Prince of the Apostles (Anthony, Epist. xvii. Galland, iv p. 687).
  • St. Anthanasius: The Chief, Peter. (Athan, In Ps. xv. 8, tom. iii. p. 106, Migne)
  • St. Yohanes Krisostomos: Peter himself the Head or Crown of the Apostles, the First in the Church, the Friend of Christ, who received a revelation, not from man, but from the Father, as the Lord bears witness to him, saying, 'Blessed art thou, &c.' This very Peter and when I name Peter I name that unbroken Rock, that firm Foundation, the Great Apostle, First of the disciples, the First called, and the First who obeyed he was guilty ...even denying the Lord. (Chrysostom, T. ii. Hom). Peter, the Leader of the choir of Apostles, the Mouth of the disciples, the Pillar of the Church, the Buttress of the faith, the Foundation of the confession, the Fisherman of the universe. (Chrysostom, T. iii Hom). Peter, that Leader of the choir, that Mouth of the rest of the Apostles, that Head of the brotherhood, that one set over the entire universe, that Foundation of the Church. (Chrys. In illud hoc Scitote). (Peter), the foundation of the Church, the Coryphaeus of the choir of the Apostles, the vehement lover of Christ ...he who ran throughout the whole world, who fished the whole world; this holy Coryphaeus of the blessed choir; the ardent disciple, who was entrusted with the keys of heaven, who received the spiritual revelation. Peter, the mouth of all Apostles, the head of that company, the ruler of the whole world. (De Eleemos, iii. 4; Hom. de decem mille tal. 3). In those days Peter rose up in the midst of the disciples (Acts 15), both as being ardent, and as intrusted by Christ with the flock ...he first acts with authority in the matter, as having all put into his hands ; for to him Christ said, 'And thou, being converted, confirm thy brethren. (Chrysostom, Hom. iii Act Apost. tom. ix.). He passed over his fall, and appointed him first of the Apostles; wherefore He said: ' 'Simon, Simon,' etc. (in Ps. cxxix. 2). God allowed him to fall, because He meant to make him ruler over the whole world, that, remembering his own fall, he might forgive those who should slip in the future. And that what I have said is no guess, listen to Christ Himself saying: 'Simon, Simon, etc.' (Chrys, Hom. quod frequenter conveniendum sit 5, cf. Hom 73 in Joan 5). And why, then, passing by the others, does He converse with Peter on these things? (John 21:15). He was the chosen one of the Apostles, and the mouth of the disciples, and the leader of the choir. On this account, Paul also went up on a time to see him rather than the others (Galatians 1:18). And withal, to show him that he must thenceforward have confidence, as the denial was done away with, He puts into his hands the presidency over the brethren. And He brings not forward the denial, nor reproches him with what had past, but says, 'If you love me, preside over the brethren, ...and the third time He gives him the same injunction, showing what a price He sets the presidency over His own sheep. And if one should say, 'How then did James receive the throne of Jerusalem?,' this I would answer that He appointed this man (Peter) teacher, not of that throne, but of the whole world. (Chrysostom, In Joan. Hom. 1xxxviii. n. 1, tom. viii). [Peter] became a foundation of the Church (Homily 3 on Matthew, NPNF1 X:19). [T]o exhibit a man that is a fisher more solid than any rock, while all the world is at war with him...(Homily 54 on Matthew, NPNF1 X:334). Peter, that the head of the Apostles, the first in the Church, the friend of Christ, who received the revelation not from man but from the Father ... this Peter, and when I say Peter, I mean the unbroken rock, the unshaken foundation, the great apostle, the first of the disciples, the first called, the first to obey (Almsgiving 3:4, Chapman 74). selain itu Yohanes Krisostomos banyak memberikan gelar kepada Petrus seperti: 'the first of the apostles', 'the foundation of the Church', 'the leader of the choir of the apostles', 'the base', 'the pillar', 'the head of the apostles', 'the first in the Church', 'the foundation of the faith', 'the fisherman of the world', 'the unshaken foundation', 'the great apostle', 'the first of the disciples', 'the mouth of the disciples', dan 'the unbroken Rock'.

