tag:blogger.com,1999:blog-79648126409439611072024-02-20T15:46:49.527+07:00Lesya HadthaEcho_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.comBlogger117125tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-9302373621052686592013-08-20T11:57:00.001+07:002013-08-20T11:57:35.989+07:00POWERBANK ADVANCE<p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-fD4bStBEG-8/UhL3OemXtCI/AAAAAAAABkw/Qp6mdOFx6Us/s1600-h/Powerbank%252520Advance_2%25255B7%25255D.jpg"><u></u><font color="#000000"><img style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-top: 0px; margin-right: auto; border-right: 0px" title="Powerbank Advance_2" border="0" alt="Powerbank Advance_2" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKEaS5XvRx1Qlb82Cu7LFCNcmtq8CMFN9AMK1jKMg06puXUR070fTssXC-qK4xuntVHgcD-Lfz9Y4cZvnwyL7MaM8ESt9d8WXxkA6ujTUkK3r0Go0Jpm9SF8wfjMV192LqieIMUlCxhG9Q/?imgmax=800" width="428" height="326" /></font></a><font color="#000000"> </font></p> <p><font color="#000000">           Sebelum kita ulas mengenai powerbank advance. Kita coba bahas apa itu powerbank tsb. Menurut kata satu persatu, Power adalah Energi dan Bank adalah Penyimpan jadi pada dasarnya powerbank itu adalah sebuah alat penyimpan energy dan banyak juga powerbank disebut sebagai portable charger, yakni alat untuk mengisi gadget kesayangan kita ketika sedang bepergian (on the go). Powerbank ini sangat dibutuhkan untuk para pengguna mobile gadget yang jarang sekali bertemu atau tidak sempat mendapati sumber listrik untuk men-cas gadget-nya.</font></p><div class="fullpost"> <p><font color="#000000">Memang banyak jenis dan merk powerbank yang tersebar dipasaran, yaitu : Vivan, Hippo, Philips, viora, cross, welcomm dan banyak lagi. tapi disini saya akan coba ulas powerbank Advance dari kelebihan dan pasti-nya juga kekurangannya. Opini dan sebagai penjual powerbank. Penilaian subyektif mungkin mewarnai opini dan pendapat saya ini tapi setidaknya opini bisa menjadi acuan sobat sebagai bahan pertimbangan pada saat ingin mencari powerbank untuk gadget kesayangan sobat.</font></p> <p><font color="#000000">              Perlu diketahui bahwa powerbank merk Advance ini adalah keluaran terbaru dari advancedigitals.com. Sebagai pemain yang sudah lama berkecimpung di produk-produk gadget, advance memang mempunyai pelanggan setia, baik dari harga-nya yang terjangkau tapi di iringi dengan kualitas produk yang lumayan bagus. Kita tentu pernah mendengar atau bahkan melihat produk-produk Advance sebelumnya, baik pada monitor, laptop, maupun tablet. Dengan pengalaman memproduksi gadget-gadget tersebut, nampaknya Advance menjadi salah satu pesaing potensial di dunia powerbank. Harga yang terjangkau serta layanan purna jualnya yang bagus tentu menjadi bahan pertimbangan yang bagus untuk sobat semua.</font></p> <p><font color="#000000">Kekurangan dari powerbank ini adalah memang desainnya cenderung meniru desain produk lain. Bahannya pun juga tidak terlalu beda dengan bahan-bahan yang digunakan merk lain sehingga tetap membutuhkan sarung pelindung agar tidak mudah rusak. Namun demikian, hal tersebut tentu tidak terlalu berpengaruh pada fungsi serta manfaat yang kita ambil dari produk tersebut. </font></p> <p><font color="#000000">              Sebetulnya keawetan setiap produk powerbank adalah bagaimana sobat dalam menggunakan powerbank dengan baik dan benar. Produk ini bisa sobat dapatkan di toko-toko HP dimana saja dan pastikan sobat mendapat kepastian garansi, layanan purna jual, serta semua kelengkapan produk dalam paket pembelian powerbank tersebut. Semoga bermanfaat.</font></p> <p><font color="#000000">Demikian opini atau lebih enaknya perkenalan untuk produk powerbank yang ingin saya tawarkan ke sobat-sobat sekalian.</font></p> <p><font color="#000000">Bila minat bisa menghubungi saya di :</font></p> <p><font color="#000000">PIN     : 26d1d0f0</font></p> <p><font color="#000000">Email  : </font><a href="mailto:hadtha_2000@yahoo.com"><font color="#000000">hadtha_2000@yahoo.com</font></a></p> <p><font color="#000000">YM     : </font><a href="mailto:hadtha_2000@yahoo.com"><font color="#000000">hadtha_2000@yahoo.com</font></a></p> <p> </p></div> <p><font color="#000000">Untuk produk powerbank ini mempunyai garansi hingga 30 hari (ketentuan berlaku).</font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-90612585617877171912013-08-16T09:24:00.001+07:002013-08-16T14:13:22.389+07:00SEJARAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA<div align="left">
<span style="color: black;"><img alt="Garuda" border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvVeHRKCTPH7pKRlrXjk1sAQbpeGJ__qtWQjFs5nYA1fSNCjJ0EnExzgbAyfa-ncrXNO19zF9o86WVI7nK6C8BemObeCS4OWgdoatMld0DwhtkUEipVYwr1_DZPpx7MkbBFFAKMjyw35DO/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin: 0px auto;" title="Garuda" width="222" /></span></div>
<span style="color: black; font-size: xx-small;"> Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia</span> <br />
<div align="center">
<span style="color: black; font-size: xx-small;"></span></div>
<div align="center">
<br /></div>
<div align="center">
<span style="color: black; font-size: xx-small;"></span></div>
<div align="center">
<span style="color: black;"></span></div>
<div align="center">
<span style="font-size: xx-small;"><a href="http://lh3.ggpht.com/-s_KC7KpFTg0/Ug2NcLXJlUI/AAAAAAAABjk/lmwFXEz3VBw/s1600-h/Presideng%252520RI%25255B4%25255D.jpg"><span style="color: black;"><img alt="Presideng RI" border="0" height="330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnnM2bdqFpspicqWNZJ3-Bx37D9vLiFpDTgo0gyKM9Ngs_6IwOtxYUhdzrNR0IsPV6aewQJ98eir3R949Dk4ypb6eoqE7ADGtZrJ1MJBMCOs5sUel2EZkgGrXH5b8J1-_QSdMt1pdjCexH/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline;" title="Presideng RI" width="440" /></span></a><span style="color: black;"> </span></span></div>
<div align="center">
<span style="color: black; font-size: xx-small;">Presiden Republik Indonesia</span></div>
<b><span style="color: black;"></span></b><br />
<b><span style="color: black;"></span></b><br />
<b><span style="color: black;">Pendahuluan</span></b><br />
<span style="color: black;">Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah oleh “Manusia Jawa” pada masa sekitar 500.000 tahun yang lalu. Periode dalam sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: era pra kolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; era kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; era kemerdekaan, pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta era reformasi yang berlangsung sampai sekarang.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Prasejarah</span></b><br />
<span style="color: black;">Secara geologi, wilayah Indonesia modern muncul kira-kira sekitar masa Pleistocene ketika masih terhubung dengan Asia Daratan. Pemukim pertama wilayah tersebut yang diketahui adalah manusia Jawa pada masa sekitar 500.000 tahun lalu. Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Era pra kolonial</span></b><br />
<span style="color: black;">Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra sekitar 200 SM. Kerajaan Tarumanagara menguasai Jawa Barat sekitar tahun 400. Pada tahun 425 agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut. Pada masa Renaisans Eropa, Jawa dan Sumatra telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dan sepanjang dua kerajaan besar yaitu Majapahit di Jawa dan Sriwijaya di Sumatra sedangkan pulau Jawa bagian barat mewarisi peradaban dari kerajaan Tarumanagara dan Kerajaan Sunda.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Kerajaan Hindu-Buddha</span></b><br />
<span style="color: black;">Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.</span><br />
<div class="fullpost">
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Kerajaan Islam</span></b><br />
<span style="color: black;">Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani umayyah di Asia Barat sejak abad 7. Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir pantai Sumatera. Islam pun memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada Tahun 100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz dari Khilafah Bani Umayah meminta dikirimkan da`i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi: “Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Tuhan.</span><br />
<span style="color: black;">Saya telah mengirimkan kepada anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu, masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama Sribuza Islam. Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya Palembang yang masih menganut Budha. <br />Islam terus mengokoh menjadi institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah kesultanan Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan pada 1 Muharram 225H atau 12 November tahun 839M. Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim bernama Bayang Ullah.</span><br />
<span style="color: black;">Kesultanan Islam kemudian semikin menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhir abad ke-16 di Jawa dan Sumatra. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoritas Hindu. Di kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan Kristen dan Islam diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17, dan saat ini ada mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan tersebut.</span><br />
<span style="color: black;">Penyebaran Islam dilakukan/didorong melalui hubungan perdagangan di luar Nusantara; hal ini, karena para penyebar dakwah atau mubaligh merupakan utusan dari pemerintahan islam yg datang dari luar Indonesia, maka untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja melalui cara berdagang, para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada para pedagang dari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan meyebarkan pula ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli kerajaan/kesultanan lah yang pertama mengadopsi agama baru tersebut. Kesultanan/Kerajaan penting termasuk Samudra Pasai, Kesultanan Banten yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa, Kerajaan Mataram di Yogja / Jawa Tengah, dan Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore di Maluku di timur.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Kolonisasi Belanda</span></b><br />
<span style="color: black;">Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai Portugal hingga 1975 ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia bernama Timor Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350 tahun, kecuali untuk suatu masa pendek di mana sebagian kecil dari Indonesia dikuasai Britania setelah Perang Jawa Britania-Belanda dan masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi salah satu kekuasaan kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda bagi sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">VOC</span></b><br />
<span style="color: black;">Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.</span><br />
<span style="color: black;">Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala. VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.</span><br />
<span style="color: black;">Setelah VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18 dan setelah kekuasaan Britania yang pendek di bawah Thomas Stamford Raffles, pemerintah Belanda mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Sebuah pemberontakan di Jawa berhasil ditumpas dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll. Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa kekayaan yang besar kepada para pelaksananya – baik yang Belanda maupun yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.</span><br />
<span style="color: black;">Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Kebijakan Beretika (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Gerakan nasionalisme</span></b><br />
<span style="color: black;">Pada 1905 gerakan nasionalis yang pertama, [Serikat Dagang Islam] dibentuk dan kemudian diikuti pada tahun 1908 oleh gerakan nasionalis berikutnya, [Budi Utomo]. Belanda merespon hal tersebut setelah Perang Dunia I dengan langkah-langkah penindasan. Para pemimpin nasionalis berasal dari kelompok kecil yang terdiri dari profesional muda dan pelajar, yang beberapa di antaranya telah dididik di Belanda. Banyak dari mereka yang dipenjara karena kegiatan politis, termasuk Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Perang Dunia II</span></b><br />
<span style="color: black;">Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke AS dan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Era Jepang</span></b><br />
<span style="color: black;">Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.</span><br />
<span style="color: black;">Pada Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada pertemuan pertamanya di bulan Mei, Soepomo membicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan; sementara itu Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Portugis Timur, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang. <br />Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Widjodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Era kemerdekaan</span></b><br />
<span style="color: black;">Mendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan “Proklamasi” pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.</span><br />
<span style="color: black;">Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Perang kemerdekaan</span></b><br />
<span style="color: black;">Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.</span><br />
<span style="color: black;">Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka. Pada 27 Desember 1949 (lihat artikel tentang 27 Desember 1949), setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Demokrasi parlementer</span></b><br />
<span style="color: black;">Tidak lama setelah itu, Indonesia mengadopsi undang-undang baru yang terdiri dari sistem parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen atau MPR. MPR terbagi kepada partai-partai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun 1955, sehingga koalisi pemerintah yang stabil susah dicapai. <br />Peran Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit. Soekarno lebih memilih negara sekuler yang berdasarkan Pancasila sementara beberapa kelompok Muslim lebih menginginkan negara Islam atau undang-undang yang berisi sebuah bagian yang menyaratkan umat Islam takluk kepada hukum Islam.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Demokrasi Terpimpin</span></b><br />
<span style="color: black;">Pemberontakan yang gagal di Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan pulau-pulau lainnya yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan konstitusi baru, melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada 1959 ketika Presiden Soekarno secara unilateral membangkitkan kembali konstitusi 1945 yang bersifat sementara, yang memberikan kekuatan presidensil yang besar, dia tidak menemui banyak hambatan.</span><br />
<span style="color: black;">Dari 1959 hingga 1965, Presiden Soekarno berkuasa dalam rezim yang otoriter di bawah label “Demokrasi Terpimpin”. Dia juga menggeser kebijakan luar negeri Indonesia menuju non-blok, kebijakan yang didukung para pemimpin penting negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan Blok Barat maupun Blok Uni Soviet. Para pemimpin tersebut berkumpul di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955 dalam KTT Asia-Afrika untuk mendirikan fondasi yang kelak menjadi Gerakan Non-Blok. <br />Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Soekarno bergerak lebih dekat kepada negara-negara komunis Asia dan kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) di dalam negeri. Meski PKI merupakan partai komunis terbesar di dunia di luar Uni Soviet dan China, dukungan massanya tak pernah menunjukkan penurutan ideologis kepada partai komunis seperti di negara-negara lainnya.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Konfrontasi Indonesia-Malaysia</span></b><br />
<span style="color: black;">Soekarno menentang pembentukan Federasi Malaysia dan menyebut bahwa hal tersebut adalah sebuah “rencana neo-kolonial” untuk mempermudah rencana komersial Inggris di wilayah tersebut. Selain itu dengan pembentukan Federasi Malaysia, hal ini dianggap akan memperluas pengaruh imperialisme negara-negara Barat di kawasan Asia dan memberikan celah kepada negara Inggris dan Australia untuk mempengaruhi perpolitikan regional Asia. Menanggapi keputusan PBB untuk mengakui kedaulatan Malaysia dan menjadikan Malaysia anggota tidak tetab Dewan Keamanan PBB, presiden Soekarno mengumumkan pengunduran diri negara Indonesia dari keanggotaan PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mendirikan Konferensi Kekuatan Baru (CONEFO) sebagai tandingan PBB dan GANEFO sebagai tandingan Olimpiade. Pada tahun itu juga konfrontasi ini kemudian mengakibatkan pertempuran antara pasukan Indonesia dan Malaysia (yang dibantu oleh Inggris).</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Nasib Irian Barat Konflik Papua Barat</span></b><br />
<span style="color: black;">Pada saat kemerdekaan, pemerintah Belanda mempertahankan kekuasaan terhadap belahan barat pulau Nugini (Irian), dan mengizinkan langkah-langkah menuju pemerintahan-sendiri dan pendeklarasian kemerdekaan pada 1 Desember 1961.</span><br />
<span style="color: black;">Negosiasi dengan Belanda mengenai penggabungan wilayah tersebut dengan Indonesia gagal, dan pasukan penerjun payung Indonesia mendarat di Irian pada 18 Desember sebelum kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Indonesia dan Belanda pada 1961 dan 1962. Pada 1962 Amerika Serikat menekan Belanda agar setuju melakukan perbincangan rahasia dengan Indonesia yang menghasilkan Perjanjian New York pada Agustus 1962, dan Indonesia mengambil alih kekuasaan terhadapa Irian Jaya pada 1 Mei 1963.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Gerakan 30 September / G30 S PKI</span></b><br />
<span style="color: black;">Hingga 1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk Soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan, dengan persetujuan dari Soekarno, memulai kampanye untuk membentuk “Angkatan Kelima” dengan mempersenjatai pendukungnya. Para petinggi militer menentang hal ini.</span><br />
<span style="color: black;">Pada 30 September 1965, enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto, menumpas kudeta tersebut dan berbalik melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini untuk mengambil alih kekuasaan. Lebih dari puluhan ribu orang-orang yang dituduh komunis kemudian dibunuh. Jumlah korban jiwa pada 1966 mencapai setidaknya 500.000; yang paling parah terjadi di Jawa dan Bali.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Era Orde Baru</span></b><br />
<span style="color: black;">Setelah Soeharto menjadi Presiden, salah satu pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia “bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB”, dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.</span><br />
<span style="color: black;">Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. <br />Presiden Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an. Dia juga memperkaya dirinya, keluarganya, dan rekan-rekat dekat melalui korupsi yang merajalela.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Irian Jaya</span></b><br />
<span style="color: black;">Setelah menolak supervisi dari PBB, pemerintah Indonesia melaksanakan “Act of Free Choice” (Aksi Pilihan Bebas) di Irian Jaya pada 1969 di mana 1.025 wakil kepala-kepala daerah Irian dipilih dan kemudian diberikan latihan dalam bahasa Indonesia. Mereka secara konsensus akhirnya memilih bergabung dengan Indonesia. Sebuah resolusi Sidang Umum PBB kemudian memastikan perpindahan kekuasaan kepada Indonesia. Penolakan terhadap pemerintahan Indonesia menimbulkan aktivitas-aktivitas gerilya berskala kecil pada tahun-tahun berikutnya setelah perpindahan kekuasaan tersebut. Dalam atmosfer yang lebih terbuka setelah 1998, pernyataan-pernyataan yang lebih eksplisit yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia telah muncul.</span><br />
<b><span style="color: black;">Timor Timur</span></b><br />
<span style="color: black;">Dari 1596 hingga 1975, Timor Timur adalah sebuah jajahan Portugis di pulau Timor yang dikenal sebagai Timor Portugis dan dipisahkan dari pesisir utara Australia oleh Laut Timor. Akibat kejadian politis di Portugal, pejabat Portugal secara mendadak mundur dari Timor Timur pada 1975. Dalam pemilu lokal pada tahun 1975, Fretilin, sebuah partai yang dipimpin sebagian oleh orang-orang yang membawa paham Marxisme, dan UDT, menjadi partai-partai terbesar, setelah sebelumnya membentuk aliansi untuk mengkampanyekan kemerdekaan dari Portugal.</span><br />
<span style="color: black;">Pada 7 Desember 1975, pasukan Indonesia masuk ke Timor Timur. Indonesia, yang mempunyai dukungan material dan diplomatik, dibantu peralatan persenjataan yang disediakan Amerika Serikat dan Australia, berharap dengan memiliki Timor Timur mereka akan memperoleh tambahan cadangan minyak dan gas alam, serta lokasi yang strategis. <br />Pada masa-masa awal, pihak militer Indonesia (ABRI) membunuh hampir 200.000 warga Timor Timur — melalui pembunuhan, pemaksaan kelaparan dan lain-lain. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi saat Timor Timur berada dalam wilayah Indonesia.</span><br />
<span style="color: black;">Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dalam sebuah pemungutan suara yang diadakan PBB. Sekitar 99% penduduk yang berhak memilih turut serta; 3/4-nya memilih untuk merdeka. Segera setelah hasilnya diumumkan, dikabarkan bahwa pihak militer Indonesia melanjutkan pengrusakan di Timor Timur, seperti merusak infrastruktur di daerah tersebut. <br />Pada Oktober 1999, MPR membatalkan dekrit 1976 yang menintegrasikan Timor Timur ke wilayah Indonesia, dan Otorita Transisi PBB (UNTAET) mengambil alih tanggung jawab untuk memerintah Timor Timur sehingga kemerdekaan penuh dicapai pada Mei 2002.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Krisis ekonomi</span></b><br />
<span style="color: black;">Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya didampingi B.J. Habibie. <br />Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, serta ribuan mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Era reformasi Pemerintahan Habibie</span></b><br />
<span style="color: black;">Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Pemerintahan Wahid</span></b><br />
<span style="color: black;">Pemilu untuk MPR, DPR, dan DPRD diadakan pada 7 Juni 1999. PDI Perjuangan pimpinan putri Soekarno, Megawati Sukarnoputri keluar menjadi pemenang pada pemilu parlemen dengan mendapatkan 34% dari seluruh suara; Golkar (partai Soeharto – sebelumnya selalu menjadi pemenang pemilu-pemilu sebelumnya) memperoleh 22%; Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Hamzah Haz 12%; Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 10%. Pada Oktober 1999, MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan Megawati sebagai wakil presiden untuk masa bakti 5 tahun. Wahid membentuk kabinet pertamanya, Kabinet Persatuan Nasional pada awal November 1999 dan melakukan reshuffle kabinetnya pada Agustus 2000.</span><br />
<span style="color: black;">Pemerintahan Presiden Wahid meneruskan proses demokratisasi dan perkembangan ekonomi di bawah situasi yang menantang. Di samping ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, pemerintahannya juga menghadapi konflik antar etnis dan antar agama, terutama di Aceh, Maluku, dan Papua. Di Timor Barat, masalah yang ditimbulkan rakyat Timor Timur yang tidak mempunyai tempat tinggal dan kekacauan yang dilakukan para militan Timor Timur pro-Indonesia mengakibatkan masalah-masalah kemanusiaan dan sosial yang besar. MPR yang semakin memberikan tekanan menantang kebijakan-kebijakan Presiden Wahid, menyebabkan perdebatan politik yang meluap-luap.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Pemerintahan Megawati</span></b><br />
<span style="color: black;">Pada Sidang Umum MPR pertama pada Agustus 2000, Presiden Wahid memberikan laporan pertanggung jawabannya. Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran menyerbu MPR dan meminta Presiden agar mengundurkan diri dengan alasan keterlibatannya dalam skandal korupsi. Di bawah tekanan dari MPR untuk memperbaiki manajemen dan koordinasi di dalam pemerintahannya, dia mengedarkan keputusan presiden yang memberikan kekuasaan negara sehari-hari kepada wakil presiden Megawati. Megawati mengambil alih jabatan presiden tak lama kemudian.</span><br />
<span style="color: black;"></span><br />
<b><span style="color: black;">Pemerintahan Yudhoyono</span></b><br />
<span style="color: black;">Pada 2004, pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan dan Susilo Bambang Yudhoyono tampil sebagai presiden baru Indonesia. Pemerintah baru ini pada awal masa kerjanya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan besar, seperti gempa bumi besar di Aceh dan Nias pada Desember 2004 yang meluluh lantakkan sebagian dari Aceh serta gempa bumi lain pada awal 2005 yang mengguncang Sumatra. <br />Pada 17 Juli 2005, sebuah kesepakatan bersejarah berhasil dicapai antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka yang bertujuan mengakhiri konflik berkepanjangan selama 30 tahun di wilayah Aceh.</span></div>
<span style="color: black;"></span><br />
<span style="color: black;">Sumber : </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia" target="_blank"><span style="color: black;">www.id.wikipedia.org</span></a><br />
<span style="color: black;"> </span><a href="http://syadiashare.com/sinopsis-sejarah-indonesia.html" target="_blank" title="http://syadiashare.com"><span style="color: black;">www.syadiashare.com</span></a>Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-40079082527628182142013-07-22T11:59:00.001+07:002013-07-22T11:59:27.149+07:00REVIEW SEWINDU TIGER JAKARTA TIMUR<div style="padding-bottom: 0px; margin: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: none; padding-top: 0px" id="scid:66721397-FF69-4ca6-AEC4-17E6B3208830:ee37982a-93ae-489d-bd51-145a637b9c40" class="wlWriterEditableSmartContent"><a style="border:0px" href="https://skydrive.live.com/redir.aspx?cid=e198f16d44178888&page=browse&resid=E198F16D44178888!107&parid=E198F16D44178888!103&type=5"><img style="border:0px" alt="Lihat tjt" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7cgrukT6t4kbVoovNHBF7G00vEghszIYR3PZ7v6bymzbECgMNlf_Cszx-RDsBl4wOcRoSKMG4OVTmdF4L126wteZ0V0y_2-RCGylX9fDjgfUAri5vhCfBsBMKvX8t7t8bQKFuP4qJLXs0/?imgmax=800" /></a><div style="width:512px;text-align:right;" ><a href="https://skydrive.live.com/redir.aspx?cid=e198f16d44178888&page=browse&resid=E198F16D44178888!107&parid=E198F16D44178888!103&type=5">Lihat Album Lengkap</a></div></div> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Angka 8 bagi Club Tiger Jakarta Timur sangat berarti untuk tahun 2013, karena Tiger Jakarta Timur (Singkat : TJT) mengadakan perhelatan akbar karena club ini sudah mencapai usia 8 tahun. Di usia ke 8 ini para Pengurus ataupun member bersama-sama membangun kebersamaan dengan sifat kekeluargaan. Acara yang diadakan di Taman Wiladatika – cibubur dan club yang hadir 108 club dibawah naungan HTCI (Honda Tiger Club Indonesia) yang tercatat. Acara larut hingga pukul 02.00 wib karena dimeriah dengan adanya Band RED WINE COOLERS DAN BR3NG5EK Band, Artis dangdut, DJ juga sexy dancer yang membuat acara semakin ramai. Kerja keras para Panitia, pengurus dan member yang berperan aktif saling membantu. Semoga persaudaraan kita semakin erat…..Bravo TJT…..Longlife Tiger Jakarta Timur.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <div style="padding-bottom: 0px; margin: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: none; padding-top: 0px" id="scid:66721397-FF69-4ca6-AEC4-17E6B3208830:9d088b4f-f54b-4f29-9f89-322c02b67948" class="wlWriterEditableSmartContent"><a style="border:0px" href="https://skydrive.live.com/redir.aspx?cid=e198f16d44178888&page=browse&resid=E198F16D44178888!110&parid=E198F16D44178888!103&type=5"><img style="border:0px" alt="Lihat 8thn TJT" src="http://lh5.ggpht.com/-lY54AxPzLCg/Uey8K1EBlFI/AAAAAAAABgU/auFc7O2xKgo/InlineRepresentation3e590da4d34f49d4.jpg?imgmax=800" /></a><div style="width:524px;text-align:right;" ><a href="https://skydrive.live.com/redir.aspx?cid=e198f16d44178888&page=browse&resid=E198F16D44178888!110&parid=E198F16D44178888!103&type=5">Lihat Album Lengkap</a></div></div> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000">See Website : <a href="http://tigerjakartatimur.or.id/wp/?p=265">tigerjakartimur.or.id</a></font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-91354383313546458542013-01-15T15:34:00.001+07:002013-01-15T15:39:16.617+07:00SEJARAH SINGKAT KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA<p> </p> <blockquote> <p>Keuskupan Agung Jakarta adalah wilayah formal Gereja Katolik Roma yang tertua di Indonesia, dimulai dengan status Prefektur Apostolik tahun 1807. Secara resmi prefektur apostolik ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Batavia pada tanggal 3 April1842 yang meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda dengan Vikaris Apostolik pertamanya Mgr. I. Groff. Pada periode 1855 hingga 1948 wilayah Vikariat Apostolik Batavia semakin menyempit dengan didirikannya berbagai vikariat apostolik yang baru di luar Jawa dan di pulau Jawa sendiri. Seiring kemerdekaan Indonesia, pada7 Februari1950 nama Vikariat Apostolik Batavia diubah menjadi Vikariat Apostolik Djakarta. Status Vikariat Apostolik kemudian ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Djakarta pada tanggal 3 Januari 1961 dengan 2 keuskupan sufragan yaitu: Keuskupan Bandung dan Keuskupan Bogor. Sesuai dengan perubahan ejaan bahasa, nama Keuskupan Agung Djakarta diubah menjadi Keuskupan Agung Jakarta pada tanggal 22 Agustus1973.</p> </blockquote> <p>                   <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSKSVqNTRCX6UlTYQ4ewndJBKb28OrLO5AOb0vperM_r24KzB3LXhRotHQ3ilNedP01NUmY0iqRhhVeod2OQFCg5a0-mhEbQxQv3RmAh9LZlbaIOsqRgwSJ6I_1KTjJx-znJfLKGIWENEQ/s1600-h/KAJ-1_Malam%25255B21%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: 0px; border-left-width: 0px; margin-right: 0px" title="KAJ-1_Malam" border="0" alt="KAJ-1_Malam" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW58ll2UxGSBKR79mgIj4HYdYcIcjSOm_ZEt0dJgnomSqP62dqEy0C40HSMFBDV4CdKEg4Kh7Ym674ljTdE6m4DIFfz-_LHsFuUDdzZMuY8qu4d3EO8FdMi8AO-4njtVtrBc6n0JS739P1/?imgmax=800" width="170" height="259" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPd_JsZujdwagMV0hgqQBhBrk64hH68kMyEAk6_u-RlHzZoQrTnh-qGTltGWlZa5C-KxtjLEqE4ZYD_btIszOdATRbWURDwl4Q0RLzg5wvQyhp-8AFDkqZ6Yg_gPHC1JM583fudH8b7LOx/s1600-h/KAJ-2_Siang%25255B8%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px" title="KAJ-2_Siang" border="0" alt="KAJ-2_Siang" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl0qLbBA4XPxxervT-5Cp8qXT9F7EnmPlz4Ie6yROK7Iam8qf8ppSiMIaZbMDrRDtxOPWj5uImT6yJMSjhw4rSSOxDArz55Ld6SE1TQn7bNhIqK13A0x42giOqZvpNruxK3VL9_mqf-yMS/?imgmax=800" width="181" height="260" /></a> </p> <p align="justify"><font color="#000000">Di Museum Nasional Indonesia di Jakarta disimpan sebuah batu besar yang awalnya ditanam di pantai Sunda Kelapa. Batu berpahatkan tanda salib bertahunkan 1522 ini adalah peringatan hubungan antara pelayaran Portugis dan kerajaan Pajajaran.Ini adalah tanda awal hadirnya Katolik di Jakarta kini.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Kemudian saat VOC berkuasa, 1619 hingga 1792, semua kegiatan Katolik dilarang, dan para imam Katolik juga dilarang untuk berkarya di wilayah kekuasaan VOC di Batavia, bahkan seorang Jesuit Egidius d’Abreu, S.J. dibunuh pada tahun 1624. Kegiatan Katolik hanya diijinkan di luar tembokBatavia bagi orang-orang keturunan Portugis dengan didirikannya Gereja Portugis di luar kota pada tahun 1696, kini menjadi Gereja Sion di Jl. P. Jayakarta. Keturunan Portugis ini juga diberi lahan bertani di daerah yang kini disebut daerah Tugu. Pada abad ke-18 ini VOC membebaskan imam-imam Katolik untuk singgah di Batavia untuk melayani umat-umat, baik yang keturunan Portugis maupun juga pegawai VOC. Pada masa Daendels barulah umat Katolik di ijinkan untuk merayakan misa secara terbuka, pada tahun 1808.Daendels juga memberikan Gereja Katolik resmi pertama di Batavia pada tahun 1810 bertempat di Gang Kenanga Utara, daerah Senen sekarang. Gereja perdana ini sudah dibongkar pada tahun 1989. Pada tahun 1830 Gubernur Jendral Du Bus de Ghisignies menghibahkan tempat kediaman komandan tentara dan wakil gubernur jendral kepada Prefektur Apostolik Batavia. Di lahan inilah kini berdiri Gereja Katedral Jakarta.</font></p> <div class="fullpost"> <p align="justify"><font color="#000000">Pada tahun 1856 suster-suster Ursulin mendirikan biara susteran pertama ‘Groot Kloster’ di Batavia di Jl Juanda dilanjutkan biara keduanya ‘Klein Klooster’ di Jl Pos pada tahun 1859 diikuti biara-biara Ursulin lain di daerah Jatinegara dan Kramat. Suster-suster dari Carolus Borromeus membuka Rumah Sakit Sint Carolus pada tahun 1919. Saat-saat awal tersebut imam-imam Jesuit-lah yang menyelenggarakan karya pastoral di wilayah Batavia baru kemudian dibantu oleh imam-imam Fransiskan pada tahun 1929 dan imam-imam dari Misionaris Hati Kudus (MSC]] tahun 1932. Dalam bidang pendidikan, imam-imam Yesuit mendirikan Perkumpulan Strada tahun 1924. Sekolah pertamanya dibuka tahun itu juga di daerah Gunung Sahari.Pada tahun 1927 Perkumpulan Strada mendirikan sekolah menengah berasrama di Menteng yang kemudian menjadi Kolese Kanisius pada tahun 1932.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Pada masa pendudukan Jepang, Vikaris Apostolik Batavia saat itu Mgr. P. Willekens S.J. mengusahakan agar rumah sakit dan sekolah-sekolah Katolik untuk tetap beroperasi dan tetap melayani umat Katolik di masa sulit tersebut. </font><font color="#000000">Setelah Indonesia merdeka, Gereja Katolik mulai berkembang kembali.Jumlah umat semakin bertambah, demikian juga dengan jumlah paroki. Paroki Mangga Besar didirikan tahun 1946, paroki di Jl. Malang tahun 1948, paroki Tangerang tahun 1948. Bila pada 1950 baru ada 12 paroki, pada tahun 1960 sudah terdapat 16 paroki, pada tahun 1970 terdapat 23 paroki, pada tahun 1980 terdapat 34 paroki, pada tahun 1988 terdapat 39 paroki, pada tahun 1990 terdapat 40 paroki, dan pada 2002 sudah terdapat 53 paroki dengan 411.036 orang umat yang dilayani oleh 277 imam. Pada tahun 2007 diperingati 200 tahun Gereja Katolik di Jakarta. Saat itu sudah terdapat 60 paroki. Puncak Perayaan Agung 200 tahun Gereja Katolik di Jakarta diselenggarakan di Istora – Senayan pada tgl.26 Mei 2007, yang dihadiri pula oleh sebagian besar para uskup di Indonesia. </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Karya Roh Kudus terus bertumbuh dalam wujud pertambahan jumlah umat hingga tahun 2011 telah mencapai lebih dari 466.638 jiwa dan pendirian paroki-paroki: berawal dari Katedral merambah ke seantero wilayah Ibu Kota Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Secara teritorial Keuskupan Agung Jakarta terbagi ke dalam 8 dekenat  dengan  61 paroki dan stasi-stasi yang siap bertumbuh menjadi paroki-paroki baru.</font></p> <p><font color="#000000">Gerak Roh Kudus pun mewujudkan kekhasan Gereja metropolitan yang dinamis. Kelompok-kelompok Kategorial bertumbuh subur. Di tengah kesibukan, mereka berhimpun membentuk komunitas  atas dasar kesamaan/ kedekatan perhatian, minat, bidang panggilan, atau profesi tertentu di antara anggota-anggotanya. Pastoral kategorial dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar: (1) Pemikat (Persaudaraan Mitra Kategorial, (2) Karismatik dan (3) PMKAJ (Pastoral Mahasiswa Keuskupan Agung Jakarta).</font></p> <p><font color="#000000">Sebagai Gereja, Keuskupan Agung Jakarta telah melintasi waktu lebih dari 200 tahun. Berhimpun dalam kesatuan umat Allah:</font></p> <p><font color="#000000">1. Mulai dari “umat bawah tanah” di abad ke-17 dan 18</font></p> <p><font color="#000000">2. Melalui masa-masa tiga Prefektur di kala Jakarta masih bernama Batavia</font></p> <p><font color="#000000">3. Melintasi zaman Lima Vikaris Apostolik.</font></p> <p><font color="#000000">4. Hingga berbuah menjadi Gereja particular Keuskupan Agung Jakarta dengan Uskup Agung pertama Mgr.  A. Djajasepoetra.</font></p> <p><font color="#000000">5. Di tengah percepatan pertambahan jumlah umat, di era penggembalaan Mgr. Leo Soekoto, pada tahun 1990 Gereja Jakarta menyelenggarakan Sinode pertama. Visi masa depan pun ditetapkan untuk menjadi Gereja yang mandiri, missioner, berdaya pikat dan daya tahan.</font></p> <p><font color="#000000">6. Iman mengakar dan bertumbuh di dalam perjalanan sejarah Gereja Keuskupan Agung Jakarta. Tak lekang dalam pergolakan negara dan konflik politisi.  Pada dasawarsa yang penuh pergolakan dan perubahan, Keuskupan Agung Jakarta di gembalakan oleh Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja. Di tengah sulitnya mendirikan gedung gereja, pada tgl. 6 Oktober 1996 tonggak sejarah Gereja Jakarta dikenang kembali dengan pemberkatan Gereja Santo Servatius, Paroki Kampung Sawah yang sebagian besar umatnya adalah warga Betawi. Pemberkatan yang menandai dan merayakan seratus tahun berdirinya umat pribumi pertama di Jakarta. Dan pada tahun 2006 dirayakanlah 200th Gereja Keuskupan Agung Jakarta</font></p> <p><font color="#000000">7. Dengan motto: Serviens Domino cum omni Humilitate, pada tanggal 28 Juni 2010, Mgr. Ignatius Suharyo resmi menjadi Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta. “Aku melayani Tuhan dengan segala kerendahan hati” (Kis. 20:19). Menuntun dan memberi kekuatan dalam pelayanan penggembalaan.</font></p> </div> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><a href="http://www.kaj.or.id/keuskupan-agung-jakarta/sejarah-singkat-keuskupan-agung-jakarta"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="KAJ" border="0" alt="KAJ" src="http://lh3.ggpht.com/-jfLLtr-EBME/UPUUlMgZSGI/AAAAAAAABZQ/zUlRBn-NBVg/KAJ%25255B5%25255D.png?imgmax=800" width="240" height="56" /></a> <font color="#000000">Sumber :<em> </em><a href="http://www.kaj.or.id/keuskupan-agung-jakarta/sejarah-singkat-keuskupan-agung-jakarta"><em>www.kaj.or.id</em></a></font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-66873233185256134782012-12-19T15:43:00.001+07:002012-12-19T15:43:40.401+07:00PAUS DAN SEJARAHNYA<p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-QAq9hPTP_E4/UNF7KVbvJvI/AAAAAAAABWY/K4RGTK3xnKw/s1600-h/rome-catholic-pope-symbol%25255B5%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="rome-catholic-pope-symbol" border="0" alt="rome-catholic-pope-symbol" src="http://lh5.ggpht.com/-XOJVod1SeMo/UNF7Ld6293I/AAAAAAAABWg/ShK2KKrtTRY/rome-catholic-pope-symbol_thumb%25255B3%25255D.jpg?imgmax=800" width="382" height="255" /></a> </p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000" size="3"><strong>P A U S</strong></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"><strong>A. Tahta santo Petrus</strong></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"><strong>B. Tentang KePausan </strong></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"><strong>C. Pandangan Gereja Perdana mengenai KePausan</strong></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"><strong>D. Sejarah Bapa Gereja</strong> </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Kepala Gereja Katolik di dunia dipanggil dengan sebutan Paus (dari bahasa Yunani pappas, atau bahasa Italia papa, panggilan akrab seorang anak kecil terhadap ayahnya) karena otoritasnya yang superior dan karena dilaksanakan dengan cara yang paternal, mengikuti teladan Yesus Kristus.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Paus Pertama</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Dan Aku berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Matius 16:18-19)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Suksesi Apostolik</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Rasul-rasul yang kudus (Petrus dan Paulus), setelah mendirikan dan membangun Gereja (Katolik di Roma), menyerahkan kursi keuskupan kepada Linus. Paulus menyebutkan tentang Linus ini dalam surat kepada Timotius (2 Timotius 4:21). Dia digantikan oleh Anacletus, dan setelahnya, pada urutan ketiga dari para Rasul, Clement diangkat sebagai uskup. Dia telah bertemu muka dengan para Rasul yang kudus dan bersama-sama mereka. Boleh dikatakan bahwa dia masih mendengar gema kotbah para Rasul, dan menyaksikan tradisi-tradisi mereka dengan mata kepalanya sendiri. Dan tidak hanya dia, karena masih ada banyak lagi yang lain, yang telah diajarkan langsung oleh para Rasul.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">...Setelah Clement, Evaristus menggantikan, dan Alexander menggantikan Evaristus. Lalu, yang keenam setelah Rasul, Sixtusdiangkat, setelahnya Telesphorus , yang juga menjadi martir dengan mulia. Lalu Hyginus, dan setelahnya, Pius, dan setelahnya Anicetus. Soter menggantikan Anicetus, dan sekarang, di tempat kedua-belas setelah Rasul, kedudukan uskup jatuh kepada Eleutherus. Dalam urutan ini, dan melalui ajaran para Rasul yang diteruskan dalam Gereja, kotbah kebenaran telah sampai kepada kita.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">(Santo Irenaeus, uskup Lyons, Perancis. Lahir tahun 140 - wafat tahun 202. Salah satu Bapa Gereja.)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <div class="fullpost"> <p align="center"><font color="#000000" size="3"><strong>A. Tahta santo Petrus</strong></font></p> <p align="center"><font color="#000000" size="3"><strong><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Simon_Petrus">(See of Peter)</a></strong></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><a href="http://lh5.ggpht.com/-RFMrRn12y-c/UNF85C7_XNI/AAAAAAAABXA/CNXqsJD7gPs/s1600-h/St.%252520Petrus%25255B5%25255D.jpg"><strong><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="" border="0" alt="" src="http://lh6.ggpht.com/-covmQMyCUWM/UNF-GRY3TjI/AAAAAAAABXY/8l2hUbiCyyI/St.%252520Petrus_thumb%25255B3%25255D.jpg?imgmax=800" width="183" height="210" /></strong></a><font size="1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Simon_Petrus">St. Petrus</a></font><strong> </strong></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Pada tanggal 22 Februari, Gereja Katolik memperingati Pesta Tahta Santo Petrus (see of Peter) "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga" (Mat 16:18-19).</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Gereja itu bersifat Apostolik dimana gereja itu harus menunjukkan (menampakkan) ciri-ciri rasuli (lih Ef 2:20) karena dibangun diatas para Rasul dengan Kristus sebagai batu Penjurunya, tentu pula dengan Petrus sebagai kepada dewan para rasul seperti yang Yesus sendiri kehendaki (bdk Mat 16:18-22;Yoh 21:15; Kis 2:14; dll). Konsekuensi dari gereja yang mempertahankan sifat gereja yang Apostolik adalah mempunyai suksesi apostolik, dengan adanya suksesi Apostolik maka kedudukan para rasul dan Petrus sebagai kepala dewan para rasul dapat tergantikan, dengan demikian kelangsungan Gereja dapat terjamin sesuai kehendak Yesus sendiri kepada Gerejanya (bdk Mat 28:20). Suksesi apostolik dalam Gereja perdana bisa kita lihat pada misalnya penggantian Yudas Iskariot oleh Matias (Kis 1), Pengangkatan beberapa diakon, dll. caranya itu dilakukan dengan penumpangan tangan (bdk Kis 6:6;Iti 5:22, dll). Suksesi Apostolik dipertahankan oleh Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks, kita percaya bahwa meskipun alkitab tidak secara tegas menyatakan tentang suksesi Apostolik, tetapi alkitab memberikan gambaran tentang hal itu dan juga Tradisi Suci juga menegaskan hal yang sama [penjelasan tentang Tradisi suci lihat artikel "Apakah hanya Alkitab dasar iman Kita?"]. Gereja yang mempertahankan suksesi Apostolik, memiliki ciri-ciri antara lain memiliki kesatuan dalam hal iman, ajaran, tata ibadat, hirarki, dll dimanapun komunitas itu berada, dimana Gereja sekarang sama seperti Gereja para rasul, dimana para jemaat bertekun dalam pengajaran para rasul (lih Kis 2:42). Dimana Gereja yang sekarang sama seperti Gereja pada masa Bapa-Bapa Gereja dan akan tetap sama sampai kepada akhir jaman.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Kembali ke masalah tahta Petrus (see of Peter), kita percaya bahwa pengganti Petrus sebagai Ketua dewan para rasul berada di Roma meskipun Petrus juga mendirikan Keuskupan di Anthiokia berikut salah satu contoh dari hasil konsili Sardica "[I]f any bishop loses the judgment in some case [decided by his fellow bishops] and still believes that he has not a bad but a good case, in order that the case may be judged anew . . . let us honor the memory of the Apostle Peter by having those who have given the judgment write to Julius, Bishop of Rome, so that if it seem proper he may himself send arbiters and the judgment may be made again by the bishops of a neighboring province" (canon 3 [A.D. 342]). Kita tidak dapat menyangkal bahwa See of Peter memiliki kewibawaan yang lebih daripada yang lain, karena Tahta ini merupakan tahta yang ditinggalkan Yesus untuk gerejanya dan Yesus menjamin bahwa Tahta ini tidak akan dikuasai oleh alam maut (lihat Matius 16:18-19). Bahkan sejak semulapun Tahta di Roma menjadi Tahta yang utama karena disanalah ada pengganti Petrus, hal itu ditegaskan dalam Konsili Konstantinopel I "The bishop of Constantinople shall have the primacy of honor after the bishop of Rome, because his city is New Rome" (canon 3 [A.D. 381]). Jabatan Petrus sebagai ketua dewan para rasul juga diwariskan kepada penggantinya yang bertahta di Roma, hal ini merupakan konsekuensi dari sifat gereja yang apostolik, klaim gereja Ortodoks bahwa semua Patriakh adalah pengganti Petrus secara rohani jelas tidak dapat diterima dalam sifat gereja yang apostolik, karena Gereja para rasul tidak memiliki banyak Petrus, tetapi hanya satu!! Dan kesaksian Bapa-Bapa Gereja menunjukkan bahwa Jabatan Petrus sebagai ketua dewan para rasul diwariskan kepada penggantinya yang bertahta di Roma. Dengan tidak diakuinya Tahta Petrus sebagai Tahta yang memiliki kewibawaan khusus membawa dampak bagi perkembangan dogma Gereja Ortodoks yang tertinggal jauh dengan Gereja Katolik (padahal benih-benih ajarannya sama dan merupakan Tradisi Apostolik, baik di Gereja Katolik ataupun Ortodoks) dan Gereja Ortodoks belum mampu mengadakan Konsili besar seperti yang Gereja Katolik lakukan, karena tidak adanya kepemimpinan yang memiliki senioritas diatas para Patriakh, sehingga sukar untuk mengadakan konsili besar. Kita melihat dari Gereja Protestan yang secara jelas menolak Primasi Paus bahkan yang paling parah menolak paham sakramen Imamat yang berarti kehilangan sifat Apostolik dari Gereja, kita lihat bagaimana mereka tidak memelihara Tradisi Suci, bahkan mengembangkan penafsiran bebas atas kitab suci sehingga menimbulkan perpecahan yang semakin parah atas tubuh Kristus, dan jelas-jelas bertentangan dengan kenyataan yang ada pada jaman para rasul (lih Kis 2:42).</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Thomas Rudy </font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><strong><font color="#000000"><font size="3">B. Tentang KePausAn</font> </font></strong></p> <p align="center"><strong><font color="#000000"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_%28Katolik_Roma%29">(See Of Vatikan)</a></font></strong></p> <p align="center"><strong><font color="#000000"></font></strong></p> <p align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjufjgkDC1bHYHsd7ud3ruOTTHkkvDMPTNf1y89xuuBM6fLRWlXM2njO7-5HvkJ0cu62qz4q3t9wsFWZfU1qCMpB1-t1rifMDmySw2Pic9Vo3lCS0_PLVAGhorlqJzsARr_XtrruqGEz-eo/s1600-h/Kepausan%25255B7%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px" title="Kepausan" border="0" alt="Kepausan" src="http://lh6.ggpht.com/-pN9qSd12274/UNF-IXNXQzI/AAAAAAAABXo/byUcoXTIRUY/Kepausan_thumb%25255B5%25255D.jpg?imgmax=800" width="262" height="193" /></a> </p> <p align="center"><font color="#000000" size="1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_%28Katolik_Roma%29">Paus Yohanes Paulus II</a></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik beliau adalah Bishop of Rome, Wakil Kristus didunia ini. Paus adalah pengganti St. Petrus. kita percaya bahwa Gereja harus bertahan sampai akhir jaman dan untuk bertahan sampai akhir jaman Gereja butuh seorang pemimpin oleh karena itulah Yesus mengangkat Petrus sebagai kepala Para Rasul. Gereja Katolik mengimani Para Paus sebagai pengganti St. Petrus dengan suksesi apostolik.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Dalam Perjanjian Baru Petrus diangkat sebagai dasar yang kokoh bagi Gereja Kristus "Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Ku-dirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Mat 16:18)Yesus menjamin Gereja-Nya yang dibangun diatas Batu Karang (=Petrus) tidak akan sesat "alam maut tidak akan menguasainya" . Banyak saudara kita dari Protestan mengatakan bahwa matius 16:18 dalam bahasa Yunani dikatakan "engkau adalah Petrus (Yun: Petros) dan diatas batu karang (Yun: Petra) ini kudirikan jemaatku..." mereka mengatakan bahwa "Petros" (batu karang kecil) dan "Petra" (batu karang besar/bongkahan) itu mengacu pada hal yang berbeda. Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa Yesus berbicara menggunakan bahasa Aram. Dalam bahasa Aram nama Simon Petrus adalah Kefas (kepha) lihatlah pada Yoh 1:42. kata "Kepha" bila diterjemahkan ke Yunani sebenarnya adalah "Petra". Tetapi dalam bahasa Yunani dikenal kata benda betina (Feminime Noun), kata "Petra" adalah Feminim noun dan bila digunakan untuk menyebut Simon Petrus maka agak janggal (tidak mungkin laki-laki dipanggil dengan nama perempuan) oleh karena itu penterjemah menggunakan kata "Petros". Klaim ini tidak hanya dibuat Teolog Katolik tetapi juga Protestan dan Ortodoks:</font></p> <ul> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Prof William Hendriksen Th.D. Reformed Protestant Scholar, dalam New Testament Commentary: Exposition of Gospel According to Matthew, hal 647: "The meaning is, 'You are Peter, that is Rock, and upon this rock, that is, on you, Peter, I will build my church.' Our Lord speaking aramaic probably said, 'And I say to you, you are Kepha, and on this Kepha I will built my church.' Jesus, then, is promising Peter that he going to build his Church oh Him! I accept this view."</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Menjawab Pertanyaan-pertanyaan Kontemporer (David P. Purnomo) dari CD-ROM SABDA: "walaupun "petros" boleh diterjemahkan sebagai "batu" atau "batu karang" yang tersendiri dengan pengertian bahwa batu karang tersebut adalah "kecil", sedangkan "petra" adalah "batu karang yang besar" atau yang masih terbentuk "gunung", tetapi kedua kata tersebut berasal dari akar kata yang sama. Kedua kata ini di dalam bahasa Arami juga mempunyai terjemahan yang sama, yaitu "Kepha" (di dalam bahasa Indonesia: Kefas, Yoh 1:42). Maka di dalam bahasa Arami istilah "Kepha" akan muncul dua kali dalam ayat tersebut.Dalam bahasa Yunani, "petra" adalah kata benda yang berbentuk betina, maka tidak sesuai sebagai nama yang diberikan untuk Simon, sehingga harus memakai "petros" yang berbentuk jantan untuk menyebut Simon.Menurut susunan kalimat dalam ayat tersebut antara "petros" dan "petra" terdapat kata penghubung "kai" (dan). Ini menunjukkan bahwa "Petros" dan "Petra" mempunyai hubungan erat, bukannya yang satu menunjukkan Petrus dan yang lain menunjukkan Kristus atau pengakuan iman Petrus.Seandainya yang dimaksud "batu karang ini" adalah Kristus, maka perkataan "Engkau adalah Petrus", sama sekali tidak ada arti. Dalam bahasa Yunani, biasanya kata pengganti "ini" (outos) berkaitan dengan kata precedent yang terdekat. Dalam Matius 16:18, "Petros" (Petrus) adalah precedent yang terdekat dengan "Batu karang ini." Dengan lain kata, "batu karang" yang dimaksud oleh Tuhan adalah Petrus."