Sejarah Gereja menyatakan bahwa Suksesor Petrus tidak hanya di Roma saja tetapi juga di Antiokhia, Karena sebelum menjabat Uskup di Roma, Petrus adalah Uskup di Antiokhia. Kita percaya bahwa Petrus adalah Kepala Para rasul dan saat Petrus meninggalkan Antiokhia, Petrus belum melepaskan jabatannya sebagai Kepala Para Rasul (Pemimpin Gereja Universal) meskipun ia mentahbiskan penggantinya di Keuskupan Antiokhia. Di kota Romalah baru ada Suksesi Apostolik kepemimpinan universal Gereja dari Petrus kepada Linus dan ke suksesor selanjutnya. nah dari hal inilah kita percaya bahwa Uskup Roma sebagai pengganti Petrus memiliki Supremasi atas para uskup dan Patriakh sebagai pengganti Para Rasul seperti halnya Petrus memiliki Supremasi terhadap Para rasul.

Sebagai Contoh kita bisa lihat hal-hal berikut:

  • Di Gereja di Korintus, Ketika Paus Klements I diminta mengurus masalah dispute tahta keuskupan korintus padahal kan bisa saja otoritas gereja disana meminta bantuan pada Rasul Yohanes, Para Patriakh terdekat seperti Yerusalem atau Antiokhia atau mungkin Konstantinopel atau Alexandria :-) "Owing to the sudden and repeated calamities and misfortunes which have befallen us, we must acknowledge that we have been somewhat tardy in turning our attention to the matters in dispute among you, beloved, and especially that abominable and unholy sedition, alien and foreign to the elect of God, which a few rash and self-willed persons have inflamed." "Accept our counsel and you will have nothing to regret. . . . If anyone disobey the things which have been said by him [God] through us [i.e., that you must reinstate your leaders], let them know that they will involve themselves in transgression and in no small danger." "You will afford us joy and gladness if being obedient to the things which we have written through the Holy Spirit, you will root out the wicked passion of jealousy" (Letter to the Corinthians 1:1, 58:2-59:1, 63:2 [A.D. 80]).
  • Konsili di Sardica juga menyatakan hal yang mirip dengan ini "[I]f any bishop loses the judgment in some case [decided by his fellow bishops] and still believes that he has not a bad but a good case, in order that the case may be judged anew . . . let us honor the memory of the Apostle Peter by having those who have given the judgment write to Julius, Bishop of Rome, so that if it seem proper he may himself send arbiters and the judgment may be made again by the bishops of a neighboring province" (canon 3 [A.D. 342]). "[I]f some bishop be deposed by the judgment of the bishops sitting in the neighborhood, and if he declare that he will seek further redress, another should not be appointed to his see until the Bishop of Rome can be acquainted with the case and render a judgment" (canon 4)
  • Pada Buku yang menjawab Skisma Donatis sangat jelas ditekankan Supremasi Tahta di Roma: "In the city of Rome the episcopal chair was given first to Peter, the chair in which Peter sat, the same who was head--that is why he is also called Cephas ["Rock"]--of all the apostles, the one chair in which unity is maintained by all. Neither do the apostles proceed individually on their own, and anyone who would [presume to] set up another chair in opposition to that single chair would, by that very fact, be a schismatic and a sinner. . . . Recall, then, the origins of your chair, those of you who wish to claim for yourselves the title of holy Church" (The Schism of the Donatists 2:2 [A.D. 367]).
  • St. Hieronimus menekankan hal yang sama: "I follow no leader but Christ and join in communion with none but your blessedness [Pope Damasus I], that is, with the chair of Peter. I know that this is the rock on which the Church has been built. Whoever eats the Lamb outside this house is profane. Anyone who is not in the ark on Noah will perish when the flood prevails" (Letters 15:2 [A.D. 396] St. Hieronimus).
  • Lalu pada Konsili Kalsedon tahun 451: "Bishop Paschasinus, guardian of the Apostolic See, stood in the midst [of the Council Fathers] and said, 'We received directions at the hands of the most blessed and apostolic bishop of the Roman city [Pope Leo I], who is the head of all the churches, which directions say that Dioscorus is not to be allowed to sit in the [present] assembly, but that if he should attempt to take his seat, he is to be cast out. This instruction we must carry out" (Acts of the Council, session 1 [A.D. 451]). "After the reading of the foregoing epistle [The Tome of Leo], the most reverend bishops cried out: 'This is the faith of the fathers! this is the faith of the Apostles! So we all believe! thus the orthodox believe! Anathema to him who does not thus believe! Peter has spoken thus through Leo!'" (ibid., session 2).