</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">John Meyendorf, Teolog Orthodoks dalam Primacy of Peter                                </font><font color="#000000">Hal 14: "He (Peter) has received the messianic title of the 'Rock', a title which ini biblical languange belongs to the Messiah himselft."                                         </font><font color="#000000">Hal 28: "This negative statment (concerning Peter's power) However, does not sufficiently explain all that the Bible means by the messianic image of the Petra or the Rock, an image which Christ applies to Peter alone.</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Veselin Kesich, Professor Emeritus di St. Vladimir Seminary, dikutip dalam buku Primacy of Peter hal 47-48: " 'You are Peter (Petros) and on this rock (Petra) I Will build my church (mouten ekklesian).' These words are spoken in aramaic, in which Cephas stands both for Petros and Petra</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Raymond E. Brown, Lutheran, dalam buku Peter in the New Testament, hal 92: "on that level, precisely because of the aramaic, identity of Kepha, there can be no doub that the rock on which the church was to be built was peter. </font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Dan sumber-sumber lain misalnya dari Gerhard Maier (Teolog Lutheran) dalam buku Biblical Interpretation and Church Text and Context (Terjemahan oleh HP Dressler) halaman 60; DA Carson, Professor of New Testament, Babtist Protestant dalam The Expositor's Bible Commentary; dll </font></div> </li> </ul> <p align="justify"><font color="#000000">"Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mat 16:19) bila kita perhatikan baik-baik "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga" mirip sekali dengan Yesaya 22:22 "Kunci rumah Daud...apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup....." yang perannya juga mirip dengan "Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga" jadi Kristus memberikan kunci ini kepada Petrus dari hal ini jelaslah Petrus memiliki Wewenang yang lebih (apalagi diberikan kunci yang seperti itu). Petruspun didoakan secara khusus supaya imannya jangan gugur dan bila sudah insaf harus menguatkan saudara-saudaranya (Luk 22:32) ini jelas sekali mengapa Yesus tidak turut mendoakan murid yang lain hanya Petrus sendiri disini jelaslah bahwa Petrus mempunyai Peran yang besar diantara para rasul yang lain. pada perikop Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias (21:1-14) disana jelas Yesus berkata "...Gembalakanlah domba-dombaku" kata-kata ini ditujukan kepada Petrus ini pula yang menunjukkan Peranan Petrus yang khusus. Peran peran Petrus antara lain: dalam kisah 4:1-13 Petrus berbicara dengan lantang (ayat 8) saat berada di mahkamah agama, sebelum pentakosta Petrus memimpin rapat penggantian Yudas (kis 1:15-26), Petrus berkotbah saat pantekosta didampingi 11 rasul yang lain (kis 2:14-36), dll. Petrus juga memainkan peranan dalam Konsili Yerusalem (kis 15:1-21) ini terlihat setelah Petrus berbicara panjang lebar maka setelah bicara semua yang lain diam (kis 15:12) baru sesudah itu Paulus & Barnabas yang bicara setelah mereka berbicara semuanya tidak terdiam seperti saat Petrus yang berbicara dan sesudah berbicara sehingga Yakobus harus berkata "saudara-saudara dengarkan aku" (kis 15:13) ini menunjukkan bahwa sejak awal mula Petrus berwibawa dan pasti memiliki wewenang yang lebih diatara rasul-rasul yang lain dan Yakobus bukanlah pemimpin sidang itu melainkan sebagai Juru bicara sejak awal mula justru Petruslah yang tampil sebagai pemimpin (mis: dalam kis 1:13-26;2:14;2:41;3:6-7;5:1-11;8:21,dll).</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"><em>Apakah Jabatan dan Kedudukan Petrus diwariskan?</em></font></p> <p align="justify"><em><font color="#000000"></font></em></p> <p align="justify"><font color="#000000">Semua Bapa Gereja mengatakan "Ya" seperti misalnya ungkapan dari St. Irenaeus: "But Since it would be too long to enumerate in such a small volume as this the succession of all the churches, we shall confound all those who, in whatever manner, whether through self-satisfaction or vainglory, or through blindness and wicked opinion, assemble other than where it is proper, by pointing out here the successions of the bishop of the greatest and most ancient Church know all, Founded and organized at Rome by two most glorious, Peter and Paul, That Church which has the tradition and the faith which comes down to us after having been announced to men by apostle. For with this Church, because of its superior origin, all the Churches must agree, that is, all the faithful in the whole world; and it is in her that the faithful everywhere have maintained the Apostolic tradition" (3, 3, 2; Jurgens, p.90,#210). Secara logika kita dapat melihat bahwa Gereja mula-mula tidak menolak hal ini. Kita lihat Rasul terakhir St. Yohanes (wafat sekitar tahun 100) tidak menolak camput tangan Paus St. Clement (Paus ke IV dalam Gereja Katolik) pada Keuskupan di Korintus. Andaikata paham KePausan salah atau tidak sesuai dengan Alkitab dan Tradisi Apostolik, tentu saja paham ini ditolak oleh Gereja. Apalagi pada masa Paus Clement (th 88-97) dimana pada saat itu sudah dikenal paham KePausan, dan pada masa itu pula masih hidup murid-murid hasil didikan Para Rasul Yesus, jadi jika KePausan salah sudah tentu terjadi penolakan. Tetapi sejarah gereja menyatakan tidak ada penolakan, bahkan lembaga kePausan ini juga turut ambil bagian dalam penentuan Kanon Kitab Suci . Penolakan terhadap lembaga KePausan baru ada sekitar tahun 1054 karena sebelumnya antara Gereja Barat (Romawi) dan Gereja Timur (Konstantinopel) terjadi perselisihan yang faktor utamanya adalah karena faktor politik yang disebabkan perpindahan Ibukota kerajaan Romawi dari Roma ke Konstantinopel. Reformasi Protestan juga menolak KePausan.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Bila kita mencoba melihat dalam Kitab Suci , jelas bahwa jabatan Petrus dan para rasul yang lain harus diwariskan. Mengapa? karena Gereja harus bertahan sepanjang masa (Mat 28:20) untuk mewartakan kabar baik (Mat 28:16-20). Kita tahu bahwa para rasul tidak mungkin dapat bertahan selamanya (karena mereka manusia) tetapi Gereja harus bertahan, oleh karena itulah jabatan Petrus dan para rasul diteruskan kepada pengganti mereka yaitu Paus, Uskup dan para Imam. Kita juga mengetahui bahwa Gereja dibangun atas dasar para rasul dengan Petrus sebagai kepala para rasul. Yesus pernah menekankan pentingnya Pondasi (Mat 7:24-27) dan kita tahu bahwa Gereja dibangun dengan dasar yang teguh (Mat 16:18) oleh karena itu, secara logika, jelas bahwa Jabatan Petrus dan para rasul harus diwariskan, karena Pondasi itu harus tetap mendasari Gereja, agar Gereja tetap kokoh berdiri. Contoh nyata dari kekokohan pndasi ini adalah bertahannya Gereja Katolik selama hampir 2000 tahun, walaupun selama perjalanan hidupnya Gereja Katolik mengalami penganiayaan, kejayaan, perpecahan, dll. Tetapi kita lihat Perlindungan Roh Kudus kepada Gereja, sehingga Gereja tetap ada sampai sekarang.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Adik-adik kita dari gereja Protestan mengatakan bahwa Petrus tidak infalibel buktinya dalam Galatia 2:11-14 dimana Petrus ditegor paulus karena munafik. dalam sejarah ada Paus yang ditegur misalnya oleh St.Katerin dari sienna dan seorang kardinal yang meminta Paus Yohanes Paulus II mundur, dll.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Maksud Infalibel disini bukan berarti setiap statment Paus itu benar apalagi menyangkut IPTEK, kedokteran,dll. Infalibilitas disini berarti ajarannya (Paus) tidak dapat sesat (infallibilitas) khususnya yang berkaitan dengan iman dan kesusilaan, sesuai dengan apa yang ditegaskan dalam Lumen Gentium 25, Karena Kristus sendiri menjamin: "Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Ku-dirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Mat 16:18) "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mat 16:19). ada 3 syarat yang harus dipenuhi agar Ajaran Paus dipandang tidak dapat sesat yaitu:</font></p> <ol> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Ajaran itu harus mengenai Iman & Kesusilaan.</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Ia harus mengajar sebagai kepala Gereja universal. ia berbicara secara Ex-Cathedra</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Paus harus secara jelas bermaksud mengikat gereja sepenuhnya</font></div> </li> </ol> <p align="justify"><font color="#000000">jika ketiga persyaratan itu tidak terpenuhi maka hukum gereja menyatakan bahwa ajaran itu tidak dapat dipandang sebagai "Tidak dapat sesat" (Kanon 749.3)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Secara teologis "Tidak dapat sesat" pertama-tama diberikan kepada Gereja (karena gereja dalah Pondasi kebenaran "...jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran (1 tim 3:15); bdk Matius 18:15-20) lalu kepada Paus sebagai kepala Gereja.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Lalu bagaimana akhir dari hidup Petrus?</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Menurut tradisi kuno Petrus meninggal sebagai martir di kota Roma bersama Paulus. </font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"><em>Apa benar Petrus ada di Roma?</em></font></p> <p align="justify"><em><font color="#000000"></font></em></p> <p align="justify"><font color="#000000">1 Petrus 5:13 mengatakan "Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, ....." kawanmu merujuk pada Petrus sedangkan Babilon adalah nama lain dari kota Roma.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"><em>Bagaimana Peran Paus (Uskup Roma) pada masa awal kekristenan?</em></font></p> <p align="justify"><em><font color="#000000"></font></em></p> <p align="justify"><font color="#000000">Peran Uskup Roma antara lain:</font></p> <ol> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Pada tahun 80 Masehi, Paus Clement I menulis surat kepada umat di Korintus mengenai pertikaian disana dan memerintahkan mereka untuk mengembalikan keuskupan kepada uskup yang sah. Nah ada hal-hal menarik untuk diungkapkan disini. Pertama, Korintus adalah keuskupan yang tersendiri, bukan bagian dari keuskupan Roma, malahan letaknya jauh dari Roma. Kedua, pada masa itu Rasul Yohanes masih hidup (beliau meninggal sekitar tahun 100 AD) dan bahkan tinggal di Efesus yang jauh lebih dekat ke Korintus daripada Roma (lihat peta Alkitab). Adalah suatu hal yang aneh bin ajaib bahkan luar biasa bahwa otoritas Gereja di Korintus minta bantuan pada Uskup Roma dan bukannya pada Rasul Yohanes yang pernah jalan-jalan disamping Yesus sendiri!. Pope Clement I: "Owing to the sudden and repeated calamities and misfortunes which have befallen us, we must acknowledge that we have been some what tardy inturning our attention to the matters in dispute among you, beloved, and especially that abominable and unholy sedition, alien and foreign to the elect of God, which a few rash and self-willed persons have inflamed." "Accept ourcounsel and you will have nothing to regret.. . ... If anyone disobey the things which have been said by him [God] through us [i.e., that you mustreinstate your leaders], let them know that they will involve themselves in transgression and in no small danger." "You will afford us joy andgladness if being obedient to the things which we have written through the Holy Spirit, you will root out the wicked passion of jealousy" (Letter to the Corinthians 1:1, 58:2-59:1, 63:2 [A.D. 80]).</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Paus Damasus atas dorongan Konsili Roma pada tahun 382 mengeluarkan dekrit yang berisi daftar 73 kitab-kitab dalam Alkitab</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Paus Innocentius I (401-417) pada tahun 405 menyetujui ke-73 kitab-kitab tersebut dan MENUTUP KANONISASI ALKITAB setelah sebelumnya Konsili Hippo pada tahun 393 menyetujui kanonisasi Alkitab yang terdiri dari 73 buku.Konsili Kartago pada tahun 397 kembali menguatkan keputusan konsili sebelumnya dengan menyetujui kanonisasi 73 kitab-kitab tersebut.</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">dll</font></div> </li> </ol> <p align="justify"><font color="#000000">Berikut ini kesaksian dari St. Irenaeustentang KePausan:</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Rasul-rasul yang kudus (Petrus dan Paulus), setelah mendirikan dan membangun Gereja (Katolik di Roma), menyerahkan kursi keuskupan kepada Linus. Paulus menyebutkan tentang Linus ini dalam surat kepada Timotius (2 Timotius 4:21). Dia digantikan oleh Anacletus, dan setelahnya, pada urutan ketiga dari para Rasul, Clement diangkat sebagai uskup. Dia telah bertemu muka dengan para Rasul yang kudus dan bersama-sama mereka. Boleh dikatakan bahwa dia masih mendengar gema kotbah para Rasul, dan menyaksikan tradisi-tradisi mereka dengan mata kepalanya sendiri. Dan tidak hanya dia, karena masih ada banyak lagi yang lain, yang telah diajarkan langsung oleh para Rasul.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">...Setelah Clement, Evaristus menggantikan, dan Alexander menggantikan Evaristus. Lalu, yang keenam setelah Rasul, Sixtus diangkat, setelahnya Telesphorus, yang juga menjadi martir dengan mulia. Lalu Hyginus, dan setelahnya, Pius, dan setelahnya Anicetus. Soter menggantikan Anicetus, dan sekarang, di tempat kedua-belas setelah Rasul, kedudukan uskup jatuh kepada Eleutherus. Dalam urutan ini, dan melalui ajaran para Rasul yang diteruskan dalam Gereja, kotbah kebenaran telah sampai kepada kita. (Santo Irenaeus, uskup Lyons, Perancis. Lahir tahun 140 - wafat tahun 202. Salah satu Bapa Gereja.)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000" size="3"><strong>C. Pandangan Gereja Perdana mengenai KePausan</strong></font></p> <p align="center"><strong><font color="#000000" size="3"></font></strong></p> <p align="center"><strong><font color="#000000"></font></strong></p> <p align="justify"><font color="#000000">Sri Paus adalah Uskup Roma. Pemahaman Gereja Katolik tentang hal ini tidak hanya berdasarkan Kitab Suci saja (lihat Tentang KePausan) tetapi juga berdasarkan Tradisi Apostolik yang kesaksiannya dapat kita lihat dari Bapa-Bapa Gereja Perdana dan beberapa hasil Konsili.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Bapa-Bapa Gereja Perdana memberikan kesaksian bahwa mereka Percaya bahwa Petrus adalah batu karang yang dimaksud oleh Tuhan Yesus dalam Mat 16:18 (lihat Tentang KePausan) dan juga Petrus sebagai Kepala Para Rasul. Berikut kesaksian Bapa Gereja Timur mengenai hal ini:</font></p> <ul> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Origenes: See what is said by the Lord to [Peter], that great foundation of the Church, and most solid rock, upon which Christ founded the Church (Alnatt 15,16)</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">St. Antoni dari Mesir: Peter, the Prince of the Apostles (Anthony, Epist. xvii. Galland, iv p. 687).</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">St. Anthanasius: The Chief, Peter. (Athan, In Ps. xv. 8, tom. iii. p. 106, Migne)</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">St. Yohanes Krisostomos: Peter himself the Head or Crown of the Apostles, the First in the Church, the Friend of Christ, who received a revelation, not from man, but from the Father, as the Lord bears witness to him, saying, 'Blessed art thou, &c.' This very Peter and when I name Peter I name that unbroken Rock, that firm Foundation, the Great Apostle, First of the disciples, the First called, and the First who obeyed he was guilty ...even denying the Lord. (Chrysostom, T. ii. Hom). </font><font color="#000000">Peter, the Leader of the choir of Apostles, the Mouth of the disciples, the Pillar of the Church, the Buttress of the faith, the Foundation of the confession, the Fisherman of the universe. (Chrysostom, T. iii Hom). </font><font color="#000000">Peter, that Leader of the choir, that Mouth of the rest of the Apostles, that Head of the brotherhood, that one set over the entire universe, that Foundation of the Church. (Chrys. In illud hoc Scitote). </font><font color="#000000">(Peter), the foundation of the Church, the Coryphaeus of the choir of the Apostles, the vehement lover of Christ ...he who ran throughout the whole world, who fished the whole world; this holy Coryphaeus of the blessed choir; the ardent disciple, who was entrusted with the keys of heaven, who received the spiritual revelation. Peter, the mouth of all Apostles, the head of that company, the ruler of the whole world. (De Eleemos, iii. 4; Hom. de decem mille tal. 3). </font><font color="#000000">In those days Peter rose up in the midst of the disciples (Acts 15), both as being ardent, and as intrusted by Christ with the flock ...he first acts with authority in the matter, as having all put into his hands ; for to him Christ said, 'And thou, being converted, confirm thy brethren. (Chrysostom, Hom. iii Act Apost. tom. ix.). </font><font color="#000000">He passed over his fall, and appointed him first of the Apostles; wherefore He said: ' 'Simon, Simon,' etc. (in Ps. cxxix. 2). God allowed him to fall, because He meant to make him ruler over the whole world, that, remembering his own fall, he might forgive those who should slip in the future. And that what I have said is no guess, listen to Christ Himself saying: 'Simon, Simon, etc.' (Chrys, Hom. quod frequenter conveniendum sit 5, cf. Hom 73 in Joan 5). </font><font color="#000000">And why, then, passing by the others, does He converse with Peter on these things? (John 21:15). He was the chosen one of the Apostles, and the mouth of the disciples, and the leader of the choir. On this account, Paul also went up on a time to see him rather than the others (Galatians 1:18). And withal, to show him that he must thenceforward have confidence, as the denial was done away with, He puts into his hands the presidency over the brethren. And He brings not forward the denial, nor reproches him with what had past, but says, 'If you love me, preside over the brethren, ...and the third time He gives him the same injunction, showing what a price He sets the presidency over His own sheep. And if one should say, 'How then did James receive the throne of Jerusalem?,' this I would answer that He appointed this man (Peter) teacher, not of that throne, but of the whole world. (Chrysostom, In Joan. Hom. 1xxxviii. n. 1, tom. viii). </font><font color="#000000">[Peter] became a foundation of the Church (Homily 3 on Matthew, NPNF1 X:19). </font><font color="#000000">[T]o exhibit a man that is a fisher more solid than any rock, while all the world is at war with him...(Homily 54 on Matthew, NPNF1 X:334). </font><font color="#000000">Peter, that the head of the Apostles, the first in the Church, the friend of Christ, who received the revelation not from man but from the Father ... this Peter, and when I say Peter, I mean the unbroken rock, the unshaken foundation, the great apostle, the first of the disciples, the first called, the first to obey (Almsgiving 3:4, Chapman 74). </font><font color="#000000">selain itu Yohanes Krisostomos banyak memberikan gelar kepada Petrus seperti: 'the first of the apostles', 'the foundation of the Church', 'the leader of the choir of the apostles', 'the base', 'the pillar', 'the head of the apostles', 'the first in the Church', 'the foundation of the faith', 'the fisherman of the world', 'the unshaken foundation', 'the great apostle', 'the first of the disciples', 'the mouth of the disciples', dan 'the unbroken Rock'.</font></div> </li> </ul> <p align="justify"><font color="#000000">Sejarah Gereja menyatakan bahwa Suksesor Petrus tidak hanya di Roma saja tetapi juga di Antiokhia, Karena sebelum menjabat Uskup di Roma, Petrus adalah Uskup di Antiokhia. Kita percaya bahwa Petrus adalah Kepala Para rasul dan saat Petrus meninggalkan Antiokhia, Petrus belum melepaskan jabatannya sebagai Kepala Para Rasul (Pemimpin Gereja Universal) meskipun ia mentahbiskan penggantinya di Keuskupan Antiokhia. Di kota Romalah baru ada Suksesi Apostolik kepemimpinan universal Gereja dari Petrus kepada Linus dan ke suksesor selanjutnya. nah dari hal inilah kita percaya bahwa Uskup Roma sebagai pengganti Petrus memiliki Supremasi atas para uskup dan Patriakh sebagai pengganti Para Rasul seperti halnya Petrus memiliki Supremasi terhadap Para rasul.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Sebagai Contoh kita bisa lihat hal-hal berikut:</font></p> <ul> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Di Gereja di Korintus, Ketika Paus Klements I diminta mengurus masalah dispute tahta keuskupan korintus padahal kan bisa saja otoritas gereja disana meminta bantuan pada Rasul Yohanes, Para Patriakh terdekat seperti Yerusalem atau Antiokhia atau mungkin Konstantinopel atau Alexandria :-) "Owing to the sudden and repeated calamities and misfortunes which have befallen us, we must acknowledge that we have been somewhat tardy in turning our attention to the matters in dispute among you, beloved, and especially that abominable and unholy sedition, alien and foreign to the elect of God, which a few rash and self-willed persons have inflamed." "Accept our counsel and you will have nothing to regret. . . . If anyone disobey the things which have been said by him [God] through us [i.e., that you must reinstate your leaders], let them know that they will involve themselves in transgression and in no small danger." "You will afford us joy and gladness if being obedient to the things which we have written through the Holy Spirit, you will root out the wicked passion of jealousy" (Letter to the Corinthians 1:1, 58:2-59:1, 63:2 [A.D. 80]).</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Konsili di Sardica juga menyatakan hal yang mirip dengan ini "[I]f any bishop loses the judgment in some case [decided by his fellow bishops] and still believes that he has not a bad but a good case, in order that the case may be judged anew . . . let us honor the memory of the Apostle Peter by having those who have given the judgment write to Julius, Bishop of Rome, so that if it seem proper he may himself send arbiters and the judgment may be made again by the bishops of a neighboring province" (canon 3 [A.D. 342]). "[I]f some bishop be deposed by the judgment of the bishops sitting in the neighborhood, and if he declare that he will seek further redress, another should not be appointed to his see until the Bishop of Rome can be acquainted with the case and render a judgment" (canon 4) </font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Pada Buku yang menjawab Skisma Donatis sangat jelas ditekankan Supremasi Tahta di Roma: "In the city of Rome the episcopal chair was given first to Peter, the chair in which Peter sat, the same who was head--that is why he is also called Cephas ["Rock"]--of all the apostles, the one chair in which unity is maintained by all. Neither do the apostles proceed individually on their own, and anyone who would [presume to] set up another chair in opposition to that single chair would, by that very fact, be a schismatic and a sinner. . . . Recall, then, the origins of your chair, those of you who wish to claim for yourselves the title of holy Church" (The Schism of the Donatists 2:2 [A.D. 367]).</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">St. Hieronimus menekankan hal yang sama: "I follow no leader but Christ and join in communion with none but your blessedness [Pope Damasus I], that is, with the chair of Peter. I know that this is the rock on which the Church has been built. Whoever eats the Lamb outside this house is profane. Anyone who is not in the ark on Noah will perish when the flood prevails" (Letters 15:2 [A.D. 396] St. Hieronimus).</font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000">Lalu pada Konsili Kalsedon tahun 451: "Bishop Paschasinus, guardian of the Apostolic See, stood in the midst [of the Council Fathers] and said, 'We received directions at the hands of the most blessed and apostolic bishop of the Roman city [Pope Leo I], who is the head of all the churches, which directions say that Dioscorus is not to be allowed to sit in the [present] assembly, but that if he should attempt to take his seat, he is to be cast out. This instruction we must carry out" (Acts of the Council, session 1 [A.D. 451]). "After the reading of the foregoing epistle [The Tome of Leo], the most reverend bishops cried out: 'This is the faith of the fathers! this is the faith of the Apostles! So we all believe! thus the orthodox believe! Anathema to him who does not thus believe! Peter has spoken thus through Leo!'" (ibid., session 2).</font></div> </li> </ul> <p align="justify"><font color="#000000">Mengapa Petrus dan Paulus (Para Sokoguru jemaat) ingin ke Roma?? karena itu adalah kehendak Yesus sendiri "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis 1:8)..... ujung bumi menurut pemahaman orang dahulu (Para Penulis Injil) adalah Roma karena saat itu Roma adalam pusat empire romawi dan jika injil bisa sampai ke ujung bumi (Roma). maka niscaya agama Kristen akan mudah mencapai tempat-2 lain di seluruh dunia (pandangan penulis kala itu) dan mungkin inilah yang memicu mulai retaknya Gereja karena kekaisaran dibagi dua sehingga ada 2 kota Roma [yaitu Roma (old Rome) dan Konstantinopel (New Rome)] tetapi apapun yang terjadi konsili konstantiopel I menegaskan bahwa Roma adalah Tahta I "The bishop of Constantinople shall have the primacy of honor after the bishop of Rome, because his city is New Rome" (canon 3 [A.D. 381]).