Mengapa Petrus dan Paulus (Para Sokoguru jemaat) ingin ke Roma?? karena itu adalah kehendak Yesus sendiri "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis 1:8)..... ujung bumi menurut pemahaman orang dahulu (Para Penulis Injil) adalah Roma karena saat itu Roma adalam pusat empire romawi dan jika injil bisa sampai ke ujung bumi (Roma). maka niscaya agama Kristen akan mudah mencapai tempat-2 lain di seluruh dunia (pandangan penulis kala itu) dan mungkin inilah yang memicu mulai retaknya Gereja karena kekaisaran dibagi dua sehingga ada 2 kota Roma [yaitu Roma (old Rome) dan Konstantinopel (New Rome)] tetapi apapun yang terjadi konsili konstantiopel I menegaskan bahwa Roma adalah Tahta I "The bishop of Constantinople shall have the primacy of honor after the bishop of Rome, because his city is New Rome" (canon 3 [A.D. 381]).

Penulis:

Thomas Rudy

terima kasih kepada yang sudah turut membantu mengkoreksi artikel ini:

Romo H.Pidyarto, O.Carm

D. Sejarah Bapa Gereja

(See of Vatikan)

Paus-Vatikan-Roma-image 

1. Santo Petrus (33-64 atau 33-67)

2. Santo Linus dari Tuscany (67-76)

3. Santo Anacletus (atau Cletus) dari Roma (76-88)

4. Santo Clement I dari Roma (88-97)

5. Santo Evaristus dari Yunani (97-105)

6. Santo Alexander I dari Roma (105-115)

7. Santo Sixtus I dari Roma (115-125)

8. Santo Telesphorus dari Yunani (125-136)

9. Santo Hyginius dari Athena, Yunani (136-140)

10. Santo Pius I dari Aquileia (140-155)

11. Santo Anicetus dari Emesa, Syria (155-166)

12. Santo Soter dari Campagna, Italia (166-175)

13. Santo Eleutheriusdari Nicopolis di Epirus, Yunani (175-189)

14. Santo Victor I dari Afrika (189-199)

15. Santo Zephyrinusdari Roma (199-217)

16. Santo Callixtus I dari Roma (217-222)

17. Santo Urban I dari Roma (222-230)

18. Santo Pontian dari Roma (230-235)

19. Santo Anterus dari Yunani (235-236)

20. Santo Fabian dari Roma (236-250)

21. Santo Cornelius dari Roma (251-253)

22. Santo Lucius I dari Roma (253-254)

23. Santo Stephen I dari Roma (254-257)

24. Santo Sixtus II dari Athena, Yunani (257-258)

25. Santo Dionysius, asal tidak diketahui (259-268)

26. Santo Felix I dari Roma (269-274)

27. Santo Eutychian dari Luni (275-283)

28. Santo Caius dari Dalmatia (283-296)

29. Santo Marcellinus dari Roma (296-304)

30. Santo Marcellus I dari Roma (308-309)

31. Santo Eusebius dari Calabria, Yunani (309-310)

32. Santo Melchiades atau Miltiades dari Afrika (311-314)

33. Santo Sylvester I dari Roma (314-335)

34. Santo Markus dari Roma (336)

35. Santo Julius I dari Roma (337-352)

36. Liberiusdari Roma (352-366)

37. Santo Damasus I dari Spanyol (366-384)

38. Santo Siricius dari Roma (384-399)

39. Santo Anastasius I dari Roma (399-401)

40. Santo Innocentius I dari Albano (401-417)

41. Santo Zozimus dari Mesuras, Yunani (417-418)

42. Santo Boniface I dari Roma (418-422)

43. Santo Celestinus I dari Campania (422-432)

44. Santo Sixtus III dari Roma (432-440)

45. Santo Leo I (Agung) dari Tuscany (440-461)

46. Santo Hilarius dari Sardinia (461-468)

47. Santo Simplicius dari Tivoli (468-483)

48. Santo Felix III (II) dari Roma (483-492)

49. Santo Gelasius I dari Afrika (492-496)

50. Anastasius IIdari Roma (496-498)

51. Santo Symmachus dari Sardinia (498-514)

52. Santo Hormisdas dari Frosinone (514-523)

53. Santo Yohanes I dari Tuscany (523-526)Martir