</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Penulis:</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"><strong>Thomas Rudy</strong></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">terima kasih kepada yang sudah turut membantu mengkoreksi artikel ini:</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"><strong>Romo H.Pidyarto, O.Carm</strong></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><strong><font size="3">D. Sejarah Bapa Gereja</font></strong></font></p> <p align="center"><font color="#000000" size="3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_%28Katolik_Roma%29">(See of Vatikan)</a></font></p> <p align="center"><strong><font color="#000000" size="3"></font></strong></p> <p align="center"><font color="#000000"><a href="http://lh3.ggpht.com/-9Zbtn-i6rzk/UNF-J3JqUQI/AAAAAAAABXw/ZO3AoeuU_88/s1600-h/Paus-Vatikan-Roma-image%25255B8%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px" title="Paus-Vatikan-Roma-image" border="0" alt="Paus-Vatikan-Roma-image" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjyf4Fllz4Vc0hY6MK72_NgECIoQQiMe6FtPGMCNi6zAN881gVu9J_fYalhEbYNosk3NBM29VC6IWDri5R0mQFGypA9Hl9yX16WpP9TKrb3it2pZbyi0M1hW7J8PHl9rI-lPoxS5X8xNgG/?imgmax=800" width="311" height="183" /></a>  </font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">1. Santo Petrus (33-64 atau 33-67)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">2. Santo Linus dari Tuscany (67-76)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">3. Santo Anacletus (atau Cletus) dari Roma (76-88)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">4. Santo Clement I dari Roma (88-97)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">5. Santo Evaristus dari Yunani (97-105)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">6. Santo Alexander I dari Roma (105-115)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">7. Santo Sixtus I dari Roma (115-125)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">8. Santo Telesphorus dari Yunani (125-136)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">9. Santo Hyginius dari Athena, Yunani (136-140)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">10. Santo Pius I dari Aquileia (140-155)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">11. Santo Anicetus dari Emesa, Syria (155-166)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">12. Santo Soter dari Campagna, Italia (166-175)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">13. Santo Eleutheriusdari Nicopolis di Epirus, Yunani (175-189)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">14. Santo Victor I dari Afrika (189-199)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">15. Santo Zephyrinusdari Roma (199-217)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">16. Santo Callixtus I dari Roma (217-222)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">17. Santo Urban I dari Roma (222-230)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">18. Santo Pontian dari Roma (230-235)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">19. Santo Anterus dari Yunani (235-236)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">20. Santo Fabian dari Roma (236-250)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">21. Santo Cornelius dari Roma (251-253)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">22. Santo Lucius I dari Roma (253-254)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">23. Santo Stephen I dari Roma (254-257)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">24. Santo Sixtus II dari Athena, Yunani (257-258)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">25. Santo Dionysius, asal tidak diketahui (259-268)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">26. Santo Felix I dari Roma (269-274)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">27. Santo Eutychian dari Luni (275-283)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">28. Santo Caius dari Dalmatia (283-296)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">29. Santo Marcellinus dari Roma (296-304)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">30. Santo Marcellus I dari Roma (308-309)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">31. Santo Eusebius dari Calabria, Yunani (309-310)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">32. Santo Melchiades atau Miltiades dari Afrika (311-314)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">33. Santo Sylvester I dari Roma (314-335)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">34. Santo Markus dari Roma (336)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">35. Santo Julius I dari Roma (337-352)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">36. Liberiusdari Roma (352-366)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">37. Santo Damasus I dari Spanyol (366-384)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">38. Santo Siricius dari Roma (384-399)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">39. Santo Anastasius I dari Roma (399-401)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">40. Santo Innocentius I dari Albano (401-417)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">41. Santo Zozimus dari Mesuras, Yunani (417-418)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">42. Santo Boniface I dari Roma (418-422)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">43. Santo Celestinus I dari Campania (422-432)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">44. Santo Sixtus III dari Roma (432-440)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">45. Santo Leo I (Agung) dari Tuscany (440-461)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">46. Santo Hilarius dari Sardinia (461-468)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">47. Santo Simplicius dari Tivoli (468-483)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">48. Santo Felix III (II) dari Roma (483-492)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">49. Santo Gelasius I dari Afrika (492-496)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">50. Anastasius IIdari Roma (496-498)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">51. Santo Symmachus dari Sardinia (498-514)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">52. Santo Hormisdas dari Frosinone (514-523)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">53. Santo Yohanes I dari Tuscany (523-526)Martir</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">54. Santo Felix IV (III) dari Samnium (526-530)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">55. Boniface II dari Roma (530-532)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">56. Yohanes II(Mercury) dari Roma (533-535)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">57. Santo Agapitus I dari Roma (535-536)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">58. Santo Silverius I dari Campania (536-537)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">59. Vigiliusdari Roma (537-555)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">60. Pelagius I dari Roma (556-561) </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">61. Yohanes III dari Roma (561-574)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">62. Benedictus Idari Roma (575-579)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">63. Pelagius IIdari Roma (579-590)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">64. Santo Gregorius I (Agung)dari Roma (590-604)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">65. Sabiniandari Blera di Tuscany (604-606)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">66. Boniface IIIdari Roma (607)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">67. Santo Boniface IVdari Abruzzi (608-615)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">68. Santo Deusdedit (Adeodatus I)dari Roma (615-618)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">69. Boniface Vdari Naples (619-625)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">70. Honorius I dari Campania (625-638)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">71. Severinus dari Roma (640)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">72. Yohanes IV dari Dalmatia (640-642)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">73. Theodore I orang Yunani dari Leventine Koloni di Roma (642-649)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">74. Santo Martin I dari Todi (649-655)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">75. Santo Eugene I dari Roma (654-657)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">76. Santo Vitalian dari Segni (657-672)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">77. Adeodatus II dari Roma (672-676)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">78. Donusdari Roma (676-678)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">79. Santo Agatho dari Yunani dari Sicilia (678-681)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">80. Santo Leo II dari Sicilia (682-683)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">81. Santo Benedictus II dari Roma (684-685)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">82. Yohanes V dari Antiokia, Siria (685-686)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">83. Conon dari Yunani dari Thracian (?) (686-687)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">84. Santo Sergius I orang Siria dari Palermo (687-701)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">85. Yohanes VI dari Yunani (701-705)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">86. Yohanes VIIorang Yunani dari Calabria (705-707)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">87. Sisinnius orang Yunani dari Siria (708)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">88. Constantine dari Siria (708-715)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">89. Santo Gregorius II dari Roma (715-731)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">90. Santo Gregorius III dari Siria (731-741)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">91. Santo Zacharius orang Yunani dari Calabria (741-752)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">92. Stephen II (III) dari Roma (752-757)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">93. Santo Paulus I dari Roma (757-767)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">94. Stephen III (IV)dari Sicilia (768-772)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">95. Adrianus I dari Roma (772-795)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">96. Santo Leo III dari Roma (795-816)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">97. Stephen IV dari Roma (816-817)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">98. Santo Paschal I dari Roma (817-824)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">99. Eugene II dari Roma (824-827)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">100. Valentinus dari Roma (827)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">101. Gregorius IV dari Roma (827-844)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">102. Sergius II dari Roma (844-847)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">103. Santo Leo IV dari Roma (847-855)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">104. Benedictus III dari Roma (855-858)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">105. Santo Nicholas I (Agung) dari Roma (858-867)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">106. Adrianus II dari Roma (867-872)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">107. Yohanes VIII dari Roma (872-882)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">108. Marinus I dari Gallese (882-884)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">109. Santo Adrianus III dari Rome (884-885)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">110. Stephen V (VI) dari Rome (885-891)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">111. Formosus Uskup Porto (891-896)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">112. Boniface VI dari Roma (896)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">113. Stephen VI (VII) dari Roma (896-897)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">114. Romanus dari Gallese (897)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">115. Theodore II dari Roma (897)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">116. Yohanes IX dari Tivoli (898-900)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">117. Benedictus IV dari Roma (900-903)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">118. Leo V dari Ardea (903)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">119. Sergius III dari Roma (904-911)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">120. Anastasius III dari Roma (911-913)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">121. Landus dari Sabina (913-914)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">122. Yohanes X dari Tossignano (Imola) (914-928)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">123. Leo VI dari Roma (928)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">124. Stephen VII (VIII) dari Roma (928-931)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">125. Yohanes XI dari Roma (931-935)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">126. Leo VII dari Roma (936-939)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">127. Stephen VIII (IX) dari Roma (939-942)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">128. Marinus II dari Roma (942-946)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">129. Agapitus II dari Roma (946-955)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">130. Yohanes XII (Octavius) dari Tusculum (955-964)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">131. Leo VIII dari Roma (963-965)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">132. Benedictus V dari Roma (964-966)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">133. Yohanes XIII dari Roma (965-972)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">134. Benedictus VI dari Roma (973-974)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">135. Benedictus VII dari Roma (974-983)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">136. Yohanes XIV (Peter Campenora) dari Pavia (983-984)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">137. Yohanes XV dari Roma (983-996)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">138. Gregorius V (Bruno dari Carinthia) dari Saxony (996-999)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">139. Sylvester II (Gerbert) dari Auvergne (999-1003)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">140. Yohanes XVII (Siccone) dari Roma (1003)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">141. Yohanes XVIII (Phasianus) dari Roma1004-1009</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">142. Sergius IV(Peter) dari Roma (1009-1012)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">143. Benedictus VIII (Theophylactus) dari Tusculum (1012-1024)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">144. Yohanes XIX (Romanus) dari Tusculum (1024-1032)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">145. Benedictus IX (Theophylactus) dari Tusculum (1032-1044)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">146. Sylvester III (Yohanes) dari Roma (1045)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">147. Benedictus IX (kedua kalinya) (Theophylactus) dari Tusculum (1045)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">148. Gregorius VI (Yohanes Gratianus) dari Roma (1045-1046)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">149. Clement II (Suitger, Lord Morsleben & Hornburg) dari Saxony (1046-1047)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">150. Benedictus IX (ketiga kalinya) (Theophylactus) dari Tusculum (1047-1048)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">151. Damasus II (Poppo) dari Bavaria, Jerman (1048)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">152. Santo Leo IX (Bruno) dari Alsace (1049-1054)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">153. Victor II (Gebhard) dari Swabia (1055-1057)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">154. Stephen IX (X) (Frederick) dari Lorraine (1057-1058)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">155. Nicholas II (Gerard) dari Burgundy (1059-1061)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">156. Alexander II (Anselmo da Baggio) dari Milan (1061-1073)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">157. Santo Gregorius VII (Hildebrand) dari Tuscany (1073-1085)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">158. Beato Victor III (Dauferius atau Desiderius) dari Benevento (1086-1087)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">159. Beato Urban II (Otto diLagery) dari Perancis (1088-1099)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">160. Paschal II (Raniero) dari Ravenna (1099-1118)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">161. Gelasius II (Giovanni Caetani) dari Gaeta (1118-1119)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">162. Callistus II (Guido dari Burgundi) dari Burgundy, Perancis (1119-1124)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">163. Honorius II (Lamberto) dari Fiagnano (Imola) (1124-1130)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">164. Innocentius II (Gregorio Papareschi) dari Roma (1130-1143)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">165. Celestinus II (Guido) dari Citta di Castello (1143-1144)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">166. Lucius II (Gerardo Caccianemici) dari Bologna (1144-1145)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">167. Beato Eugene III (Bernardo Paganelli di Montemagno) dari Pisa (1145-1153)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">168. Anastasius IV (Corrado) dari Roma (1153-1154)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">169. Adrianus IV (Nicholas Breakspear) dari Inggris (1154-1159)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">170. Alexander III (Rolando Bandinelli) dari Siena (1159-1181)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">171. Lucius III (Ubaldo Allucingoli) dari Lucca (1181-1185)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">172. Urban III (Uberto Crivelli) dari Milan (1185-1187)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">173. Gregorius VIII (Alberto de Morra) dari Benevento (1187)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">174. Clement III (Paulo Scolari) dari Roma (1198-1191)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">175. Celestinus III (Giacinto Bobone) dari Roma (1191-1198)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">176. Innocentius III (Lotario dei Conti di Segni) dari Anagni (1198-1216)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">177. Honorius III (Cencio Savelli) dari Roma (1216-1227)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">178. Gregorius IX (Ugolino, Count Segni) dari Anagni (1227-1241)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">179. Celestinus IV (Goffredo Castiglioni) dari Milan (1241) </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">180. Innocentius IV (Sinibaldo Fieschi) dari Genoa (1243-1254)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">181. Alexander IV (Rinaldo) dari Ienne (Roma) (1254-1261)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">182. Urban IV (Jacques Pantalon) dari Troyes, Perancis (1261-1264)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">183. Clement IV (Guy Foulques atau Guido le Gros) dari Perancis (1265-1268)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">184. Beato Gregorius X (Teobaldo Visconti) dari Piacenza (1271-1276)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">185. Beato Innocentius V (Peter dari Tarentaise) dari Savoy (1276)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">186. Adrianus V (Ottobono Fieschi) dari Genoa (1276)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">187. Yohanes XXI (Petrus Juliani atau Petrus Hispanus) dari Portugal (1276-1277)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">188. Nicholas III (Giovanni Gaetano Orsini) dari Roma (1277-1280)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">189. Martin IV (Simon de Brie) dari Perancis (1281-1285)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">190. Honorius IV (Giacomo Savelli) dari Roma (1285-1287)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">191. Nicholas IV (Girolamo Masci) dari Ascoli (1288-1292)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">192. Santo Celestinus V (Pietro del Murrone) dari Isernia (1294)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">193. Boniface VIII (Benedetto Caetani) dari Anagni (1294-1303)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">194. Beato Benedictus XI (Niccolo Boccasini) dari Treviso (1303-1304)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">195. Clement V (Bertrand de Got) dari Perancis (1305-1314)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">196. Yohanes XXII (Jacques d'Euse) dari Cahors, Perancis (1316-1334)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">197. Benedictus XII (Jacques Fournier) dari Perancis (1334-1342)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">198. Clement VI (Pierre Roger) dari Perancis (1342-1352)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">199. Innocentius VI (Etienne Aubert) dari Perancis (1352-1362) </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">200. Beato Urban V (Guillaume de Grimoard) dari Perancis (1362-1370)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">201. Gregorius XI (Pierre Roger de Beaufort) dari Perancis (1370-1378)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">202. Urban VI (Bartolomeo Prignano) dari Naples (1378-1389)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">203. Boniface IX (Pietro Tomacelli) dari Naples (1389-1404)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">204. Innocentius VII (Cosma Migliorati) dari Sulmona (1404-1406)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">205. Gregorius XII (Angelo Correr) dari Venice (1406-1415)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">206. Martin V (Oddone Colonna) dari Roma (1417-1431)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">207. Eugene IV (Gabriele Condulmer) dari Venice (1431-1447)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">208. Nicholas V (Tommaso Parentucelli) dari Sarzana (1447-1455) </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">209. Callistus III (Alfonso Borgia) dari Jativa (Valencia) (1455-1458)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">210. Pius II (Enea Silvio Piccolomini) dari Siena (1458-1464)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">211. Paul II (Pietro Barbo) dari Venice (1464-1471)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">212. Sixtus IV (Francesco della Rovere) dari Savona (1471-1484)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">213. Innocentius VIII (Giovanni Battista Cibo) dari Genoa (1484-1492)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">214. Alexander VI (Rodrigo Borgia) dari Jativa (Valencia) (1492-1503)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">215. Pius III (Francesco Todeschini-Piccolomini) dari Siena (1503) </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">216. Julius II (Giuliano della Rovere) dari Savona (1503-1513)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">217. Leo X (Giovanni de'Medici) dari Florence (1513-1521)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">218. Adrianus VI (Adrian Florensz) dari Utrecht, Jerman (1522-1523)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">219. Clement VII (Giulio de'Medici) dari Florence (1523-1534)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">220. Paulus III (Alessandro Farnese) dari Roma (1534-1549)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">221. Julius III (Giovanni Maria Ciocchi) dari Roma (1550-1555)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">222. Marcellus II (Marcello Cervini) dari Montepulciano (1555)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">223. Paulus IV (Gian Pietro Carafa) dari Naples (1555-1559) </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">224. Pius IV (Giovan Angelo de'Medici) dari Milan (1559-1565) </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">225. Santo Pius V (Antonio-Michele Ghislieri) dari Bosco (Alexandria) (1566-1572)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">226. Gregorius XIII (Ugo Buoncompagni) dari Bologna (1572-1585)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">227. Sixtus V (Felice Peretti) dari Grottamare (Ripatransone) (1585-1590)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">228. Urban VII (Giambattista Castagna) dari Roma (1590)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">229. Gregorius XIV (Niccolo Sfondrati) dari Cremona (1590-1591)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">230. Innocentius IX (Giovanni Antonio Facchinetti) dari Bologna (1591)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">231. Clement VIII (Ippolito Aldobrandini) dari Florence (1592-1605)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">232. Leo IX (Alessandro de'Medici) dari Florence (1605)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">233. Paulus V (Camillo Borghese) dari Roma (1605-1621)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">234. Gregorius XV (Alessandor Ludovisi) dari Bologna (1621-1623) </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">235. Urban VIII (Maffeo Barberini) dari Florence (1623-1644)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">236. Innocentius X (Giovanni Battista Pamfili) dari Roma (1644-1655)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">237. Alexander VII (Fabio Chigi) dari Siena (1655-1667)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">238. Clement IX (Giulio