54. Santo Felix IV (III) dari Samnium (526-530)

55. Boniface II dari Roma (530-532)

56. Yohanes II(Mercury) dari Roma (533-535)

57. Santo Agapitus I dari Roma (535-536)

58. Santo Silverius I dari Campania (536-537)

59. Vigiliusdari Roma (537-555)

60. Pelagius I dari Roma (556-561)

61. Yohanes III dari Roma (561-574)

62. Benedictus Idari Roma (575-579)

63. Pelagius IIdari Roma (579-590)

64. Santo Gregorius I (Agung)dari Roma (590-604)

65. Sabiniandari Blera di Tuscany (604-606)

66. Boniface IIIdari Roma (607)

67. Santo Boniface IVdari Abruzzi (608-615)

68. Santo Deusdedit (Adeodatus I)dari Roma (615-618)

69. Boniface Vdari Naples (619-625)

70. Honorius I dari Campania (625-638)

71. Severinus dari Roma (640)

72. Yohanes IV dari Dalmatia (640-642)

73. Theodore I orang Yunani dari Leventine Koloni di Roma (642-649)

74. Santo Martin I dari Todi (649-655)

75. Santo Eugene I dari Roma (654-657)

76. Santo Vitalian dari Segni (657-672)

77. Adeodatus II dari Roma (672-676)

78. Donusdari Roma (676-678)

79. Santo Agatho dari Yunani dari Sicilia (678-681)

80. Santo Leo II dari Sicilia (682-683)

81. Santo Benedictus II dari Roma (684-685)

82. Yohanes V dari Antiokia, Siria (685-686)

83. Conon dari Yunani dari Thracian (?) (686-687)

84. Santo Sergius I orang Siria dari Palermo (687-701)

85. Yohanes VI dari Yunani (701-705)

86. Yohanes VIIorang Yunani dari Calabria (705-707)

87. Sisinnius orang Yunani dari Siria (708)

88. Constantine dari Siria (708-715)

89. Santo Gregorius II dari Roma (715-731)

90. Santo Gregorius III dari Siria (731-741)

91. Santo Zacharius orang Yunani dari Calabria (741-752)

92. Stephen II (III) dari Roma (752-757)

93. Santo Paulus I dari Roma (757-767)

94. Stephen III (IV)dari Sicilia (768-772)

95. Adrianus I dari Roma (772-795)

96. Santo Leo III dari Roma (795-816)

97. Stephen IV dari Roma (816-817)

98. Santo Paschal I dari Roma (817-824)

99. Eugene II dari Roma (824-827)

100. Valentinus dari Roma (827)

101. Gregorius IV dari Roma (827-844)

102. Sergius II dari Roma (844-847)

103. Santo Leo IV dari Roma (847-855)

104. Benedictus III dari Roma (855-858)

105. Santo Nicholas I (Agung) dari Roma (858-867)

106. Adrianus II dari Roma (867-872)

107. Yohanes VIII dari Roma (872-882)

108. Marinus I dari Gallese (882-884)

109. Santo Adrianus III dari Rome (884-885)

110. Stephen V (VI) dari Rome (885-891)

111. Formosus Uskup Porto (891-896)

112. Boniface VI dari Roma (896)

113. Stephen VI (VII) dari Roma (896-897)

114. Romanus dari Gallese (897)

115. Theodore II dari Roma (897)

116. Yohanes IX dari Tivoli (898-900)

117. Benedictus IV dari Roma (900-903)

118. Leo V dari Ardea (903)

119. Sergius III dari Roma (904-911)

120. Anastasius III dari Roma (911-913)

121. Landus dari Sabina (913-914)

122. Yohanes X dari Tossignano (Imola) (914-928)

123. Leo VI dari Roma (928)

124. Stephen VII (VIII) dari Roma (928-931)

125. Yohanes XI dari Roma (931-935)

126. Leo VII dari Roma (936-939)

127. Stephen VIII (IX) dari Roma (939-942)

128. Marinus II dari Roma (942-946)

129. Agapitus II dari Roma (946-955)

130. Yohanes XII (Octavius) dari Tusculum (955-964)

131. Leo VIII dari Roma (963-965)

132. Benedictus V dari Roma (964-966)

133. Yohanes XIII dari Roma (965-972)

134. Benedictus VI dari Roma (973-974)

135. Benedictus VII dari Roma (974-983)

136. Yohanes XIV (Peter Campenora) dari Pavia (983-984)

137. Yohanes XV dari Roma (983-996)

138. Gregorius V (Bruno dari Carinthia) dari Saxony (996-999)

139. Sylvester II (Gerbert) dari Auvergne (999-1003)

140. Yohanes XVII (Siccone) dari Roma (1003)

141. Yohanes XVIII (Phasianus) dari Roma1004-1009

142. Sergius IV(Peter) dari Roma (1009-1012)

143. Benedictus VIII (Theophylactus) dari Tusculum (1012-1024)

144. Yohanes XIX (Romanus) dari Tusculum (1024-1032)

145. Benedictus IX (Theophylactus) dari Tusculum (1032-1044)

146. Sylvester III (Yohanes) dari Roma (1045)

147. Benedictus IX (kedua kalinya) (Theophylactus) dari Tusculum (1045)

148. Gregorius VI (Yohanes Gratianus) dari Roma (1045-1046)

149. Clement II (Suitger, Lord Morsleben & Hornburg) dari Saxony (1046-1047)

150. Benedictus IX (ketiga kalinya) (Theophylactus) dari Tusculum (1047-1048)

151. Damasus II (Poppo) dari Bavaria, Jerman (1048)

152. Santo Leo IX (Bruno) dari Alsace (1049-1054)

153. Victor II (Gebhard) dari Swabia (1055-1057)

154. Stephen IX (X) (Frederick) dari Lorraine (1057-1058)

155. Nicholas II (Gerard) dari Burgundy (1059-1061)

156. Alexander II (Anselmo da Baggio) dari Milan (1061-1073)

157. Santo Gregorius VII (Hildebrand) dari Tuscany (1073-1085)

158. Beato Victor III (Dauferius atau Desiderius) dari Benevento (1086-1087)

159. Beato Urban II (Otto diLagery) dari Perancis (1088-1099)

160. Paschal II (Raniero) dari Ravenna (1099-1118)

161. Gelasius II (Giovanni Caetani) dari Gaeta (1118-1119)

162. Callistus II (Guido dari Burgundi) dari Burgundy, Perancis (1119-1124)

163. Honorius II (Lamberto) dari Fiagnano (Imola) (1124-1130)

164. Innocentius II (Gregorio Papareschi) dari Roma (1130-1143)

165. Celestinus II (Guido) dari Citta di Castello (1143-1144)

166. Lucius II (Gerardo Caccianemici) dari Bologna (1144-1145)

167. Beato Eugene III (Bernardo Paganelli di Montemagno) dari Pisa (1145-1153)

168. Anastasius IV (Corrado) dari Roma (1153-1154)

169. Adrianus IV (Nicholas Breakspear) dari Inggris (1154-1159)

170. Alexander III (Rolando Bandinelli) dari Siena (1159-1181)

171. Lucius III (Ubaldo Allucingoli) dari Lucca (1181-1185)

172. Urban III (Uberto Crivelli) dari Milan (1185-1187)

173. Gregorius VIII (Alberto de Morra) dari Benevento (1187)

174. Clement III (Paulo Scolari) dari Roma (1198-1191)

175. Celestinus III (Giacinto Bobone) dari Roma (1191-1198)

176. Innocentius III (Lotario dei Conti di Segni) dari Anagni (1198-1216)

177. Honorius III (Cencio Savelli) dari Roma (1216-1227)

178. Gregorius IX (Ugolino, Count Segni) dari Anagni (1227-1241)

179. Celestinus IV (Goffredo Castiglioni) dari Milan (1241)

180. Innocentius IV (Sinibaldo Fieschi) dari Genoa (1243-1254)

181. Alexander IV (Rinaldo) dari Ienne (Roma) (1254-1261)

182. Urban IV (Jacques Pantalon) dari Troyes, Perancis (1261-1264)

183. Clement IV (Guy Foulques atau Guido le Gros) dari Perancis (1265-1268)

184. Beato Gregorius X (Teobaldo Visconti) dari Piacenza (1271-1276)

185. Beato Innocentius V (Peter dari Tarentaise) dari Savoy (1276)

186. Adrianus V (Ottobono Fieschi) dari Genoa (1276)

187. Yohanes XXI (Petrus Juliani atau Petrus Hispanus) dari Portugal (1276-1277)

188. Nicholas III (Giovanni Gaetano Orsini) dari Roma (1277-1280)