Rospigliosi) dari Pistoia (1667-1669)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">239. Clement X (Emilio Altieri) dari Roma (1670-1676)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">240. Beato Innocentius XI (Benedetto Odescalchi) dari Como (1676-1689)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">241. Alexander VIII (Pietro Ottoboni) dari Venice (1689-1691)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">242. Innocentius XII (Antonio Pignatelli) dari Spinazzola (Venosa) (1691-1700)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">243. Clement XI (Giovanni Francesco Albani) dari Urbino (1700-1721)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">244. Innocentius XIII (Michelangelo dei Conti) dari Roma (1721-1724)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">245. Benedictus XIII (Pietro Francesco-Vincenzo Maria-Orsini) dari Gravina (Bari) (1724-1730)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">246. Clement XII (Lorenzo Corsini) dari Florence (1730-1740)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">247. Benedictus XIV (Prospero Lambertini) dari Bologna (1740-1758)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">248. Clement XIII (Carlo Rezzonico) dari Venice (1758-1769)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">249. Clement XIV (Giovanni Vincenzo Antonio-Lorenzo-Ganganelli) dari Rimini (1769-1774)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">250. Pius VI (Giovanni Angelo Braschi) dari Cesena (1775-1799)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">251. Pius VII (Barnaba-Gregorio-Chiaramonti) dari Cesena (1800-1823)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">252. Leo XII (Annibale della Genga) dari Genga (Fabriano) (1823-1829)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">253. Pius VIII (Fracesco Saverio Castiglioni) dari Cingoli (1829-1830)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">254. Gregorius XVI (Bartolomeo Alberto-Mauro-Cappelari) dari Belluno (1831-1846)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">255. Pius IX (Giovanni M. Mastai-Ferretti) dari Senigallia (1846-1878)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">256. Leo XIII (Gioacchino Pecci) dari Carpineto (Anagni) (1878-1903)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">257. Santo Pius X (Giuseppe Sarto) dari Riese (Treviso) (1903-1914)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">258. Benedictus XV (Giacomo della Chiesa) dari Genoa, Italia (1914-1922)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">259. Pius XI (Achille Ratti) dari Desio, Milan, Italia (1922-1939)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">260. Pius XII (Eugenio Pacelli) dari Roma (1939-1958)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">261. Yohanes XXIII (Angelo Giuseppe Roncalli) dari Sotto il Monte (Bergamo) (1958-1963)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">262. Paulus VI (Giovanni Battista Montini) dari Concescio (Brescia) (1963-1978)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">263. Yohanes Paulus I (Albino Luciani) dari Forno di Canale (Belluno) (1978)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">264. Yohanes Paulus II (Karol Wojtyla) Wadowice, Polandia (1978-2005)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">265. Benedictus XVI (Y. Ratzinger) Bavaria, Jerman (2005-Sekarang)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-Tpm6hphFlow/UNF-MCep3aI/AAAAAAAABX8/7voXSGUQH3o/s1600-h/Paus-Benedict-XVI%25255B4%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Paus-Benedict-XVI" border="0" alt="Paus-Benedict-XVI" src="http://lh4.ggpht.com/-smutOqScdnc/UNF-NCW6A5I/AAAAAAAABYE/-sMw5PQe0qI/Paus-Benedict-XVI_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="241" /></a> </p> <p></p> <p></p> <p></p> <p></p> <p align="center"><font color="#000000" size="1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_Benediktus_XVI">Paus Benedict XVI (Y. Ratzinger)</a></font></p> <p align="center"> </p> </div> <p align="center"><font color="#000000" size="1"></font></p> <p align="center"><font color="#000000" size="1"></font></p> <p align="center"><font color="#000000" size="1"></font></p> <p align="center"><font color="#000000" size="1"><a href="http://www.imankatolik.or.id/paus.html"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="http://lh4.ggpht.com/-slkdLkPgga0/UNF-OLeONSI/AAAAAAAABYQ/eisD8kr1w8c/Iman%252520Katolik%25255B5%25255D.png?imgmax=800" width="240" height="56" /></a><em> </em></font><font color="#000000"><em>Sumber : </em><a href="http://www.imankatolik.or.id"><em>www.imankatolik.or.id</em></a></font><font color="#000000"></font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-80081082010169626682012-12-11T15:29:00.001+07:002012-12-11T15:29:55.028+07:00SURAT KELUARGA DESEMBER 2012<h5 align="justify"><font color="#000000">Dipublikasikan tanggal 04 December 2012</font></h5> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-FCD_d0SN3t8/UMbu-mVh_VI/AAAAAAAABVU/VWm7y1t2cRs/s1600-h/Surat%252520Desember%2525202012%25255B4%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Surat Desember 2012" border="0" alt="Surat Desember 2012" src="http://lh6.ggpht.com/-SvWX8G5-p-w/UMbu_6k8uqI/AAAAAAAABVc/8eYr03UkrSk/Surat%252520Desember%2525202012_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="251" /></a> </p> <p align="justify"><strong><font color="#000000">SURAT KELUARGA DESEMBER 2012</font></strong></p> <p align="justify"><strong><font color="#000000">Natal dan “Season Greeting”</font></strong></p> <p align="justify"><strong><font color="#000000">Keluarga-keluarga KAJ terkasih,</font></strong></p> <p align="justify"><strong><font color="#000000"></font></strong></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><strong><font color="#000000"></font></strong></p> <p align="justify"><font color="#000000">Natal adalah peristiwa keluarga. Setiap hari menjelang Natal adalah hari yang “memorable” bagi mereka yang “sadar Natal” (=merindukan Natal). Setiap hari mendengar lagu-lagu Natal. Setiap hari menulis kartu-kartu Natal yang bagus untuk orang-orang yang dikasihi dan menikmatinya seakan Natal tinggal satu hari lagi. Memang, Natal memberi suasana tersendiri yang membuat indah.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Memasang pohon Natal; menghias dan membetulkan rumah, atau menyiapkan hadiah Natal di rumah sungguh membuat suasana Natal menjadi makin terasa dan “memorable” untuk keluarga. Sudahkah Anda mengalaminya? Sebaliknya bisa jadi Natal menjadi saat-saat sedih dan mengecewakan karena mengingat anak-anak yang bermasalah, pasangan yang tidak bicara, atau orangtua yang tidak rukun.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Mempersiapkan Natal ternyata bukan hanya menghias rumah dan membuatnya indah dipandang mata. Natal sungguh adalah suatu saat bertemu, saat bersilaturahmi keluarga. Ketika kita merasakan cinta kasih dari pasangan kita yang penuh perhatian, hati kita bersukacita, hidup menjadi penuh, dan perasaan kita seperti sedang berpesta. Kita merasa ada banyak alasan untuk bergembira, bernyanyi dan membagikan kabar gembira.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Keluarga terkasih, kalau kita melihat anak-anak kita yang masih memberi kabar, memberi salam dan mengucapkan kata-kata sayang pada kita, sebagai orangtua tentu hati akan berbunga-bunga dan terharu. Saat seperti itu akan membuat patung-patung Natal tidak lagi menjadi benda-benda kosong, tetapi berjiwa, mengabarkan kabar sukacita Sang Keluarga Kudus yang sedang berpesta bersama kita.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Ketika saya kecil, orangtua memberi kesempatan pada saya saudara-saudara saya untuk berekspresi dan membuat gua Natal dan pohon Natal bersama-sama. Saya bersemangat, meskipun gua Natal kami hanyalah kumpulan kertas semen dan patung kecil-kecil. Saya membuatnya bersama kakak-adik dan ibu. Saat saya dewasa saya ternyata merindukan saat itu.</font></p> <div class="fullpost"> <p align="justify"><font color="#000000">Masih banyak pengalaman yang bisa kita ambil bersama orangtua kita di masa Natal seperti sekarang ini. Bayangkan Anda mempersiapkan Natal sementara merasakan perasaan sayang orangtua, mungkin Anda akan membuat hiasan-hiasan, dan menulis pesan-pesan yang manis dengan penuh perasaan bahagia. Inilah jiwa Natal, jiwa keluarga yang saling mengasihi.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Persiapkanlah pesta setelah kita membicarakannya dengan orang-orang yang kita kasihi. Istilah ini saya ambil supaya kita tidak hanya membayangkan sebuah Natal yang berisi teori dan cita-cita melulu, tetapi aktivitas kasih di dalam keluarga. Lagu-lagu Natal akan lebih bersemarak ketika seorang anak dan ibu menyanyikannya bersama. Memasang lampu Natal akan lebih mengasikkan kalau dilakukan bersama ayah dan saudara.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Natal adalah peristiwa keluarga. Pengalaman Keluarga Kudus menjadi pusat perhatian semua orang di dunia. Ikon-ikon para pelaku Natal menjadi gambaran betapa Natal menjadi acara impian setiap keluarga. Melihat gambar dan patung Keluarga Kudus yang sedang bersama-sama mengalirkan suasana hangat dalam hati kita, bukan?</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Mengucapkan salam, menyampaikan pujian, memberikan dukungan, memberikan senyuman ramah, adalah bagian yang harus menjadi acara menjelang Natal dan perayaannya. Tanpa senyuman dan tawa bersama, Natal hanyalah kartu-kartu kosong tanpa makna. Semua berawal dari kerinduan untuk memberi salam dan berkat kekeluargaan. “Season greeting” bagi kita adalah saat silaturahmi hati.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Bulan Keluarga di masa Adven adalah salah satu cara mewujudkannya. Seluruh keluarga diundang untuk hadir dalam pertemuan yang biasanya dihadiri oleh salah satu anggota keluarga saja. Konsep aktivitas dalam pertemuan dirancang untuk memberi ruang bagi keluarga, orangtua – anak, pasutri untuk saling berkomunikasi dan berbicara. Tema “Kembali Ke Nazareth” diambil agar kita mengingat betapa pentingnya mempersiapkan Natal-an bersama keluarga.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Selamat Natal, Papa dan Mama!, Tuhan memberkati Papa dan Mama, Tuhan memberkati Rudi dan Anastasia, Tuhan Yesus yang datang ke dunia memberkati keluarga kita semua. Salam sayang untuk kalian semua yang aku sayangi. Kalian adalah hadiah Natal terindah dalam hidupku. Terima kasih telah menjadi sukacita dari Tuhan buatku!</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Seandainya semua keluarga mengirimkan salam Natal yang mesra dan indah seperti itu, banyak keluarga akan mengalami Natal sesungguhnya. Seandainya kita semua berani mengambil bagian untuk merayakan Natal melalui rekonsiliasi bersama keluarga, maka kita akan menemukan sebuah Keluarga Nazareth yang baru, yang meskipun kadang dalam kesulitan, tetapi menanggungnya bersama dalam cinta kasih.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Malam Natal akan segera datang</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Malam kita adalah terang seterang-terangnya</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Sebab cinta kasihku mengembang bersama senyum kita</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Dan aku tahu aku adalah bagian dari jiwa-jiwa bahagia</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Dalam keluarga kita ini.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Selamat Natal !</font></p> <p align="justify"><strong><font color="#000000"></font></strong></p> <p align="justify"><strong><font color="#000000">Salam Keluarga Kudus</font></strong></p> <p align="justify"><strong><font color="#000000">Rm.Alexander Erwin Santoso MSF</font></strong></p> <p align="justify"><strong><font color="#000000"></font></strong></p> <p align="justify"><strong><font color="#000000"></font></strong></p> </div> <p align="justify"><font color="#000000">Sumber : <a href="http://www.parokisantolukas.org/406/surat-keluarga-desember-2012">Paroki St. Lukas</a></font></p> <p align="justify"><strong><font color="#000000"> </font></strong></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-67459561177539604922012-11-02T11:51:00.001+07:002012-11-02T11:51:27.825+07:00HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS<p><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><a href="http://lh3.ggpht.com/-f7UFhiDQU3M/UJNML5_8sWI/AAAAAAAABT0/-E8u4l7ugxo/s1600-h/all-saints-day%25255B6%25255D.jpg"><font color="#000000"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="all-saints-day" border="0" alt="all-saints-day" src="http://lh5.ggpht.com/-spHqdt8qpEc/UJNQz37a-VI/AAAAAAAABUk/M2pCHQILoF4/all-saints-day_thumb%25255B4%25255D.jpg?imgmax=800" width="269" height="259" /></font></a><font color="#000000"> <font size="1">Why 7:2-4.9-14; 1Yoh 3:1-3; Mat 5:1-12a</font></font></p> <p><b><font color="#000000"></font></b></p> <p><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000">" Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah"</font></b></p> <p align="center"><font color="#000000">Dalam rangka mengenangkan Hari Raya Semua Orang Kudus hari ini saya coba refleksikan sabda Yesus tentang "Sabda Bahagia", sebagaimana diajukan dalam bacaan Injil hari ini, sebagai berikut: </font></p> <p align="center"><font color="#000000"><b><i>"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga</i></b>.(Mat 5:3)</font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000">Apa yang dimaksudkan dengan '<i>miskin di hadapan Allah' </i>antara lain adalah sikap mental senantiasa terbuka terhadap kehendak Allah atau Penyelenggaraan Ilahi, sehingga orang tidak hidup dan bertindak hanya mengikuti selera atau keinginan pribadi, melainkan kehendak dan perintah Tuhan. Dengan demikian orang yang bersangkutan adalah orang suci, orang yang sungguh membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan dalam dan melalui hidup sehari-hari kapan pun dan dimana pun. Saya percaya bahwa kita semua mendambakan hidup suci dan kelak setelah meninggal dunia hidup mulia selamanya di sorga, maka dengan ini kami harapkan anda semua senantiasa membuka diri terhadap Penyelenggaraan Ilahi. <i></i></font></p> <p><font color="#000000">"<b><i>Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur"</i></b> (Mat 5:4).</font></p> <p><font color="#000000">Hidup suci sesuai dengan perintah dan kehendak Allah atau senantiasa terbuka pada Penyelenggaraan Ilahi tak akan pernah terlepas dari aneka penderitaan dan perjuangan alias dukacita. Maka ada pepatah: "<i>jer basuki mowo beyo" (=untuk hidup mulia dan berbahagia orang harus berjuang dan berkorban), "berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". </i>Dua pepatah atau peribahasa di atas ini kiranya senada dengan sabda di atas, maka dengan ini kami mengajak anda sekalian untuk senantiasa siap sedia berjuang dan berkorban alias berduka cita demi penghiburan sejati yang akan kita terima atau nikmati serta dambaan. <i></i></font></p> <div class="fullpost"> <p><font color="#000000">"<b><i>Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi." </i></b>(Mat 5:5)</font></p> <p><font color="#000000">Orang yang setia berjuang dan berkorban karena kesetiaan kepada Penyelenggaraan Ilahi akan tumbuh berkembang menjadi pribadi yang lemah lembut, tidak kasar. Orang yang lembah lembut pada umumnya juga akan hidup dan bertindak 'membumi', artinya sungguh merakyat atau mencermati dan memperhatikan kebutuhan sehari-hari sekecil dan sesederhana apapun. Hidup merakyat alias memperhatikan rakyat dan anak-anak kecil harus dengan lemah lembut, demikian juga memeperhatikan perkara atau hal-hal kecil dan sederhana. Kami berharap mereka yang berperan dalam hidup bersama untuk senantiasa hidup dan bertindak dengan lemah lembut, sehingga kita semua juga hidup dan bertindak dengan lemah lembut.</font></p> <p><font color="#000000">"<b><i>Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan</i></b>" (Mat 5:6)</font></p> <p><font color="#000000">Orang yang lemah lembut pasti akan '<i>lapar dan haus akan kebenaran', </i>rindu untuk mengetahui, memiliki dan menghayati apa yang benar dan baik, menyelamatkan dan membahagiakan, terutama keselamatan jiwa manusia. Dengan demikian yang bersangkutan kapan pun dan dimana pun senantiasa berusaha untuk melakukan apa yang benar dan yang baik. Saya percaya jika siapapun dapat melakukan apa yang baik dan benar dengan sukses pasti akan sungguh puas, dan kepuasannya akan tinggal lama dalam dirinya atau bahkan membekas dalam dirinya sampai mati.<b></b></font></p> <p><font color="#000000"><b><i>`"Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan."</i></b> (Mat 5:7) </font></p> <p><font color="#000000">Jika orang sungguh puas atas pengalaman hidup dan cara bertindaknya, maka yang bersangkutan akan bermurah hati kepada siapapun, artinya akan memperhatikan siapapun yang membutuhkan perhatian, tanpa pandang bulu. Hatinya senantiasa terbuka kepada siapapun sepanjang waktu, dan tentu saja juga akal budi, jiwa, tenaga maupun harta bendanya juga siap sedia untuk memperhatikan orang lain. Dengan kata lain orang yang bersangkutan akan menjadi orang yang sungguh social, dan dengan demikian akan memiliki banyak teman, saudara atau sahabat. </font></p> <p><font color="#000000">"<b><i>Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah."</i></b> (Mat 5:8)</font></p> <p><font color="#000000">Karena perhatian orang lain begitu melimpah ruah, maka orang yang bermurah hati juga akan berkembang menjadi suci hatinya, memiliki suara hati yang bersih dan jernih. Ia bagaikan dalam pewayangan seperti Puntadewa, yang memiliki kesucian hati sehingga dikatakan darahnya pun berwarna putih. Orang yang suci hatinya akan melihat Allah hadir dan berkarya dalam semua ciptaanNya, tentu saja terutama dalam diri manusia, yang diciptakan sesuai dengan gambar atau citra Allah. Dengan demikian yang bersangkutan pun juga menjadi wahana atau sarana kerja Allah, karena apa yang dilakukan senantiasa sesuai dengan kehendak dan perintah Allah, maka yang bersangkutan pun senantiasa 'membawa damai' bagi siapapun yang dijumpai. </font></p> <p><font color="#000000">"<b><i>Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."</i></b> (Mat 5:9)</font></p> <p><font color="#000000">"<i>Orang yang membawa damai" </i>kemana pun dan dimana pun berarti menjadi sahabat-sahabat Allah, karena Allah senantiasa mendambakan damai di bumi. "<i>Mereka akan disebut anak-anak Allah", </i>orang yang senantiasa kehadiran dan sepak terjangnya dimana pun dan kapan pun merupakan perwujudan kehendak dan perintah Allah, Allah sungguh hidup dan berkarya dalam dirinya yang lemah dan rapuh. Sebagai orang beriman sering kita juga disebut sebagai Umat Allah, maka marilah kita saling membawa damai bagi saudara-saudari kita, dan dimana ada pertentangan atau permusuhan hendak kita segera datang untuk mendamaikan.</font></p> <p><font color="#000000">"<b><i>Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."</i></b> (Mat 5:10)</font></p> <p><font color="#000000">Pada masa kini pembawa damai atau pewarta kebenaran pasti tak akan terlepas dari aneka bentuk penganiayaan atau penderitaan, mengingat dan memperhatikan pertentangan dan kebohongan masih marak di sana-sini. Kepada mereka yang harus mengalami penganiayaan atau penderitaan karena mewartakan damai dan kebenaran, kami harapkan tetap setia melakukannya seraya mengenangkan Yesus yang rela menderita dan wafat di kayu salib demi keselamatan dan kebahagiaan umat manusia seluruh dunia. Pandang dan nikmati Dia yang tergantung di kayu salib, karena dengan demikian anda telah '<i>empunya Kerajaan Sorga', </i>artinya sewaktu-waktu anda meninggal dunia akan langsung menikmati hidup mulia dan bahagia selamanya di sorga.</font></p> <p><font color="#000000">"<b><i>Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat</i></b>." (Mat 5:11)</font></p> <p><font color="#000000">Akhirnya menjadi orang yang hidup dan bertindak dalam kuasa Allah alias dirajai atau dikuasai oleh Allah dan secara konkret hidup baik, jujur, disiplin, menghayati rahmat kenabian yang berarti pada suatu saat harus melawan arus, maka yang bersangkutan akan mengalami celaan dan aniaya maupun fitnah. Jangan menjadi kecil hati atau penakut jika harus mengalami yang demikian itu, tetapi tetap berbahagia dan bergembiralah, karena para santo dan santa pelindung kita dan menandai nama kita, telah mengalami yang sama. Nikmati dan hayati aneka celaan, aniaya dan fitnah sebagai kesempatan menghayati iman kita kepada Yang Tersalib. Marilah kita renungkan kutipan ini : "<i>Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci</i>." (1Yoh 3:1-3)</font></p> <p><font color="#000000">"<i>TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu</i>." (Mzm 24:1-4) . Ign 1 November 2012</font></p> </div> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p align="center"><a href="http://lh6.ggpht.com/-6ZUW654iAh4/UJNQ2DMmwbI/AAAAAAAABUs/Nw_cgtJy_iI/s1600-h/Iman%252520Katolik%25255B4%25255D.png"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="http://lh5.ggpht.com/-JISU_0EjwxY/UJNRTN_payI/AAAAAAAABU0/QeQ-bWczqAc/Iman%252520Katolik_thumb%25255B2%25255D.png?imgmax=800" width="240" height="56" /></a>Sumber : <em><a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></em></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-43439200096881277702012-08-10T15:44:00.001+07:002012-08-10T15:44:51.462+07:00SEJARAH SINGKAT KOTA SALATIGA<p align="justify"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="justify"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><font color="#000000"><a href="http://lh5.ggpht.com/-PV4eV1uCI_c/UCTJqsxGr7I/AAAAAAAABSQ/h1JTiKhFx7Q/s1600-h/SalatigaLogo3%25255B6%25255D.jpg"><strong></strong><a href="http://lh5.ggpht.com/-PV4eV1uCI_c/UCTJqsxGr7I/AAAAAAAABSY/M4PMarumh4w/s1600-h/SalatigaLogo3%25255B7%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="SalatigaLogo3" border="0" alt="SalatigaLogo3" src="http://lh5.ggpht.com/-LZ3If6C1TeE/UCTJubVru-I/AAAAAAAABSc/7GFYwmo61GU/SalatigaLogo3_thumb%25255B5%25255D.jpg?imgmax=800" width="222" height="262" /></a></a></a><font size="1">Lambang Kota Salatiga</font></font></p> <p align="left"> </p> <p align="left"><font color="#000000"><b>Kota Salatiga</b>, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Semarang. Salatiga terletak 49 km sebelah selatan Kota Semarang atau 52 km sebelah utara Kota Surakarta, dan berada di jalan negara yang menghubungkan Semarang-Surakarta. Salatiga terdiri atas 4 kecamatan, yakni Argomulyo, Tingkir, Sidomukti, dan Sidorejo. Kota ini berada di lereng timur Gunung Merbabu, sehingga membuat kota ini berudara cukup sejuk.</font></p> <h4 align="justify"><font color="#000000">Sejarah</font></h4> <p align="justify"><font color="#000000">Ada beberapa sumber yang dijadikan dasar untuk mengungkap asal-usul Salatiga, yaitu yang berasal dari cerita rakyat, prasasti maupun penelitian dan kajian yang cukup detail. Dari beberapa sumber tersebut Prasasti Plumpungan-lah yang dijadikan dasar asal-usul Kota Salatiga. Berdasarkan prasasti ini Hari Jadi Kota Salatiga dibakukan, yakni tanggal 24 Juli 750 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kota Salatiga Nomor 15 Tahun 1995 tentang Hari Jadi Kota Salatiga.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiYoawHCjUVF2ddIN-EfLG44vHPHJ9lRgSb14_g_LPfm9nDuxvS-4NeIyoBHVqTwpVFwZwmDaGW-r1vgyfD3KPcaux-6G41RSoNZKO5CEsGEuXsccYM-_JalH7QOGurR_mKcRdYXNTVzVC/s1600-h/Prasasti%252520Plumpungan%25255B5%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Prasasti Plumpungan" border="0" alt="Prasasti Plumpungan" src="http://lh6.ggpht.com/-u3lKsvGdeis/UCTJxf6M3WI/AAAAAAAABSs/Peke7dm0XhY/Prasasti%252520Plumpungan_thumb%25255B3%25255D.jpg?imgmax=800" width="244" height="164" /></a><font color="#000000" size="1">Prasasti Plumpungan</font> </p> <div class="fullpost"> <p align="center"> </p> <p align="justify"><font color="#000000">Prasasti Plumpungan, cikal bakal lahirnya Salatiga, tertulis dalam batu besar berjenis andesit berukuran panjang 170cm, lebar 160cm dengan garis lingkar 5 meter yang selanjutnya disebut Prasasti Plumpungan.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Berdasar prasasti di Dukuh Plumpungan, Desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, maka Salatiga sudah ada sejak tahun 750 Masehi, pada waktu itu Salatiga merupakan perdikan.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Perdikan artinya suatu daerah dalam wilayah kerajaan tertentu. Daerah ini dibebaskan dari segala kewajiban pajak atau upeti karena daerah tersebut memiliki kekhususan tertentu, daerah tersebut harus digunakan sesuai dengan kekhususan yang dimiliki. Wilayah perdikan diberikan oleh Raja Bhanu meliputi Salatiga dan sekitarnya.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Menurut sejarahnya, di dalam Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum, yaitu suatu ketetapan status tanah perdikan atau swantantra bagi Desa Hampra. Pada zamannya, penetapan ketentuan Prasasti Plumpungan ini merupakan peristiwa yang sangat penting, khususnya bagi masyarakat di daerah Hampra. Penetapan prasasti merupakan titik tolak berdirinya daerah Hampra secara resmi sebagai daerah perdikan atau swantantra. Desa Hampra tempat prasasti itu berada, kini masuk wilayah administrasi Kota Salatiga. Dengan demikian daerah Hampra yang diberi status sebagai daerah perdikan yang bebas pajak pada zaman pembuatan prasasti itu adalah daerah Salatiga sekarang ini.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Konon, para pakar telah memastikan bahwa penulisan Prasasti Plumpungan dilakukan oleh seorang <i>citralekha</i> (penulis) disertai para pendeta (resi). Raja Bhanu yang disebut-sebut dalam prasasti tersebut adalah seorang raja besar pada zamannya yang banyak memperhatikan nasib rakyatnya. Isi Prasasti Plumpungan ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan bahasa Sanskerta. Tulisannya ditatah dalam petak persegi empat bergaris ganda yang menjorok ke dalam dan keluar pada setiap sudutnya.