189. Martin IV (Simon de Brie) dari Perancis (1281-1285)

190. Honorius IV (Giacomo Savelli) dari Roma (1285-1287)

191. Nicholas IV (Girolamo Masci) dari Ascoli (1288-1292)

192. Santo Celestinus V (Pietro del Murrone) dari Isernia (1294)

193. Boniface VIII (Benedetto Caetani) dari Anagni (1294-1303)

194. Beato Benedictus XI (Niccolo Boccasini) dari Treviso (1303-1304)

195. Clement V (Bertrand de Got) dari Perancis (1305-1314)

196. Yohanes XXII (Jacques d'Euse) dari Cahors, Perancis (1316-1334)

197. Benedictus XII (Jacques Fournier) dari Perancis (1334-1342)

198. Clement VI (Pierre Roger) dari Perancis (1342-1352)

199. Innocentius VI (Etienne Aubert) dari Perancis (1352-1362)

200. Beato Urban V (Guillaume de Grimoard) dari Perancis (1362-1370)

201. Gregorius XI (Pierre Roger de Beaufort) dari Perancis (1370-1378)

202. Urban VI (Bartolomeo Prignano) dari Naples (1378-1389)

203. Boniface IX (Pietro Tomacelli) dari Naples (1389-1404)

204. Innocentius VII (Cosma Migliorati) dari Sulmona (1404-1406)

205. Gregorius XII (Angelo Correr) dari Venice (1406-1415)

206. Martin V (Oddone Colonna) dari Roma (1417-1431)

207. Eugene IV (Gabriele Condulmer) dari Venice (1431-1447)

208. Nicholas V (Tommaso Parentucelli) dari Sarzana (1447-1455)

209. Callistus III (Alfonso Borgia) dari Jativa (Valencia) (1455-1458)

210. Pius II (Enea Silvio Piccolomini) dari Siena (1458-1464)

211. Paul II (Pietro Barbo) dari Venice (1464-1471)

212. Sixtus IV (Francesco della Rovere) dari Savona (1471-1484)

213. Innocentius VIII (Giovanni Battista Cibo) dari Genoa (1484-1492)

214. Alexander VI (Rodrigo Borgia) dari Jativa (Valencia) (1492-1503)

215. Pius III (Francesco Todeschini-Piccolomini) dari Siena (1503)

216. Julius II (Giuliano della Rovere) dari Savona (1503-1513)

217. Leo X (Giovanni de'Medici) dari Florence (1513-1521)

218. Adrianus VI (Adrian Florensz) dari Utrecht, Jerman (1522-1523)

219. Clement VII (Giulio de'Medici) dari Florence (1523-1534)

220. Paulus III (Alessandro Farnese) dari Roma (1534-1549)

221. Julius III (Giovanni Maria Ciocchi) dari Roma (1550-1555)

222. Marcellus II (Marcello Cervini) dari Montepulciano (1555)

223. Paulus IV (Gian Pietro Carafa) dari Naples (1555-1559)

224. Pius IV (Giovan Angelo de'Medici) dari Milan (1559-1565)

225. Santo Pius V (Antonio-Michele Ghislieri) dari Bosco (Alexandria) (1566-1572)

226. Gregorius XIII (Ugo Buoncompagni) dari Bologna (1572-1585)

227. Sixtus V (Felice Peretti) dari Grottamare (Ripatransone) (1585-1590)

228. Urban VII (Giambattista Castagna) dari Roma (1590)

229. Gregorius XIV (Niccolo Sfondrati) dari Cremona (1590-1591)

230. Innocentius IX (Giovanni Antonio Facchinetti) dari Bologna (1591)

231. Clement VIII (Ippolito Aldobrandini) dari Florence (1592-1605)

232. Leo IX (Alessandro de'Medici) dari Florence (1605)

233. Paulus V (Camillo Borghese) dari Roma (1605-1621)

234. Gregorius XV (Alessandor Ludovisi) dari Bologna (1621-1623)

235. Urban VIII (Maffeo Barberini) dari Florence (1623-1644)

236. Innocentius X (Giovanni Battista Pamfili) dari Roma (1644-1655)

237. Alexander VII (Fabio Chigi) dari Siena (1655-1667)

238. Clement IX (Giulio Rospigliosi) dari Pistoia (1667-1669)

239. Clement X (Emilio Altieri) dari Roma (1670-1676)

240. Beato Innocentius XI (Benedetto Odescalchi) dari Como (1676-1689)

241. Alexander VIII (Pietro Ottoboni) dari Venice (1689-1691)

242. Innocentius XII (Antonio Pignatelli) dari Spinazzola (Venosa) (1691-1700)

243. Clement XI (Giovanni Francesco Albani) dari Urbino (1700-1721)

244. Innocentius XIII (Michelangelo dei Conti) dari Roma (1721-1724)

245. Benedictus XIII (Pietro Francesco-Vincenzo Maria-Orsini) dari Gravina (Bari) (1724-1730)

246. Clement XII (Lorenzo Corsini) dari Florence (1730-1740)

247. Benedictus XIV (Prospero Lambertini) dari Bologna (1740-1758)

248. Clement XIII (Carlo Rezzonico) dari Venice (1758-1769)

249. Clement XIV (Giovanni Vincenzo Antonio-Lorenzo-Ganganelli) dari Rimini (1769-1774)

250. Pius VI (Giovanni Angelo Braschi) dari Cesena (1775-1799)

251. Pius VII (Barnaba-Gregorio-Chiaramonti) dari Cesena (1800-1823)

252. Leo XII (Annibale della Genga) dari Genga (Fabriano) (1823-1829)

253. Pius VIII (Fracesco Saverio Castiglioni) dari Cingoli (1829-1830)

254. Gregorius XVI (Bartolomeo Alberto-Mauro-Cappelari) dari Belluno (1831-1846)

255. Pius IX (Giovanni M. Mastai-Ferretti) dari Senigallia (1846-1878)

256. Leo XIII (Gioacchino Pecci) dari Carpineto (Anagni) (1878-1903)

257. Santo Pius X (Giuseppe Sarto) dari Riese (Treviso) (1903-1914)

258. Benedictus XV (Giacomo della Chiesa) dari Genoa, Italia (1914-1922)

259. Pius XI (Achille Ratti) dari Desio, Milan, Italia (1922-1939)

260. Pius XII (Eugenio Pacelli) dari Roma (1939-1958)

261. Yohanes XXIII (Angelo Giuseppe Roncalli) dari Sotto il Monte (Bergamo) (1958-1963)

262. Paulus VI (Giovanni Battista Montini) dari Concescio (Brescia) (1963-1978)

263. Yohanes Paulus I (Albino Luciani) dari Forno di Canale (Belluno) (1978)

264. Yohanes Paulus II (Karol Wojtyla) Wadowice, Polandia (1978-2005)

265. Benedictus XVI (Y. Ratzinger) Bavaria, Jerman (2005-Sekarang)

Paus-Benedict-XVI

Paus Benedict XVI (Y. Ratzinger)

 

Iman Katolik Sumber : www.imankatolik.or.id

Klik disini untuk melanjutkan »»

Selasa, 11 Desember 2012

SURAT KELUARGA DESEMBER 2012

. Selasa, 11 Desember 2012
0 Pendapatmu

Dipublikasikan tanggal 04 December 2012

Surat Desember 2012

SURAT KELUARGA DESEMBER 2012

Natal dan “Season Greeting”

Keluarga-keluarga KAJ terkasih,

 

Natal adalah peristiwa keluarga. Setiap hari menjelang Natal adalah hari yang “memorable” bagi mereka yang “sadar Natal” (=merindukan Natal). Setiap hari mendengar lagu-lagu Natal. Setiap hari menulis kartu-kartu Natal yang bagus untuk orang-orang yang dikasihi dan menikmatinya seakan Natal tinggal satu hari lagi. Memang, Natal memberi suasana tersendiri yang membuat indah.

Memasang pohon Natal; menghias dan membetulkan rumah, atau menyiapkan hadiah Natal di rumah sungguh membuat suasana Natal menjadi makin terasa dan “memorable” untuk keluarga. Sudahkah Anda mengalaminya? Sebaliknya bisa jadi Natal menjadi saat-saat sedih dan mengecewakan karena mengingat anak-anak yang bermasalah, pasangan yang tidak bicara, atau orangtua yang tidak rukun.

Mempersiapkan Natal ternyata bukan hanya menghias rumah dan membuatnya indah dipandang mata. Natal sungguh adalah suatu saat bertemu, saat bersilaturahmi keluarga. Ketika kita merasakan cinta kasih dari pasangan kita yang penuh perhatian, hati kita bersukacita, hidup menjadi penuh, dan perasaan kita seperti sedang berpesta. Kita merasa ada banyak alasan untuk bergembira, bernyanyi dan membagikan kabar gembira.