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Dengan demikian, pemberian tanah perdikan merupakan peristiwa yang sangat istimewa dan langka, karena hanya diberikan kepada desa-desa yang benar-benar berjasa kepada raja. Untuk mengabadikan peristiwa itu maka raja menulis dalam Prasasti Plumpungan <i>Srir Astu Swasti Prajabhyah</i>, yang artinya: "Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat Sekalian". Ditulis pada hari Jumat, tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Salatiga pada masa kolonial tercatat sebagai tempat ditandatanganinya perjanjian antara Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said (kelak menjadi KGPAA Mangkunegara I) di satu pihak dan Kasunanan Surakarta dan VOC di pihak lain. Perjanjian ini menjadi dasar hukum berdirinya Kadipaten Mangkunegaran.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Pada zaman penjajahan Belanda telah cukup jelas batas dan status Kota Salatiga, berdasarkan Staatsblad 1917 No. 266 Mulai 1 Juli 1917 didirikan <i>Stadsgemeente Salatiga</i> yang daerahnya terdiri dari 8 desa.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Karena dukungan faktor geografis, udara sejuk dan letak yang sangat strategis, maka Salatiga cukup dikenal keindahannya di masa penjajahan Belanda, bahkan sempat memperoleh julukan "Kota Salatiga yang Terindah di Jawa Tengah".</font></p> <h5 align="justify"><font color="#000000">Zaman kemerdekaan</font></h5> <p align="justify"><font color="#000000">Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga adalah bekas <i>stadsgemeente</i> yang dibentuk berdasarkan Staatsblad 1929 No. 393 yang kemudian dicabut dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kecil Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.</font></p> <h4 align="justify"><font color="#000000">Geografi</font></h4> <p align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk-0BrKgh2t0GgMoarwk8DMCfb7XWtgeuzA9DfRqRscvYKipXPdkDgTzB5kSPHJPjfYxL3EaBOm0kfdKtYi0YBjjTotZLIt7Hui7NOWTLD5jxstUsnwXZT7MrSpsERVhyphenhyphenWhDU9WaBmDxRx/s1600-h/peta_salatiga%25255B10%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="peta_salatiga" border="0" alt="peta_salatiga" src="http://lh6.ggpht.com/-ta7T12ZjXc8/UCTJ35qeNYI/AAAAAAAABS8/y9wSj1Iq5t0/peta_salatiga_thumb%25255B8%25255D.jpg?imgmax=800" width="428" height="282" /></a><font color="#000000" size="1"> Peta Kota Salatiga</font></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><font color="#000000">Salatiga terletak di ketinggian 750-850 mdpl, dan terletak di lereng timur Gunung Merbabu yang membuat daerah Salatiga menjadi lebih sejuk. Pemandangan Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo, dan Rawa Pening yang indah membuat Salatiga menjadi daerah yang indah dan spektakuler. Seluruh Wilayah Salatiga dibatasi oleh Kabupaten Semarang, antara lain di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Pabelan, di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Tengaran, di bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Getasan, di bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Tengaran dan Kecamatan Pabelan.</font></p> <h4 align="justify"><font color="#000000">Pendidikan</font></h4> <p align="center"><font color="#000000"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoTbljj9HzQWRXCKxbJbxp-0VZACDNHvq4_ZMYKcqmUE1tkfmOuj2jb_jNorNJTpF_CPe6HF1IGYieK5DclWgwVrh1ATC6BhWRp_A-_Va6iwCTh9bOh2n5LJXjgOvERVR1UDfuebXP6J8-/s1600-h/UKSW%25255B4%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="UKSW" border="0" alt="UKSW" src="http://lh3.ggpht.com/-ThoSvNcoT6k/UCTJ8x5D13I/AAAAAAAABTM/CwaZZ0F7jhw/UKSW_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="180" /></a><font size="1">UKSW</font> </font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Di kota ini terdapat Universitas Kristen Satya Wacana, salah satu universitas swasta ternama di Indonesia, yang pernah terkenal pada tahun 80-an karena kekritisan para mahasiswa dan dosennya terhadap Pemerintah Orde Baru. Selain itu terdapat pula STAIN Salatiga, satu-satunya perguruan tinggi Islam di Kota Salatiga yang berdiri berkat dukungan berbagai pihak terutama para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Sekolah-sekolah menengah di Salatiga melalui Internet dihubungkan dalam <i>Jaringan Pendidikan Salatiga</i>. Adapun sekolah-sekolah menengah umum di Salatiga antara lain SMA Negeri 1 Salatiga, SMA Negeri 2 Salatiga, SMA Negeri 3 Salatiga, dan beberapa SMA swasta. Sedangkan untuk sekolah kejuruan ada SMK Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, SMK Negeri 3 Salatiga dan beberapa SMK swasta.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Di Salatiga ada 10 SMP Negeri, 1 MTs Negeri dan beberapa SMP swasta seperti SMP Islam Al Azhar 18, SMP Stella Matutina, SMP Kristen 1, SMP Kristen 2, dan SMP Laboratorium Satya Wacana. Adapun beberapa SD Negeri yang tersebar di banyak daerah dan juga swasta yang banyak terpusat diperkotaan.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Sebagai Kota Pendidikan, Salatiga juga memiliki Perpustakaan Umum Kota Salatiga sebagai wahana pembelajaran sepanjang hayat yang menyediaan sumber informasi dan pengetahuan bagi setiap orang, khususnya bagi warga Salatiga. </font></p> <h4 align="justify"><font color="#000000">Transportasi</font></h4> <p align="justify"><font color="#000000">Salatiga memiliki dua terminal, yang bernama Tingkir yang melayani bis tujuan AKDP Jateng dan AKAP Jateng, seperti Jakarta hingga Denpasar, Bali, dan Tamansari yang melayani jalur dalam kota. Untuk transportasi massal, Salatiga memiliki angkutan dengan tujuan beberapa daerah di sekitar Salatiga.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Informasi Umum : </font></p> <p align="justify"> </p> <table border="4" cellspacing="1" cellpadding="5" width="495"><tbody> <tr> <td valign="top" width="163"><strong>Provinsi</strong></td> <td valign="top" width="321">Jawa Tengah</td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163"><strong>Dasar hukum</strong></td> <td valign="top" width="321">UU No. 13/1950</td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163"><strong>Tanggal</strong></td> <td valign="top" width="321">-</td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163"><strong>Pemerintahan</strong></td> <td valign="top" width="321"> </td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163"> <p align="left">- Walikota</p> </td> <td valign="top" width="321">Yuliyanto (2011 – 2016)</td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163">- Wakil Walikota</td> <td valign="top" width="321">H. M Haris</td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163"> <p align="left">- DAU</p> </td> <td valign="top" width="321">Rp. 262.810.281.000,-</td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163"><strong>Luas</strong></td> <td valign="top" width="321">56.781 km<sup>2</sup></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163"><strong>Populasi</strong></td> <td valign="top" width="321"> </td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163">- Total</td> <td valign="top" width="321">176.000 jiwa <sup>(2007)</sup></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163">- Kepadatan</td> <td valign="top" width="321">9.848,91 jiwa/km<small><sup>2</sup></small></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163"><strong>Demografi</strong></td> <td valign="top" width="321"> </td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163">- Kode Area telepon</td> <td valign="top" width="321">0298</td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163"><strong>Pembagian administratif</strong></td> <td valign="top" width="321"> </td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163">- Kecamatan</td> <td valign="top" width="321">4</td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163">- Kelurahan</td> <td valign="top" width="321">22</td> </tr> <tr> <td valign="top" width="163">Situs web</td> <td valign="top" width="321"><a href="http://www.pemkot-salatiga.go.id">http://www.pemkot-salatiga.go.id</a></td> </tr> </tbody></table> </div> <p></p> <p></p> <p></p> <p align="center"><font color="#000000" size="1"> <a href="http://www.pemkot-salatiga.go.id/TentangPenduduk.php">Sumber tabel: web kota salatiga</a></font></p> <p> </p> <p> </p> <p align="center"><font color="#000000">Sumber :</font></p> <p> </p> <p><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Salatiga"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Wikipedia" border="0" alt="Wikipedia" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjENQEMZyUES0aBmkhPAtlt3zNiga1G_V66IP3eEUCk_h-F73uFAsHWXcDspFp9WGiahxTnAkRvR8UPyo8BYXSo5U5OPIywkM4YjK0lA_LAzAjgtLW42cHJfil15BPLXfAaSkiCkQ9QecJ1/?imgmax=800" width="196" height="178" /></a></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-85103051873069579422012-07-31T13:09:00.001+07:002012-07-31T13:09:26.166+07:00BARANGSIAPA RELA KEHILANGAN NYAWA KARENA AKU MAKA IA AKAN DISELAMATKAN<p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000">Pesta St Ignatius Loyola: Ul 30:15-20; Gal 5:16-25; Luk 9:18-26 <br />"Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya" <br /></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">St Ignatius Loyola terkenal dan diakui sebagai salah satu guru rohani/spiritual dalam Gereja Katolik dengan Latihan Rohaninya. Buku Latihan Rohani merupakan hasil buah permenungan atau refleksi St.Ignatius Loyola dalam perjalanan hidup dan panggilannya bertahun-tahun dengan berinspirasi pada apa yang tertulis dalam Kitab Suci, Injil, khususnya riwayat perutusan Yesus Kristus, Penyelamat Dunia. Buku Latihan Rohani merupakan tuntutan olah rohani, agar mereka yang menjalani Latihan atau Olah Rohani tumbuh berkembang menjadi sahabat Yesus, hidup dan bertindak meneladan cara hidup dan cara bertindak Yesus Kristus, yang datang dan diutus untuk menyelamatkan seluruh dunia. Maka mereka yang telah menjalani Latihan Rohani dalam cara hidup dan cara bertindaknya dalam tugas, panggilan atau pekerjaan apapun senantiasa berusaha untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan dunia. Berparitisipasi dalam karya penyelamatan dunia masa kini hemat saya harus mahir dalam pembedaan roh atau spiritual discernment, maka baiklah dalam rangka mengenangkan pesta St.Ignatius Loyola hari ini kami ajak anda sekalian untuk mawas diri perihal kemahiran pembedaan roh yang oleh St.Ignatius Loyola sungguh menjadi cirikhas sahabat-sahabat Yesus Kristus. <br />"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?" (Luk 9:23-25) <br />Mahir dalam pembedaan roh atau spiritual discernment memang 'harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari', alias tidak hidup dan bertindak mengikuti selera atau kehendak pribadi. Memikul salibnya setiap hari berarti setia melaksanakan tugas dan pekerjaan atau kewajiban setiap hari alias setia menghayati atau melaksanakan aneka tata tertib atau aturan yang terkait dengan tugas, panggilan dan perutusannya. Pelatihan awal agar terampil atau mahir dalam pembedaan roh adalah membiasakan diri mentaati dan melaksanakan aneka tata tertib atau aturan. Dalam hidup dan kerja kita setiap hari dimana pun dan kapan pun kiranya kita terikat oleh tata tertib atau aturan, maka kami harapkan kita tidak meremehkan aturan atau tata tertib tersebut. Hendaknya selama diperjalanan, entah sebagai pengemudi kendaraan atau pejalan kaki, mentaati dan melaksanakan aneka rambu-rambu lalu lintas, karena tertib dijalanan hemat saya merupakan cermin kwalitas bangsa.</font> </p> <div class="fullpost"> <br />Menyangkal diri atau 'kehilangan nyawa karena Tuhan' berarti mengarahkan dambaan, kerinduan atau cita-cita kepada Tuhan, dengan harapan dapat melaksanakan aneka perintah dan kehendak Tuhan dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari. Setiap dari kita kiranya memiliki dambaan, kerinduan atau cita-cita yang berbeda satu sama lain, demikian setiap suku dan bangsa memiliki 'budaya' (=cara melihat, cara merasa, cara berpikir, cara bersikap dan cara bertindak) yang berbeda satu sama lain. Marilah kita sadari dan hayati bahwa aneka perbedaan yang ada merupakan anugerah Tuhan, yang hendaknya dihayati sebagai wahana untuk saling melengkapi dan mengasihi. Hemat saya di antara perbedaan-perbedaan yang ada pasti ada kesamaan, maka baiklah dalam rangka saling mengasihi pertama-tama kita hayati apa yang sama di antara kita secara mendalam dan handal, sehingga apa yang berbeda fungsional memperteguh dan memperdalam hidup saling mengasihi. <br />Dengan saling menyangkal diri diharapkan dalam kebersamaan hidup dan kerja kita terjadi kesatuan hati dan budi serta jiwa. Tindakan ada kemungkinan berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi di mana kita hidup dan bekerja, tetapi tetap dalam kesatuan hati, budi dan jiwa. Jika kita sungguh dalam kesatuan hati, jiwa dan budi maka kebersamaan hidup dan kerja kita menyelamatkan diri kita maupun mereka yang kena dampak hidup dan kinerja kita. "Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya" (Ul 30:15-16). Kita semua mendambakan kehidupan sejati dan keberuntungan, maka marilah kita bersama-sama, bergotong-royong 'hidup menurut jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturanNya'. Pada saat ini saudara-saudari kita, umat Islam, sedang menjalani puasa, ibadah guna semakin mendekatan diri pada perintah, ketetapan dan peraturan Tuhan, maka baiklah kita menyatukan diri dengan saudara-saudari kita yang sedang berpuasa, menyangkal diri dan berusaha setia pada aturan dan tata tertib hidup beriman atau beragama. <br />"Buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh" (Gal 5:22-25) <br />Hidup dari dan oleh Roh Kudus , 'dipimpin oleh Roh',  berarti dapat menemukan Tuhan dalam segala sesuatu dan menghayati segala sesuatu dalam Tuhan. Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada karena diciptakan oleh Tuhan bekerjasama dengan orang-orang yang sungguh memper-sembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Tanpa Tuhan segala sesuatu di dunia ini tidak ada sebagaimana adanya saat ini. Tuhan hidup dan berkarya dalam segala sesuatu dan tentu saja terutama dalam diri manusia, yang diciptakan sesuai dengan gambar atau citraNya. Karya Tuhan dalam diri manusia menjadi nyata dalam penghayatan keutamaan-keutamaan sebagaui buah Roh, yaitu "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri". <br />Orang yang mahir atau terampil dalam pembedaan roh senantiasa juga hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Roh dan dengan demikian cara hidup dan cara bertindaknya dijiwai sekaligus menghasilkan keutamaan-keutamaan sebagai buah Roh tersebut di atas. Keutamaan-keutamaan tersebut di atas sungguh perlu dan dibutuhkan oleh siapapun yang mendambakan hidup selamat, damai sejahtera dan bahagia lahir-batin, jasmani-rohani, fisik-spiritual. Hemat saya kita semua mendambakan keselamatan, damai dan kebahagiaan macam itu, maka marilah kita saling membantu atau bekerja sama mengusahakan, memperdalam, memperteguh dan menyebarluaskan keutamaan-keutamaan sebagai buah Roh di atas. Mungkin baik saya angkat perihal keutamaan 'penguasaan diri'. <br />Menguasai diri berarti dapat mengendalikan diri, sehingga dirinya hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak dan perintah Tuhan. Jika kita dapat mengendalikan atau menguasa diri kita, maka sikap hidup kita terhadap orang lain akan melayani, sedangkan jika kita tak dapat mengendalikan atau menguasai diri maka sikap terhadap orang lain akan menindas. Marilah kita senantiasa berusaha setia dan taat kepada perintah dan kehendak Tuhan, dan untuk itu memang harus dapat mengendalikan diri. Maka mengakhiri refleksi sederhana ini, marilah kita renungkan dan hayati doa St.Ignatius Loyola ini: "Ambillah Tuhan, dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah yang memberikan, padaMu Tuhan kukembalikan. Semuanya milikMu, pergunakanlah sekehendakMu. Berilah aku cinta dan rahmatMu, cukup itu bagiku" (St.Ignatius Loyola, LR no 234) <br />"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin." (Mzm 1:1-4)</div> <p></p> <p></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHhBSjkyPw_U6UWFG0qufAkwleaL45GhUbjw6vGlf0lakX2Kya0j41dS2tmwcBtOGGtDzwzQ6qjb14_TpF5wms43dQ80bx4TKBSUGRDfu73g9-1pQPPPRM9pNddfMmbRjYNOOs1jlA_X2d/s1600-h/Iman%252520Katolik%25255B2%25255D.png"><font color="#000000"><img style="border-right-width: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="http://lh6.ggpht.com/-dqbnKVEIkTI/UBd2lN6qStI/AAAAAAAABR4/ytGviWggkOw/Iman%252520Katolik_thumb.png?imgmax=800" width="244" height="60" /></font></a><font color="#000000"> </font></p> <p align="center"><font color="#000000">Sumber : <em><a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></em></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-26856964501689641342012-07-20T17:07:00.001+07:002012-07-20T17:07:40.041+07:00MARHABAN YA MARHABAN……<p> </p> <p> </p> <p> </p> <p><a href="http://lh3.ggpht.com/-nm1dZk6U3zQ/UAkt5Sggi1I/AAAAAAAABRc/c0R4L1d36yQ/s1600-h/Ramadhan%2525201433H%25255B8%25255D.jpg"><img style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-top: 0px; margin-right: auto; border-right: 0px" title="Ramadhan 1433H" border="0" alt="Ramadhan 1433H" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAxEOdBTTQF8B1gNxWdwPLAvepZvXt9BRT40MmqFl177_nMHOWo5X5A4BJ3jNtBUNU86f1uLbq8_OMrzuEyM8PkeHqoNt4m4i_EVXM0imbKkk3J_XnM8pKr6dISz10VLcTZZNOcEMvSsHG/?imgmax=800" width="445" height="318" /></a> </p> <p align="center"><font color="#000000" size="6" face="Arabian-Normal">Marhaban Ya marhaban</font></p> <p align="center"><font color="#000000" size="6" face="Arabian-Normal"></font></p> <p><font color="#000000" size="6" face="Arabian-Normal"></font></p> <p align="center"><font color="#000000" size="6" face="Arabian-Normal">Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1433 hijriah bagi saudara-saudaraku…..</font></p> <p><font color="#000000" face="Arabian-Normal"> </font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-295595120686610472012-07-20T16:13:00.001+07:002012-07-20T16:13:38.365+07:00BELAS KASIHAN YANG DIKEHENDAKI TUHAN BUKAN PERSEMBAHAN<p align="justify"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="justify"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="justify"> </p> <p align="center"><b><font color="#000000">"Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan"</font></b></p> <p align="center"><font color="#000000">(Yes 38:1-6.21-22; Mat 12:1-8)</font></p> <p align="center"><font color="#000000">"<i>Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat</i>."(Mat 12:1-8), demikian kutipan Warta Gembira hari ini</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">· Semua peraturan atau tata tertib dibuat dan diundangkan demi dan untuk cintakasih, dibuat berdasarkan cintakasih dan diundangkan agar mereka yang melaksanakan hidup saling mengasihi. Maka hendaknya senantiasa mensikapi serta melaksanakan aneka peraturan dan tata tertib dengan atau dalam semangat cintakasih. Aneka peraturan dan tata tertib merupakan buah hasil kompromi dari aneka masukan, pendapat dan harapan, yang berbeda satu sama lain, maka dapat diduga bahwa aneka peraturan atau tata tertib begitu umum, dan sering mendua sehingga dalam kenyataan menimbulkan masalah. Dengan kata lain aneka peraturan atau tata tertib yang tertulis memang serba terbatas jika dibandingkan dengan hukum utama cintakasih. Jika dalam kenyataan hidup dan kerja sehari-hari muncul masalah atau ketegangan, hendaknya ditangani atau dibijaki dengan dan dalam cintakasih, dan memang ada kemungkinan kebijakan yang muncul kelihatan melanggar peraturan atau tata tertib, karena cinta kasih memang mengatasi atau mendasari aneka peraturan atau tata tertib. Cinta bijaksana atau belas kasih itulah yang hendaknya kita perdalam dan perkembangkan serta hayati dalam cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari dimana pun dan kapan pun. Senada dengan cinta bijaksana atau belas kasih atau keselamatan jiwa, maksudnya keselamatan jiwa hendaknya menjadi barometer atau tolok ukur keberhasilan dan kesuksesan cara hidup dan kerja kita. Semakin banyak jiwa manusia diselamatkan berarti hidup dan kerja kita semakin sukses sesuai dengan kehendak Tuhan.</font></p> <div class="fullpost"> <p align="justify"><font color="#000000">· "<i>Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu"</i> (Yes 38:3), demikian doa raja Hiskia setelah mendengar bahwa ia akan segera meninnggal dunia. Doanya didengarkan oleh Tuhan dan kemudian ia menerima anugerah umur lebih panjang lagi, selama lima belas tahun lagi. Dalam kenyataan hidup sehari-hari kita sering menyaksikan bahwa orang-orang baik, setia dan tulus hati cepat-cepat dipanggil Tuhan, sedangkan orang-orang jahat lebih berumur panjang. Kita semua tahu bahwa tambah umur dan tambah pengalaman pasti juga tambah dosa-dosanya. Kita semua dipanggil untuk meneladan Hiskia, entah dianugerahi umur pendek atau umur panjang, hendaknya kita hidup "<i>dengan setia dan dengan tulus dan melakukan apa yang baik di mata Tuhan". </i>Apapun tugas atau pekerjaan kita marilah kita senantiasa berusaha untuk melakukan apa yang baik dengan tulus dan setia, bukan pura-pura atau permainan sandiwara. Memang perilaku murni atau asli sungguh berbeda dengan yang pura-pura atau sandiwara, dan dalam kenyataan akan kelihatan atau terasa. Salah satu tindakan yang sering bersifat sandiwara atau pura-pura adalah memberi sumbangan atau derma: ada orang atau kelompok memberi sumbangan atau derma bukan dari ketulusan hatinya untuk membantu, melainkam merupakan buah kelicikannya untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya. Membantu orang lain bukan tujuan membantu, melainkan ada pamrih lain demi kepentingan pribadi atau kelompoknya. Kami berharap entah pribadi atau kelompok untuk menjauhkan diri dari tindakan memberi sumbangan atau derma dengan pamrih, tidak tulus iklas. </font></p> <p align="justify"><font color="#000000"><i>"Aku ini berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku. Aku berkata: aku tidak akan melihat TUHAN lagi di negeri orang-orang yang hidup; aku tidak akan melihat seorang pun lagi di antara penduduk dunia.Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku</i>" (Yes 38:10-12)</font></p> </div> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitaULe2GYYLJrCXdi8iwk2wkmeIi6GtusXPZVeL9PlSmS6oQ8pVHSrhRkY3UWeDO84YgbPbAGKHpLUw5HRm1ee9Uiy8ULlAqTn2eKluvcPx1HSAZyURPGQrYt4MgessRnDmOaSUbn4sq6Q/s1600-h/Iman%252520Katolik%25255B2%25255D.png"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="http://lh5.ggpht.com/-8Z5OjcR2OT0/UAkhPwkg86I/AAAAAAAABRQ/MNe5KXeiUvg/Iman%252520Katolik_thumb.png?imgmax=800" width="244" height="60" /></a> </font>Sumber : <em><a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></em></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-43245079313186287272012-07-10T16:04:00.001+07:002012-07-10T16:04:32.848+07:00TUAIAN BANYAK, SEDIKIT PEKERJA<p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000">"Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit."</font></b></p> <p align="center"><font color="#000000">(Hos 8:4-7.11-13; Mat 9:32-38)</font></p> <p align="center"> </p> <p align="center"><font color="#000000"><i>"Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel." Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu</i>." (Mat 9:32-38), demikian kutipan Warta Gembira hari ini</font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000">Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:</font></p> <p><font color="#000000">    Jumlah umat terus bertambah namun jumlah imam atau pastor semakin berkurang, entah karena yang telah menjadi imam atau pastor mengundurkan diri maupun pendaftar yang masuk ke seminari juga semakin berkurang. Sekiranya pendaftar yang masuk seminari banyakpun karena pencerahan selama pendampingan di seminari akhirnya cukup banyak yang menemukan panggilan sejatinya dan akhirnya mengundurkan diri dari seminari. Yang cukup memprihatinkan juga pada masa kini yang masuk ke seminari kecerdasan intelektualnya pas-pasan, sedangkan mereka yang cerdas secara intelektual tidak tergerak untuk ke seminari. Memang yang terpanggil adalah mereka yang mungkin sederhana dan miskin, secara intelektual dan finansial, tetapi unggul dalam hal kepribadian dan kecerdasan spiritual. Maka sesuai dengan sabda Yesus hari ini marilah kita berdoa agar Tuhan menyentuh dan memanggil anak-anak dan generasi muda untuk menanggapi panggilan menjadi imam, bruder dan suster. Dan tentu saja kami berharap kepada para orangtua untuk menjadikan hidup berkeluarga sebagai tempat penyemaian benih-benih panggilan, antara lain di dalam keluarga dibiasakan berdoa bersama, saling mendoakan dan anak-anak dididik atau dibina dalam hal kepekaan sosial. Jika ada anaknya yang terbaik terpanggil untuk menjadi imam, bruder atau suster hendaknya orangtua dengan suka hati dan penuh syukur mengijinkan dan mendukungnya. Kami juga mengharapkan partisipasi seluruh umat Allah untuk berdoa pagi suburnya panggilan imam, bruder dan suster serta membantu pembeayaan pendidikan di seminari dengan menyumbangkan sebagian harta atau uangnya bagi seminari. Sedangkan rekan-rekan imam, bruder dan suster kami harapkan dapat menjadi saksi penghayatan panggilan, sehingga cara hidup dan cara bertindaknya memikat dan menarik anak-anak dan generasi muda untuk mengikutinya.</font></p> <div class="fullpost"> <p><font color="#000000">· <em><strong>"Mereka mencintai korban sembelihan; mereka mempersembahkan daging dan memakannya; tetapi TUHAN tidak berkenan kepada mereka. Sekarang Ia akan mengingat kesalahan mereka dan akan menghukum dosa mereka; mereka harus kembali ke Mesir!"</strong></em> (Hos 8:13). Apa yang tertulis ini rasanya pada masa kini juga masih marak terjadi, yaitu orang dengan seenaknya berpesta pora dan melupakan hidup doa maupun hidup beriman. Maka tidak mengherankan bahwa hidup bersama sungguh telah rusak dan banyak orang bersikap mental materialistis serta egois. Hal yang demikian tentu saja membuat orang-orang baik dan sosial semakin berkurang, dan benarlah apa yang disabdakan Yesus bahwa 'pekerja' hanya sedikit. Kepada mereka yang bersikap mental materialistis serta egois kami ajak untuk bertobat dan memperbaharui diri, tak ada kata terlambat untuk bertobat serta memperbaharui diri. Kegagalan anda dalam hidup, pekerjaan maupun tugas pengutusan terjadi karena sikap mental materialistis maupun egois. Marilah kita hidup dan bekerja sesuai dengan kehendak Tuhan, yaitu dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan atau tenaga. Dengan kata lain kita harus mengorbankan diri kita, bukan orang lain, binatang atau harta benda. Kita nikmati hidup dan pekerjaan dengan gembira dan ceria, karena dengan kegembiraan dan keceriaan kita pasti akan lebih berhasil atau sukses. Yang penting adalah hidup dan bekerja dengan sebaik mungkin, sedangkan perihal hasil atau imbal jasa biarlah kita serahkan kepada Penyelenggaraan Ilahi melalui mereka yang baik hati. Hidup sebaik mungkin agar terampil hidup, belajar atau bekerja sebaik mungkin agar terampil belajar atau bekerja itulah yang hendaknya kita usahakan atau upayakan bersama-sama. </font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><em>"Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya. Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya." (Mzm 115:3-8)</em></font></p> </div> <p align="center"><em><font color="#000000"></font></em></p> <p align="center"><em><font color="#000000"></font></em></p> <p align="center"><em><font color="#000000"></font></em></p> <p align="center"><em><font color="#000000"><a href="http://lh5.ggpht.com/-PNJNOoP1bdw/T_vwGBaR4SI/AAAAAAAABQs/FbPYdauh9qI/s1600-h/Iman%252520Katolik%25255B2%25255D.png"><img style="border-right-width: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNQPQR1hyphenhyphenvLYqWyMq7mE7aRKMjZ4YtebtKIccBLIvuKobGPs8_02WHBCnKTIAmEOH9hdsLU0cEXaA8Nb1lTbVXg_h4O_ihpoaNfJbm8aukN380Zx8YJ4iuh0hSZlF9VcvFBO4nXuRNTL7J/?imgmax=800" width="244" height="60" /></a> </font></em></p> <p align="center">Sumber : <em><a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></em></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-21456361423529266642012-06-01T10:35:00.001+07:002012-06-01T10:35:23.564+07:00MONSIEGNEUR ALBERTUS SOEGIJAPRANATA, SJ<blockquote><font color="#000000"></font></blockquote> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p> </p> <p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikuCLrebCVeq22gPoxvykn-YU2c0004-z9qrfXsyOHGfVZ6WCBGFVvojzAQjyA9DsJYBgAbykbXfsgW7Xfg2j52pNdvIloshtK04OAKVMeKgcP4W0vvdPUk4g4hjh4ZwuZ-K4OCFo6Y17b/s1600-h/Albertus-Soegijapranata%25255B18%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Albertus-Soegijapranata" border="0" alt="Albertus-Soegijapranata" src="http://lh4.ggpht.com/-8q-QLXDfyFk/T8g4cBDb8JI/AAAAAAAABQM/EPITlF3L6P4/Albertus-Soegijapranata_thumb%25255B12%25255D.jpg?imgmax=800" width="214" height="283" /></a> </p> <p align="justify"><font color="#000000">Nama          : Mgr. Albertus Soegijapranata, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yesuit">SJ</a> (ejaan nama Sugiyopranoto)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Lahir            : 25 November 1896</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Tempat        : Soerakarta, Jawa Tengah</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Meninggal    : 22 Juli 1963 (66 Tahun)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Tempat        : Steyl, Venlo – Belanda</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Beliau adalah vikaris Apostolik semarang, yang kemudian menjadi uskup semarang. Dan juga merupakan uskup seorang pribumi indonesia pertama dan dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional RI oleh Presiden Soekarno yang berdasarkan SK Presiden RI no 152 tahun 1963 tertanggal 26 Juli 1963. Beliaupun dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Giritunggal, Semarang.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Soegija adalah nama kecil beliau, yang lahir disebuah keluarga kejawen yang merupakan abdi dalem keraton Kasunan Surakarta.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Beliau belajar di kolese Xaverius yang didirikan oleh Pastor Fransicus Georgius Josephus van lith, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yesuit">SJ</a>. Sekolah ini adalah pindahan dari sekolah di lampersari semarang. Soegijapranata dibaptis di Muntilan oleh Pastor Meltens, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yesuit">SJ</a> dengan mengambil nama Albertus Magnus.  Dari didikan di sekolah inilah beliau berminat menjadi Imam, yang kemudian di kirim ke Belanda untuk belajar di Gymnasium yang diasuh oleh Ordo Salib Suci/ Ordo Sanctae Crucis (OSC) di Uden, propinsi Noord-Brabant (Brabant Utara), disana beliau belajar bahasa latin dan yunani. </font></p> <div class="fullpost"> <p align="justify"><font color="#000000">Kemudian beliau masuk Novisiat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yesuit">SJ</a> di Mariendaal, Grave. Disini beliau bertemu dengan Pastor Willekens, SJ yag kelak menjadi Vikaris Apostolik Batavia. Pada 22 September 1922 Soegija mengucapkan kaul prasetia yang pertama. </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">- 1923-1926 belajar filsafat di kolese Berchman, Oudenbosch. </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">- 1926-1928 Kembali ke Muntilan mengajar di kolese Xaverius Muntilan.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">- Agustus 1928 kembali belajar ke Belanda untuk belajar Teologi di Maastricht.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">- 15 Agustus 1931 Menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan oleh Mgr. Schrijnen, Uskup Roermond di kota Maastricht dan namanya bertambah Pranata sehingga menjadi Soegijapranata.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">- Tahun 1933 kembali ke Indonesia dan mulai bekerja di Paroki kidulloji, Jogyakarta sebagai pembantu Pastor selama 1 tahun.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">- Tahun 1934 Pindah ke Paroki Bintaran hingga tahun 1940.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">- 1 Agustus 1940, Mgr. Willekens, SJ (Vikaris Apostolik Batavia) menerima telegram dari Roma yang berbunyi <em>"from propaganda fide Semarang erected Vicaris stop, Albert Soegijapranata, </em></font><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yesuit"><em><font color="#000000">SJ</font></em></a><font color="#000000"><em> appointed Vicar Apostolic titular Bishop danaba stop you may concecrete without bulls" </em>dan ditanda tangani oleh Mgr. Montini yang kelak menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_Paulus_VI">Paus Paulus VI</a>. Setelah menerima telegram dari Roma yang disampaikan oleh Mgr. Willekns, SJ (Vikaris Apostolik Batavia) lalu beliau pun menjawab : "<i>Thanks to his holiness begs benediction</i>" </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">- 6 November 1940 Ditahbiskan menjadi Uskup pribumi Indonesia pertama untuk Vikaris Apostolik Semarang oleh Mgr. Willekens, SJ (Vikaris Apostolik Batavia), Mgr. AJE Albers, O.Carm (Vikaris Apostolik Malang) dan Mgr. HM Mekkelholt, SCJ (Vikaris Apostolik Palembang)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">- Tahun 1943 bersama Mgr. Willekens, SJ menghadapi penguasa pendudukan pemerintah Jepang dan berhasil mengusahakan agar Rumah Sakit St. Carolus dapat berjala terus.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Sebagai apresiasi pengabdian dan penghormatan atas jasa2-nya, nama Sugiyopranoto diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Surakarta, Kota Tempat kelahirannya.</font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <br /> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <iframe height="350" marginheight="0" src="http://maps.google.co.id/maps?source=s_q&hl=id&geocode=&q=Jalan+Mgr+Sugiyopranoto,&aq=&sll=-7.972601,110.606833&sspn=0.005876,0.006899&ie=UTF8&hq=Jalan+Mgr+Sugiyopranoto,&hnear=Malang,+Jawa+Timur&ll=-7.980251,112.631729&spn=0.006295,0.011497&t=m&output=embed" frameborder="0" width="425" marginwidth="0" scrolling="no"></iframe> <br /><small><a style="text-align: left; color: #0000ff" href="http://maps.google.co.id/maps?source=embed&hl=id&geocode=&q=Jalan+Mgr+Sugiyopranoto,&aq=&sll=-7.972601,110.606833&sspn=0.005876,0.006899&ie=UTF8&hq=Jalan+Mgr+Sugiyopranoto,&hnear=Malang,+Jawa+Timur&ll=-7.980251,112.631729&spn=0.006295,0.011497&t=m"><font color="#000000">Lihat Peta Lebih Besar</font></a></small> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000">Dan dibuat sebuah film berjudul <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soegija">Soegija</a> yang bereder 7 Juni 2012 yang di sutradarai oleh Garin nugroho; Penulis oleh Armantono & Grain Nugroho.</font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p> </p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soegija"><img style="border-right-width: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px" title="Albertus-Soegijapranata_2" border="0" alt="Albertus-Soegijapranata_2" src="http://lh6.ggpht.com/-P9IFv4AsROg/T8g4dGOpj7I/AAAAAAAABQQ/ffPbXS5mzTM/Albertus-Soegijapranata_2%25255B12%25255D.jpg?imgmax=800" width="528" height="158" /></a> </p> </div> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soegijapranta"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Wikipedia" border="0" alt="Wikipedia" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ4_d3QYjfjnCoIp94rQ4EWAmzVaQCDm9cOpJmyN-rz0HTJTWz_duHdx_Obuk_10Rqs-zA0y7onrebdW1EHYcuVbS_ej1cXFn0l4eOCIqxRA3IcymPoxT7cbfN3aeMFQQ2tAmM6ynjqk32/?imgmax=800" width="190" height="185" /></a> </font><font color="#000000">Sumber </font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"> </font></p> <p><font color="#000000"></font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-55557594497064589602012-06-01T09:23:00.001+07:002012-06-01T09:23:02.426+07:00MENJADI GARAM DAN TERANG DUNIA<p><b><font color="#000000"></font></b></p> <p><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000">"Kamu adalah garam dunia"</font></b></p> <p align="center"><font color="#000000">(1Kor 1:18-25; Mat 5:13-19)</font></p> <p align="center"><font color="#000000">"<i>Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga</i>." (Mat 5:13-19), demikian kutipan Warta Gembira hari ini </font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta St.Yustinus, martir, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">   Garam sedikit sebagai kelengkapan bumbu makanan membuat makanan yang bersangkutan enak dan nikmat, demikian juga api yang kecil dapat menjadi besar ketika digunakan untuk membakar sampah atau bangunan. <strong>"</strong><i><strong>Saya sendiri tak ingin tergolek begitu saja seperti dalam museum. Saya ingin hidup di tengah pergolakan kehidupan",</strong> </i>demikin kutipan dalam Majalah Tempo, dalam rangka mengenangkan almarhum Yustinus Kardinal Darmojuwono pr, setelah Yang Mulia dipanggil Tuhan pada tanggal 3 Februari 1994. Bapak Kardinal Darmojuwono pr ketika dibaptis menjadi katolik diberi nama pelindung St.Yustinus, dan kiranya kita semua tahu bahwa Yang Mulia sungguh menjadi 'garam dan terang dunia' dalam rangka menghayati panggilan maupun melaksanakan tugas pengutusannya. Maka dalam rangka mengenangkan pesta St.Yustinus hari ini kami mengajak segenap umat beriman, khususnya yang beriman kepada Yesus Kristus untuk dapat menjadi 'garam dan terang dunia' dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari dimana pun dan kapan pun. Menjadi 'garam dan terang dunia' berarti cara hidup dan cara bertindaknya senantiasa membuat lingkungan hidupnya enak dan nikmat untuk didiami serta dapat membantu orang lain semakin menemukan jati diri dan panggilannya alias menerangi mereka yang berada di dalam kegelapan atau kebinggungan. Maka marilah kita mawas diri apakah derap langkah dan kinerja kita senantiasa membuat lingkungan hidup semakin enak dan nikmat didiami maupun membantu orang lain untuk semakin menemukan jati diri dan panggilan hidupnya. Kita semua juga dipanggil untuk mentaati dan melaksanakan aneka tata tertib atau aturan dengan sepenuh hati, betapapun sederhana atau kecil tata tertib atau aturan tersebut.</font></p> <div class="fullpost"> <p align="justify"><font color="#000000">· <strong>"<i>Pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah</i>" (1Kor 1:18).</strong> Taat dan setia dalam melaksanakan aneka tata tertib atau aturan tak akan pernah terlepas dari perjuangan dan pengorbanan maupun penderitaan. Orang yang taat dan setia memang menunjukkan bahwa kekuatan atau rahmat Allah hidup dan bekerja dalam dirinya yang lemah dan rapuh alias yang bersangkutan dengan sepenuh hati, jiwa, pikiran dan tenaga melaksanakan tata tertib atau aturan maupun menghayati panggilan. Kita yang beriman kepada Yesus Kristus dipanggil untuk setia meneladan Dia, yang telah rela menderita, wafat di kayu salib dan dibangkitkan dari mati demi keselamatan seluruh dunia. Kami percaya bahwa para ibu yang telah mengandung dan melahirkan anaknya memiliki pengalaman akan penderitaan sebagai konsekwensi pada jati diri dan panggilannya, dan penderitaan yang telah dialaminya merupakan jalan menuju kesejahteraan atau kebahagiaan sejati. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, kiranya setiap hari kita membuat tanda salib, dengan harapan hidup dan bertindak meneladan Yang Tersalib, dengan kata lain mempersembahkan diri seutuhnya pada panggilan maupun tugas pengutusan. Setia pada tugas dan panggilan tak akan pernah terlepas dari penderitaan dan pengorbanan, maka hendaknya ketika harus menderita dan berkorban demi tugas dan panggilan, kami harapkan untuk terus gembira dan ceria menghadapinya, karena dengan demikian penderitaan dan pengorbanan tersebut tidak akan sia-sia. Kami berharap anak-anak di dalam keluarga sedini mungkin dilatih dan dibiasakan dalam hal kesetiaan, yang mungkin harus disertai dengan penderitaan dan pengorbanan.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><i>"Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai! Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN. Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan,</i></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><i>" </i>(Mzm 33:2-7) Ign 1 Juni 2012</font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"> </p> </div> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><a href="http://lh3.ggpht.com/-f3ZekbsAEP4/T8gnd1Wb0_I/AAAAAAAABPw/JVJAAbfhqHc/s1600-h/Iman%252520Katolik%25255B2%25255D.png"><img style="border-right-width: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="http://lh4.ggpht.com/-VWo7FMrO68o/T8gngQSa18I/AAAAAAAABP4/ghRopz6hlIY/Iman%252520Katolik_thumb.png?imgmax=800" width="244" height="60" /></a> </p> <p align="center"><font color="#000000">Sumber : </font><em><a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></em></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-25095255882967526072012-05-31T17:06:00.001+07:002012-05-31T17:09:38.735+07:00LINK OTOMATIS KETIKA ARTIKEL DI COPY PASTE<p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><a href="http://lh3.ggpht.com/-GCY76cu3mqc/T8dCroshdsI/AAAAAAAABPc/-zeOm_xjY64/s1600-h/link%252520otomatis%252520artikel%252520dicopas%25255B11%25255D.jpg"><font color="#000000"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="link otomatis artikel dicopas" border="0" alt="link otomatis artikel dicopas" src="http://lh5.ggpht.com/-EnfbvPHFd7I/T8dCsoTz0OI/AAAAAAAABPk/XBxfLf-CcBA/link%252520otomatis%252520artikel%252520dicopas_thumb%25255B7%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="240" /></font></a></p> <p align="justify"><font color="#000000">         Copas atau Copy paste suatu artikel dari web / blog seseorang adalah suatu yang wajar asalkan sang pen-copas menyertakan link artikel tsb dari sumbernya apalagi sudah meminta ijin dari yang punya artikel. Ini yang terkadang oleh para peng-Copas   lupa atau bahkan segaja tidak menyebut sumber artikel tsb.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Saya mencoba memberikan informasi yang saya dapat dengan mencari-cari di mbah google mengenai link otomatis ketika di copas atau copy paste, mudah-mudah para blogger atau para penulis sejati bisa lebih aman tanpa merasa artikelnya dibajak oleh seseorang tanpa menyebut sumbernya…..</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Langkah-langkahnya adalah :</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <div class="fullpost"> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">1. Login ke blogger </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">2. Klik Rancangan/Template</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">3. Klik edit HTML</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">4. Klik lanjutkan</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">5. Centang expand template widget (Backup terlebih dahulu)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">6. Copy script atau kode dibawah ini </font></p> <p align="justify"><strong><font color="#000000"></font></strong></p> <blockquote> <p align="left"><font color="#000000"><script type="text/javascript"> if(document.location.protocol=='http:'){ var Tynt=Tynt||[];Tynt.push('cXIEhKYVSr4lJ5adbi-bpO');Tynt.i={"ap":"<font color="#ff0000">Sumber</font> :"}; (function(){var s=document.createElement('script');s.async="async";s.type="text/javascript";s.src='http://infonetmu.googlecode.com/files/sumber-otomatis.js';var h=document.getElementsByTagName('script')[0];h.parentNode.insertBefore(s,h);})(); } </script></font></p> </blockquote> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">7. Lalu paste tepat diatas kode <strong><head></strong> template kamu<strong>.</strong></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">8. Lalu klik simpan Template</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">NB : untuk kode yang diberi warna merah bisa diubah sesuai dengan keinginan kalian.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Ex : Lanjutkan, Sumber, lin dari atau copas dll</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Untuk mengecek script ini bekerja silahkan copas di artikel blog kalian..</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> </div> <p align="center"><font color="#000000">---semoga bermanfaat----</font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000">Silahkan kunjungi sumber diatas sebagai panduan/alternatif.</font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000">Sumber : </font><a title="http://www.agus-tkj.web.id/2012/03/cara-menampilkan-link-sumber-otomatis.html" href="http://www.agus-tkj.web.id"><font color="#000000">http://www.agus-tkj.web.id</font></a></p> <p><font color="#000000">              </font><a title="http://blog-t4belajarku.blogspot.com/2012/04/cara-menampilkan-link-sumber-otomatis.html" href="http://blog-t4belajarku.blogspot.com"><font color="#000000">http://blog-t4belajarku.blogspot.com</font></a></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-7497340165560835092012-05-23T17:15:00.001+07:002012-05-23T17:15:52.778+07:00ASAL USUL DAERAH JAKARTA TIMUR<font color="#000000" size="2"> <h4 align="justify"> </h4> <p align="justify">Berikut adalah asal usul nama daerah sekitar Jakarta Timur, diambil dari beberapa sumber….Silahkan di baca, semoga bermanfaat :</p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><strong>JATINEGARA</strong></p> <blockquote> <p><iframe height="350" marginheight="0" src="http://maps.google.co.id/maps?f=q&source=s_q&hl=id&geocode=&q=jatinegara,+Jakarta&aq=&sll=-6.260015,106.866074&sspn=0.094363,0.110378&g=Cawang,+Jakarta&ie=UTF8&hq=&hnear=Jatinegara,+Jakarta+Timur,+Jakarta&ll=-6.231677,106.88464&spn=0.023592,0.027595&t=m&z=14&output=embed" frameborder="0" width="425" marginwidth="0" scrolling="no"></iframe> <br /><font size="1"><strong>Peta Jatinegara & sekitarnya</strong></font></p> </blockquote> <p>    Jatinegara dewasa ini menjadi nama sebuah Kecamatan. Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur, salah satu pusat Kota Jakarta yang multipusat itu. Nama Jatinehara baru muncul pada kawasan tersebut, sejak tahun 1942, yaitu pada awal masa pemerintahan pendudukan balatentara Jepang di Indonesia, sebagai pengganti nama Meester Cornelis yang berbau Belanda. <br />Sebutan Meester Cornelis mulai muncul ke pentas sejarah Kota Jakarta pada pertengahan abad ke-17, dengan diberikannya izin pembukaan hutan dikawasan itu kepada Cornelis Senen adalah seorang guru agama Kristen, berasal dari Lontor, pulau Banda. Setelah tanah tumpah – darahnya dikuasai sepenuhnya oleh kompeni, pada tahun 1621 Senen mulai bermukim di Batavia, ditempatkan di kampung Bandan. Dengan tekun ia mempelajari agama Kristen sehingga kemudian mampu mengajarkannya kepada kaum sesukunya. Dia dikenal mampu berkhotbah baik dalam bahasa Melayu maupun dalam bahasa Portugis (kreol) Sebagai guru, ia biasa dipanggil mester, yang berarti “tuan guru”. Hutan yang dibukanya juga dikenal dengan sebutan Mester Cornelis, yang oleh orang – orang pribumi biasa disingkat menjadi Mester. Bahkan sampai dewasa ini nama itu nampaknya masih umum digunakan oleh penduduk Jakarta, termasuk oleh para pengemudi angkot (angkutan kota). <br />Kawasan hutan yang dibuka oleh Mester Cornelis Senen itu lambat laun berkembang menjadi satelit Kota Batavia. Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah oleh Pemerintah Hindia Belanda dibentuklah Pemerintahan Gemeente (kotapraja) Meester Cornelis, bersamaan dengan dibentuknya Gemeente Batavia. Kemudian, mulai tanggal 1 Januari 1936 Gemeente Meester Cornelis digabungkan dengan Gemeente Batavia. Disamping kedudukannya sebagai gemeente, pada tahun 1924 Meester Cornelis dijadikan nama kabupaten, Kabupaten Meester Cornelis, yang terbagi menjadi 4 kewedanaan, yaitu Kewedanaan Meester Cornelis, Kebayoran, Bekasi, dan Cikarang (Kolonial Tidschrifft, Maart 1933:1). Pada jaman Jepang pemerintah pendudukan jepang, nama Meester Cornelis diganti menjadi Jatinegara, bersetatus sebagai sebuah Siku, setingkat kewedanaan, bersama – sama dengan Penjaringan, Manggabesar, Tanjungpriuk, Tanahabang, Gambir, dan Pasar Senen. Ketika secara administrative Jakarta ditetapkan sebagai Kotapraja Jakarta Raya, Jatinegara tidak lagi menjadi kewedanaan, karena kewedanaan dipindahkan ke Matraman, dengan sebutan Kewedanaan Matraman. Jatinegara menjadi salah satu wilayah Kecamatan Pulogadung, Kewedanaan Matraman (The Liang Gie 1958:144)</p> <div class="fullpost"> <p align="justify"> </p> <p align="justify"> </p> <p align="left"><strong>CAWANG</strong></p> <blockquote> <p align="left"><iframe height="350" marginheight="0" src="http://maps.google.co.id/maps?f=q&source=s_q&hl=id&geocode=&q=cawang,+Jakarta&aq=&sll=-6.233224,106.882596&sspn=0.023592,0.027595&ie=UTF8&hq=&hnear=Cawang,+Jakarta+Timur,+Jakarta&ll=-6.233224,106.882596&spn=0.023591,0.027595&t=m&z=14&output=embed" frameborder="0" width="425" marginwidth="0" scrolling="no"></iframe><font size="1">Peta Cawang & Sekitarnya</font></p> </blockquote> <p align="justify">    Kawasan Cawang dewasa ini menjadi sebuah kelurahan Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Kotamadya Jakarta Timur.Nama kawasan tersebut berasal dari nama seorang Letnan Melayu yang mengabdi kepada Kompeni, yang bermukim disitu bersama pasukan yang dipimpinnya, bernama <b>Enci Awang</b>.(Awang, mungkin panggilan dari Anwar).Lama – kelamaan sebutan Enci Awang berubah menjadi Cawang. Letnan Enci Awang adalah bawahan dari Kapten Wan Abdul Bagus, yang bersama pasukannya bermukim dikawasan yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Melayu, sebelah selatan Jatinegara. Kurang jelas, apakah sebagian atau seluruhnya, pada tahun 1759 Cawang sudah menjadi milik Pieter van den Velde, di samping tanah – tanah miliknya yang lain seperti Tanjungtimur atau Groeneveld, Cikeas,Pondokterong, Tanjungpriuk dan Cililitan (De Haan, 1910:50).Pada awal abad ke-20 Cawang pernah menjadi buah bibir, karena disana bermukim seorang pesilat beraliran kebatinan, bernama Sairin, alias Bapak Cungok. Sairin dituduh oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai dalang kerusuhan di Tangerang pada tahun 1924. Di samping itu. Ia pun dinyatakan terlibat dalam pemberontakan Entong Gendut, di Condet tahun 1916. Condet pada waktu itu termasuk bagian tanah partikelir Tanjung Oost (Poesponegoro 1984, (IV):299 – 300).</p> <p align="justify"><strong></strong></p> <p align="justify"><strong>CILILITAN</strong></p> <blockquote> <p><iframe height="350" marginheight="0" src="http://maps.google.co.id/maps?f=q&source=s_q&hl=id&geocode=&q=cililitan,+Jakarta&aq=&sll=-6.255408,106.875172&sspn=0.023591,0.027595&ie=UTF8&hq=&hnear=Cililitan,+Jakarta+Timur,+Jakarta&ll=-6.255408,106.875172&spn=0.02359,0.027595&t=m&z=14&output=embed" frameborder="0" width="425" marginwidth="0" scrolling="no"></iframe> <br /><small><a style="text-align: left; color: #0000ff" href="http://maps.google.co.id/maps?f=q&source=embed&hl=id&geocode=&q=cililitan,+Jakarta&aq=&sll=-6.255408,106.875172&sspn=0.023591,0.027595&ie=UTF8&hq=&hnear=Cililitan,+Jakarta+Timur,+Jakarta&ll=-6.255408,106.875172&spn=0.02359,0.027595&t=m&z=14"><strong>Peta</strong></a><strong> Cililitan & Sekitarnya</strong></small></p> </blockquote> <p align="justify">    Kawasan Cililitan dahulu terbentang dari sungai Ci Liwung di sebelah barat, sampai sungai Ci Pinang di sebelah timur. Sebelah selatan berbatasan dengan kawasan Kampung Makasar dan Condet. Di sebelah utara berbatasan dengan kawasan Cawang . Bagian sebelah barat Jalan Dewi Sartika sekarang sebatas simpangan Jalan Kalibata, biasa disebut Cililitan Kecil, sedangkan yang terletak disebelah timur Jalan Raya Bogor, dikenal dengan nama Cililitan Besar. Dewasa ini nama Cililitan dijadikan nama kelurahan, Kelurahan Cililitan, Kecamatan KRAMATJATI Kotamadya Jakarta Timur. Nama Cililitan diambil dari nama salah satu anak sungai Ci Cipinang.Dewasa ini anak sungai tersebut sudah tidak ada lagi bekas – bekasnya.Kata ci, adalah bahasa Sunda, mengandung arti "air sungai" Lilitan lengkapnya <b>lilitan – kutu</b>, adalah nama semacam perdu yang bahasa ilmiahnya <i>Pipturus velutinus Wedd., termasuk famili Urticeae</i> (Fillet 1888:201).Pada pertengahan abad ke- 17 kawasan Cililitan merupakan bagian dari tanah partikelir Tandjoeng Oost, ketika masih dimiliki oleh Pieter van der Velde (De Haan 1910:50). Kemudian beberapa kali berpindah pindah tangan. Sampai diganti namanya menjadi lapangan Udara Halim Perdanakusumah. Lapangan udara tersebut biasa disebut Lapangan Udara (vliegeld, kata orang Belanda) Cililitan.