Keluarga terkasih, kalau kita melihat anak-anak kita yang masih memberi kabar, memberi salam dan mengucapkan kata-kata sayang pada kita, sebagai orangtua tentu hati akan berbunga-bunga dan terharu. Saat seperti itu akan membuat patung-patung Natal tidak lagi menjadi benda-benda kosong, tetapi berjiwa, mengabarkan kabar sukacita Sang Keluarga Kudus yang sedang berpesta bersama kita.

Ketika saya kecil, orangtua memberi kesempatan pada saya saudara-saudara saya untuk berekspresi dan membuat gua Natal dan pohon Natal bersama-sama. Saya bersemangat, meskipun gua Natal kami hanyalah kumpulan kertas semen dan patung kecil-kecil. Saya membuatnya bersama kakak-adik dan ibu. Saat saya dewasa saya ternyata merindukan saat itu.

Masih banyak pengalaman yang bisa kita ambil bersama orangtua kita di masa Natal seperti sekarang ini. Bayangkan Anda mempersiapkan Natal sementara merasakan perasaan sayang orangtua, mungkin Anda akan membuat hiasan-hiasan, dan menulis pesan-pesan yang manis dengan penuh perasaan bahagia. Inilah jiwa Natal, jiwa keluarga yang saling mengasihi.

Persiapkanlah pesta setelah kita membicarakannya dengan orang-orang yang kita kasihi. Istilah ini saya ambil supaya kita tidak hanya membayangkan sebuah Natal yang berisi teori dan cita-cita melulu, tetapi aktivitas kasih di dalam keluarga. Lagu-lagu Natal akan lebih bersemarak ketika seorang anak dan ibu menyanyikannya bersama. Memasang lampu Natal akan lebih mengasikkan kalau dilakukan bersama ayah dan saudara.

Natal adalah peristiwa keluarga. Pengalaman Keluarga Kudus menjadi pusat perhatian semua orang di dunia. Ikon-ikon para pelaku Natal menjadi gambaran betapa Natal menjadi acara impian setiap keluarga. Melihat gambar dan patung Keluarga Kudus yang sedang bersama-sama mengalirkan suasana hangat dalam hati kita, bukan?

Mengucapkan salam, menyampaikan pujian, memberikan dukungan, memberikan senyuman ramah, adalah bagian yang harus menjadi acara menjelang Natal dan perayaannya. Tanpa senyuman dan tawa bersama, Natal hanyalah kartu-kartu kosong tanpa makna. Semua berawal dari kerinduan untuk memberi salam dan berkat kekeluargaan. “Season greeting” bagi kita adalah saat silaturahmi hati.

Bulan Keluarga di masa Adven adalah salah satu cara mewujudkannya. Seluruh keluarga diundang untuk hadir dalam pertemuan yang biasanya dihadiri oleh salah satu anggota keluarga saja. Konsep aktivitas dalam pertemuan dirancang untuk memberi ruang bagi keluarga, orangtua – anak, pasutri untuk saling berkomunikasi dan berbicara. Tema “Kembali Ke Nazareth” diambil agar kita mengingat betapa pentingnya mempersiapkan Natal-an bersama keluarga.

Selamat Natal, Papa dan Mama!, Tuhan memberkati Papa dan Mama, Tuhan memberkati Rudi dan Anastasia, Tuhan Yesus yang datang ke dunia memberkati keluarga kita semua. Salam sayang untuk kalian semua yang aku sayangi. Kalian adalah hadiah Natal terindah dalam hidupku. Terima kasih telah menjadi sukacita dari Tuhan buatku!

Seandainya semua keluarga mengirimkan salam Natal yang mesra dan indah seperti itu, banyak keluarga akan mengalami Natal sesungguhnya. Seandainya kita semua berani mengambil bagian untuk merayakan Natal melalui rekonsiliasi bersama keluarga, maka kita akan menemukan sebuah Keluarga Nazareth yang baru, yang meskipun kadang dalam kesulitan, tetapi menanggungnya bersama dalam cinta kasih.

Malam Natal akan segera datang

Malam kita adalah terang seterang-terangnya

Sebab cinta kasihku mengembang bersama senyum kita

Dan aku tahu aku adalah bagian dari jiwa-jiwa bahagia

Dalam keluarga kita ini.

Selamat Natal !

Salam Keluarga Kudus

Rm.Alexander Erwin Santoso MSF

Sumber : Paroki St. Lukas

 

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Hadie-Littha_1979 To Blogger.com | Template by Hadie-Littha_1979