</p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><strong>CONDET</strong></p> <blockquote> <p><iframe height="350" marginheight="0" src="http://maps.google.co.id/maps?f=q&source=s_q&hl=id&geocode=&q=condet,+Jakarta&aq=&sll=-6.277825,106.831385&sspn=0.011795,0.013797&g=jalan+raya+condet,+Jakarta&ie=UTF8&hq=condet,&hnear=Jakarta&t=m&fll=-6.278955,106.883755&fspn=0.094359,0.110378&st=109146043351405611748&rq=1&ev=p&split=1&ll=-6.253786,106.846531&spn=0.094359,0.110378&output=embed" frameborder="0" width="425" marginwidth="0" scrolling="no"></iframe> <br /><small><a style="text-align: left; color: #0000ff" href="http://maps.google.co.id/maps?f=q&source=embed&hl=id&geocode=&q=condet,+Jakarta&aq=&sll=-6.277825,106.831385&sspn=0.011795,0.013797&g=jalan+raya+condet,+Jakarta&ie=UTF8&hq=condet,&hnear=Jakarta&t=m&fll=-6.278955,106.883755&fspn=0.094359,0.110378&st=109146043351405611748&rq=1&ev=p&split=1&ll=-6.253786,106.846531&spn=0.094359,0.110378"><strong>Peta</strong></a><strong> Condet & Sekitarnya</strong></small></p> </blockquote> <p align="justify">     Kawasan Condet meliputi tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Batuampar,Kampung Tengah (dahulu disebut Kampung Gedong), dan Balekambang termasuk wilayah Kecamatan Kramatjati, Kotamadya Jakarta Timur.Nama Condet berasal dari nama sebuah anak sungai Ci Liwung, yaitu <b>Ci Ondet</b>. Ondet, atau ondeh, atau <b>ondeh – ondeh</b>, adalah nama pohon yang nama ilmiahnya <i>Antidesma diandrum Sprg.,termasuk famili Antidesmaeae </i>(Fillet, 1888:128), semacam pohon buni, yang buahnya biasa dimakan. Data tertulis pertama yang menyinggung – nyinggung Condet adalah catatan perjalanan Abraham van Riebeeck, waktu masih menjadi Direktur Jenderal VOC di Batavia ( sebelum menjadi Gubernur Jendral ). Dalam catatan tersebut, pada tanggal 24 September 1709 Van Riebeck beserta rombongannya berjalan melalui anak sungai Ci Ondet "<i>Over mijin lant Paroeng Combale, Ratudjaja, Depok, Sringsing naar het hooft van de spruijt Tsji Ondet",.</i>.(De Haan 1911: 320). Keterangan kedua terdapat dalam surat wasiat Pangeran Purbaya (tentang tokoh ini dapat dilihat dalam tulisan ini pada entri: Kebantenan),yang dibuat sebelum berangkat ke pembuangan di <b>Nagapatman</b>, disahkan oleh Notaris Reguleth tertanggal 25 April 1716. Dalam surat wasiat itu antara lain tertulis, bahwa Pangeran Purbaya menghibahkan beberapa rumah dan sejumlah kerbau di Condet kepada anak – anak dan istrinya yang ditinggalkan (De Haan, 1920:250).Keterangan ketiga adalah Resolusi pimpinan Kompeni di Bataviater tanggal 8 Juni 1753, yaitu keputusan tentang penjualan tanah di Condet seluas <b>816 morgen (52.530 ha)</b>, seharga 800 ringgit kepada frederik willem Freijer. Kemudian kawasan Condet menjadi bagian dari tanah partikelir <b>Tandjoeng, Oost</b>, atau <b>Groeneveld </b>(De Haan 1910:51).</p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><strong>CIJANTUNG</strong></p> <blockquote> <p><iframe height="350" marginheight="0" src="http://maps.google.co.id/maps?f=q&source=s_q&hl=id&geocode=&q=cijantung,+Jakarta&aq=&sll=-6.278955,106.883755&sspn=0.094359,0.110378&ie=UTF8&hq=&hnear=Cijantung,+Jakarta+Timur,+Jakarta&t=m&z=14&ll=-6.325772,106.86799&output=embed" frameborder="0" width="425" marginwidth="0" scrolling="no"></iframe> <br /><small><a style="text-align: left; color: #0000ff" href="http://maps.google.co.id/maps?f=q&source=embed&hl=id&geocode=&q=cijantung,+Jakarta&aq=&sll=-6.278955,106.883755&sspn=0.094359,0.110378&ie=UTF8&hq=&hnear=Cijantung,+Jakarta+Timur,+Jakarta&t=m&z=14&ll=-6.325772,106.86799"><strong>Peta</strong></a><strong> Cijantung & Sekitarnya</strong></small></p> </blockquote> <p align="justify">   Dewasa ini Cijantung menjadi nama sebuah kelurahan, Kelurahan Cijantung, wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Kotamadya Jakarta Timur.Namanya berasal dari nama sebuah anak sungai CiLiwung, yang berhulu di <b>Areman</b>, dekat Kelapa Dua sekarang.Pada pertengahan abad ketujuh belas kawasan itu sudah berpenghuni,sebagaimana dilaporkan oleh <b>Kapten Frederick H. Muller</b>, yang memimpin ekspedisi pasukan Kompeni pertama yang menjelajahi daerah sebelah selatan Meestercornelis, yang hutannya sudah dibuka setahun sebelumnya oleh Cornelis Senen. <b>Ekspedisi Muller</b> tersebut dilakukan karena terdorong oleh adanya berita – berita tentang adanya gerombolan orang-orang Mataram di daerah pedalaman, serta adanya jalan darat yang biasa digunakan oleh orang – orang Banten ke Priangan, melalui <b>Muaraberes</b>, di tepi sungai Ci Liwung.Perjalanan Kapten Muller dari kastil Batavia ke Cijantung, dimulai tanggal 4 Nopember 1657, bersama pasukannya yang terdiri atas 14 orang serdadu kulit putih dan 15 orang <b>Mardijker</b>, dipandu oleh 10 orang pribumi. Setelah berjalan selama tiga hari dengan susah payah merambah hutan, menyusuri tepi Sungai Ci Liwung, barulah mereka sampai di Cijantung yang di huni oleh 12 umpi di bawah pemimpinnya bernama <b>Prajawangsa</b> (De Haan 1911, (II):24).Mungkin sulit untuk dibayangkan, betapa lebatnya hutan antara Jatinegara sampai Cijantung pada tahun 1657 itu, dibandingkan dengan keadaan dewasa ini.</p> </div> <p align="justify"> </p> <p align="justify"> </p> <p align="justify">Sumber : <a title="http://arungmaya.blogspot.com/2010/10/serial-asal-usul-nama-nama-tempat-di_9706.html" href="http://arungmaya.blogspot.com">http://arungmaya.blogspot.com</a></p> <p align="justify">              <a title="http://singalodaya.wordpress.com/2009/10/07/cawang-cijantung-cililitan-cilincing-condet/" href="http://singalodaya.wordpress.com">http://singalodaya.wordpress.com</a></p> <p align="justify">              <a title="http://betawi.disuka.com/2009/03/asal-usul-kata-jatinegara.html" href="http://betawi.disuka.com/2009/03/asal-usul-kata-jatinegara.html">http://betawi.disuka.com</a> </p> <p align="justify"></p> </font> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-20051281233443388952012-05-23T15:36:00.001+07:002012-05-23T15:36:13.667+07:00HIDUP SELALU MENGASIHI & MENGAMPUNI<p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000">"Supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran."</font></b></p> <p align="center"><font color="#000000">(Kis 20:28-38; Yoh 17:11b-19)</font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><i>" Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran</i>." (Yoh 17:11b-19), demikian kutipan Warta Gembira hari ini</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">· Sebagai orang beriman atau beragama kita semua diharapkan senantiasa kudus/suci, baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur alias tidak pernah melakukan kejahatan atau berdosa sedikitpun. Ingatlah, sadari dan hayati bahwa kita semua berasal dari sorga atau Allah, dan ketika dilahirkan atau diciptakan oleh Allah kita dalam keadaan baik, suci adanya. Memang dalam perjalanan waktu, semakin tambah pengalaman dan tambah usia pada umumnya kita juga bertambah dosa-dosanya, maka baiklah bahwa kita masih dianugerahi hidup sampai saat ini, yang tidak lain karena belas kasih dan kemurahan hati Allah. Karena belas kasih dan kemurahan hati-Nya yang melimpah ruah, marilah kita senantiasa hidup dan bertindak dalam syukur dan terima kasih. Syukur dan terima kasih tersebut kita wujudkan dalam hidup sehari-hari dengan berusaha hidup baik, melakukan apa yang baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur. Untuk itu kami harapkan kita juga tidak membenci siapapun, meskipun yang bersangkutan telah melukai atau menyalahi diri kita, melainkan hendaknya dengan rendah hati kita mengampuni mereka, sebagaimana sering kita doakan setiap hari dalam Doa Bapa Kami <strong>"</strong><i><strong>ampunilah kami seperti kami pun senantiasa mengampuni yang bersalah kepada kami"</strong>. </i>Marilah kita hidup saling mengasihi dan mengampuni kapan pun dan dimana pun tanpa pandang bulu, sehingga kehidupan bersama kita sungguh baik dan dengan demikian kondusif bagi kita semua yang mengusahakan kesucian hidup. Hidup suci berarti senantiasa membaktikan diri seutuhnya kepada Yang Ilahi, kepada Allah yang telah menciptakan dan mengasihi kita tanpa batas. </font></p> <div class="fullpost"> <p align="justify"><font color="#000000">· <strong>"<i>Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima</i>"</strong> (Kis 20:33-35), demikian kata Paulus, rasul agung kepada para pendengarnya. Pengalaman Paulus ini kiranya baik untuk menjadi permenungan atau refleksi kita, sebagai umat beriman atau beragama. Cara hidup dan cara bertindak kita diharapkan tidak mengganggu atau menjadi beban bagi orang lain alias bagaikan benalu, yang senantiasa mengganggu yang lain. Marilah kita hidup sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari. Kepada yang berlebihan kami harapkan bersikap sosial dengan menghayati kata-kata Paulus "<i>adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima". </i>Berlebihan di sini tidak hanya secara materiel, kaya akan harta benda atau uang, tetapi juga dalam hal waktu dan tenaga. Pemberian waktu dan tenaga bagi orang lain merupakan wujud cintakasih yang tak tergantikan dengan cara lain apapun, karena hemat saja wujud cintakasih yang utama dan pertama-tama adalah pemborosan waktu dan tenaga bagi yang terkasih. Kami harapkan para orangtua dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam hal memberi daripada menerima, sebagaimana anda sebagai suami-isteri telah saling memberikan diri sepenuhnya satu sama lain sebagai wujud saling mengasihi baik dalam untung maupun malang, sehat maupun sakit, selama-lamanya, sampai mati. Kebahagiaan sejati memang lebih terletak dalam memberi bukan menerima. </font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000">"<i>Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Demi bait-Mu di Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu</i>" </font></p> <p align="center"><font color="#000000">(Mzm 68:29-30)</font></p> </div> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW8g7CwzP8W-15xw_oDeNqamckK4nfGf7ZskMA-APJ-9lKbYVliQAsOlBQd1ayVlQNRIiQDw7hto7eFtKkaOjAj0p2wRzn2qP6LH2u5sSM_kgFpqfJNZCBaF3hHei4QorM5048uqGZQKkS/s1600-h/Iman%252520Katolik%25255B2%25255D.png"><img style="border-right-width: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="http://lh6.ggpht.com/-T2zXbH-JUMA/T7yhen3jEUI/AAAAAAAABPQ/uLFozWKgd70/Iman%252520Katolik_thumb.png?imgmax=800" width="244" height="60" /></a> </p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center">Sumber :  <em><a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></em></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-48311541366725621382012-05-11T15:08:00.001+07:002012-05-11T15:08:16.742+07:00HIDUP DAN BERTINDAK SALING MENGASIHI<p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000">"Supaya kamu saling mengasihi seperti Aku telah mengasihi kamu"</font></b></p> <p align="center"><font color="#000000">(Kis 15:22-31; Yoh 15:12-17)</font></p> <p align="center"><font color="#000000">" <i>Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain</i>." (Yoh 15:12-17), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.</font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">  Perintah hidup saling mengasihi kiranya diajarkan oleh semua agama, namun mengapa sering terjadi tawuran, permusuhan dan pembunuhan, saling membenci dst.., meskipun mereka mengakui diri sebagai umat beragama. Mengapa suami-isteri telah sekian tahuh menikah serta dianugerahui anak-anak kemudian bercerai? Hemat saya hal itu disebabkan oleh kesalahfahaman atau keterbatasan pengertian perihal cintakasih. Sabda hari ini mengingatkan dan mengajak kita semua agar kita senantiasa hidup dan bertindak saling mengasihi sebagaimana Tuhan telah mengasihi kita. Pedoman atau barometer cintakasih atau cintakasih Tuhan kepada kita, manusia. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita diajak dan dipanggil untuk hidup dan bertindak saling mengasihi dengan meneladan cintakasihNya kepada kita semua. Yesus telah menyerahkan atau mempersembahkan Diri seutuhnya sehingga menderita, wafat di kayu salib demi keselamatan dan kebahagiaan kita. CintakasihNya kepada kita sungguh total tanpa syarat. Marilah kita wujudkan saling mengasihi dengan saling memberikan diri satu sama lain tanpa syarat, dan tentu saja kami berharap pertama-tama dan terutama hal ini dihayati oleh para suami-isteri yang telah saling berjanji baik dalam untung dan malang, sehat maupun sakit, sampai mati. Keteladanan anda sebagai suami-isteri dalam saling mengasihi bagi anak-anak anda sungguh dibutuhkan, sehingga anak-anak kelak kemudian ketika menjadi dewasa akan hidup dan bertindak saling mengasihi. Kepada kita semua, segenap umat beriman, kami ajak untuk menghayati diri sebagai yang dikasihi oleh Tuhan secara melimpah ruah dan kemudian meneruskan atau menyalurkannya bagi sesamanya dimana pun dan kapan pun.</font></p> <div class="fullpost"> <p align="justify"><font color="#000000">· <strong>"<i>Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat</i>."</strong> (Kis 15:28-29), demikian tanggapan para rasul dan penatua di Yerusalem kepada usulan Paulus dan Barnabas atas nama umat. Dalam pengalaman hidup dan kerja kita, kiranya kita sering menghadapi aneka masalah atau soal, maka hendaknya hal itu dibicarakan bersama dalam terang Roh Kudus, untuk selanjutnya diambil kebijakan sesuai dengan ilham Roh Kudus. Apa yang dilakukan oleh para rasul dan penatua ini pada masa kini senantiasa juga dilakukan oleh para gembala kita, yang sering mengadakan sinode atau sidang tahunan. Di Indonesia misalnya setiap tahun para gembala/uskup berkumpul untuk berbicara dan bertukar pengalaman bersama di kantor KWI perihal aneka macam masalah atau soal yang muncul dalam penggembalaan mereka. Sumbang-saran dan percakapan dalam Tuhan atau terang Roh Kudus akhirnya mengasilkan kebijakan pastoral yang membahagiakan dan menyelamatkan umat. Kebijakan pastoral memang senantiasa dibutuhkan para imam atau gembala dalam menghayati panggilannya, maka kami harapkan para imam atau pastor paroki sungguh bertindak bijaksana dalam menggembalakan umat, bukan kebijakan pribadi melainkan kebijakan yang lahir dari percakapan atau perjumpaan bersama dalam Tuhan, dalam Roh Kudus, dengan rekan sekerja atau para pembantu dalam tugas penggembalaan. Ingat dan sadari bahwa anda sebelum ditahbiskan menjadi imam harus lulus dalam ujian kebijakan pastoral dan telah dinyatakan lulus, maka hendaknya hal itu terus diperkembangkan dan diperdalam terus menerus: kebijakan pastoral dalam penggembalaan umat.</font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><i>"Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi</i>!" (Mzm 97:8-12)</font></p> </div> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><a href="http://lh4.ggpht.com/-UmokRAuIf-k/T6zI6UEGErI/AAAAAAAABOY/73xfR9VGbuQ/s1600-h/Iman%252520Katolik%25255B3%25255D.png"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQMC5qikXAktzoAAm_7j8l5Y2lJcvhegic8sv9UTl6ThfOQ1Z7yfGCWVrY8fyzoKvoVWmWkQbo3Uu_WkJatv5obGBRK18p03p6JbqDbcMcn8_2EcxOcw4RXzqGswgnKmltfoy5UC4U9S7q/?imgmax=800" width="244" height="60" /></a></font></p> <p align="center">Sumber :  <em><a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></em></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-42051822819670340482012-05-08T13:46:00.001+07:002012-05-08T13:46:37.465+07:00DAMAI SEJAHTERA LAHIR DAN BATHIN<p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000">"<b>Apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu"</b></font></p> <p align="center"><font color="#000000">(Kis 14:19-28; Yoh 14:27-31a)</font></p> <p align="center"><font color="#000000"><i>" Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku</i>" (Yoh 14:27-31a)</font></p> <p><font color="#000000">Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:</font></p> <p><font color="#000000">· Apa yang disebut dengan kenikmatan fisik memang berbeda dengan kenikmatan spiritual. Sebagai orang beriman hendaknya lebih mengutamakan kenikmatan spiritual daripada fisik dan tentu saja jika dapat menikmati keduanya secara serentak atau integral lebih baik, mengingat dan memperhatikan kita masih hidup di dunia secara fisik. Kenikmatan fisik itu misalnya dalam hal seks, makanan maupun minuman, tidur dst, sedangkan kenikmatan spiritual ada di dalam hati, jiwa dan akal budi: kenikmatan fisik bersifat sementara tetapi kenikmatan spiritual bertahan lama atau bahkan dinikmati sampai mati atau dipanggil Tuhan. Maka jika kita mendambakan kenikmatan yang bertahan lama atau sampai mati hendaknya meneladan Yesus yang <strong>"</strong><i><strong>mengasihi Bapa dan melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepadaNya".</strong> </i>Dengan kata lain marilah kita melaksanakan kehendak dan perintah Allah, yang secara konkret hal ini dapat kita hayati dengan setia menghayati janji-janji yang pernah diikrarkan Atau baiklah kita juga dapat mewujudkan perintah dan kehendak Allah dengan cara: <strong>"</strong><i><strong>dalam dan dengan semangat iman kita hidup dan melakukan apapun, termasuk dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara".</strong> </i>Dalam kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, istirahat/tidur, rekreasi dst.. hendaknya dalam dan dengan iman. Hayati segala sesuatu dalam Tuhan atau temukan Tuhan dalam segala sesuatu. <strong>"Damai sejahtera lahir dan batin, fisik dan spiritual"</strong> menjadi dambaan semua orang, kita semua, maka marilah kita usahakan bersama-sama dalam cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari dimana pun dan kapan pun. Kami juga berharap kepada mereka yang masih mendambakan kenikmatan fisik melulu untuk mengembangkan dan meningkatkan ke kenikmatan spiritual atau rohani. </font></p> <div class="fullpost"> <p><font color="#000000">· "<i>Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara</i>" (Kis 14:21-22). <strong>"</strong><i><strong>Bertekun dalam iman serta berusaha untuk masuk dalam Kerajaan Allah"</strong> </i>memang tak akan terlepas dari aneka macam bentuk penderitaan atau kesengsaraan, dan penderitaan maupun kesengsaraan yang lahir dari kesetiaan pada iman maupun usaha masuk dalam Kerajaan Allah alias lebih dikuasai oleh Allah merupakan jalan keselamatan atau kebahagiaan sejati, maka hadapilah dalam keteguhan iman. <strong>"</strong><i><strong>Jer basuki mowo beyo" = Hidup mulia dan damai sejahtera butuh perjuangan dan pengorbanan</strong>. </i>Ada kecenderungan banyak orang masa kini, yang diawali di dalam keluarga-keluarga, untuk memanjakan anak-anak atau generasi muda, dan hal ini antara lain didukung oleh aneka produk tehnologi yang membanjiri warga atau masyarakat, antara lain makanan atau minuman yang memanjakan lidah kita, tangan maupun semua anggota tubuh kita yang lain. Aneka makanan dan minuman instant telah menina-bubukkan lidah kita, dan kiranya tak lama kemudian jika diibiarkan cara hidup dan cara bertindak kita akan dikuasai oleh orang-orang yang bersikap mental materialistis dan kemudian kita juga akan memiliki sikap mental materilistis. Usaha untuk bertekun dalam iman hemat saya untuk masa kini memang harus dimulai dari makanan dan minuman, artinya berusaha makan dan minum apa-apa yang menyehatkan tubuh, sehingga tubuh sungguh handal. Kehandalan tubuh akan memudahkan untuk hidup dan bertindak dijiwai oleh iman. Kami berharap para orangtua tidak memanjakan lidah anak-anaknya dengan aneka macam jenis makanan instant dan yang tidak sehat. </font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000">"<i>Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu</i>" (Mzm 145:10-12)</font></p> </div> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"> </p> <p align="center"> </p> <p align="center"><a href="http://lh6.ggpht.com/-28mCYHkKlo0/T6jBQEbhbUI/AAAAAAAABOE/jCtByehAilI/s1600-h/Iman%252520Katolik%25255B2%25255D.png"><img style="border-right-width: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="http://lh3.ggpht.com/-Kz1PcI2xCZI/T6jBSDB2bBI/AAAAAAAABOM/nXVeZNqwr_s/Iman%252520Katolik_thumb.png?imgmax=800" width="244" height="60" /></a> </p> <p align="center">Sumber :  <em><a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></em></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-32207792469514028332012-05-08T13:19:00.001+07:002012-05-08T13:40:23.770+07:00KATA BIJAK 2<p> </p> <blockquote> <p><strong>“Senyum dapat membuat pikiran, hati dan perasaan menjadi lebih tenang”</strong></p> </blockquote> <p> </p> <p><a href="http://lh6.ggpht.com/-o2yVKSPaOkc/T6i_BrDTygI/AAAAAAAABN0/TWRWZzLdgVU/s1600-h/Baby_Smile1%25255B6%25255D.jpg"><img style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-top: 0px; margin-right: auto; border-right: 0px" title="Baby_Smile1" border="0" alt="Baby_Smile1" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgctxQn00zeSdxBCgv78Xq-_beb6GwY5YpsisP-r1gT0He4767jS9qTmpH7REprgdkJ-Elac6jlvLfFHcgZV7wmoBPkeZ5Kns5qWYDXZrXokCygeYLSMfw-01ZOxKprf0aDwbliRx7FvfP/?imgmax=800" width="261" height="228" /></a> </p> <p><font color="#000000">Melihat sekeliling lingkungan kerja yang membosankan apalagi saat kita melihat bos atau atasan kita sepertinya BadMood sehingga terkadang membuat muka kita terlihat memble alias muram. Alangkah lebih baiknya kita hadapin semua itu entah itu permasalahan dengan senyuman, karena senyuman dapat mendamaikan pikiran, hati dan perasaan.</font> </p> <p><font color="#000000">Seperti lirik ini : </font></p> <p><font color="#000000">Hadapi dengan senyuman semua yang terjadi biar terjadi <br />Hadapi dengan tenang jiwa semua kan baik-baik saja</font></p> <p><font color="#000000">Bila ketetapan Tuhan Sudah ditetapkan, tetaplah sudah <br />Tak ada yang bisa merubah dan takkan bisa berubah</font></p> <p><font color="#000000">Relakanlah saja ini bahwa semua yang terbaik <br />Terbaik untuk kita semua menyerahlah untuk menang</font></p> <p><font color="#000000">(Dewa 19)</font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000">Tersenyumlah…</font></p> <p><font color="#000000">Buatlah dunia ini penuh warna dengan senyum…</font></p> <p><font color="#000000">Senyum bisa membuat kedamaian…</font></p> <p><font color="#000000">oh, senyum…</font></p> <p><font color="#000000">Ekpresi muka yg sangat sulit…</font></p> <p><font color="#000000">tapi bisa bermakna penuh kedamaian…</font></p> <p><font color="#000000">Oh, senyum…</font></p> <p><font color="#000000">Mari damaikan dunia dengan senyum yang penuh iklas……</font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-77508224378445135862012-05-03T14:21:00.001+07:002012-05-03T14:21:48.787+07:00KATA BIJAK 1<blockquote> <p>Terkadang hidup itu diibaratkan roda berputar, terkadang posisi atas bisa berada di bawah seiring roda itu berputar.</p> </blockquote> <p><font color="#000000"><a href="http://lh6.ggpht.com/-wIs7bzuHKmw/T6IyAC8rQcI/AAAAAAAABM4/usyR-B7HPvw/s1600-h/belajar-syukur%25255B5%25255D.jpg"><img style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-top: 0px; margin-right: auto; border-right: 0px" title="belajar-syukur" border="0" alt="belajar-syukur" src="http://lh4.ggpht.com/-8Ok9tWxdbsk/T6IyCNgJfAI/AAAAAAAABNA/4EGKSAuu4dA/belajar-syukur_thumb%25255B3%25255D.jpg?imgmax=800" width="244" height="320" /></a> </font></p> <p><font color="#000000">Bersyukur dan berusahalah kita sebagai manusia karena ketidakpuasan, kesulitan, permasalahan, kesusahan, kesedihan dll akan selalu menyertai kita. Tidak ada manusia yang luput dari salah satunya. Orang kaya saja pasti pernah merasakan kesusahan, kesulitan walau kadarnya berbeda. Jadilah Orang yang selalu mensyukuri nikmat TUHAN dengan sering beribadah & taat akan perintahnya. Niscaya kita akan kuat menghadapi hal2 seperti tadi…Amin….Tapi jangan berlindung dalam kata besyukur tanpa berusaha itu sama saja roda itu berhenti….</font></p> <p><font color="#000000">Bersyukur dan berusaha </font></p> <p><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000"> </font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-36388779289468362872012-05-02T16:30:00.000+07:002012-05-03T16:33:10.649+07:00KITA ADALAH MURID-MURID YESUS KRISTUS<p align="justify"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="justify"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000"></font></b></p> <p align="center"><b><font color="#000000">"Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya"</font></b></p> <p align="center"><font color="#000000">(1Yoh 5:1-5; Mat 10:22-25a)</font></p> <p align="center"><font color="#000000">" <i>Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya."</i> (Mat 10:22-25a), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta St.Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja hari ini, saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Seorang murid memang tidak akan lebih tinggi dalam berbagai hal dari gurunya selama yang bersangkutan masih menjadi murid, namun ketika sang murid terus menerus belajar, maka ada kemungkinan ia akan melebihi gurunya dalam berbagai hal. Sebagai orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita adalah murid-murid Yesus Kristus. Seorang murid yang baik senantiasa mendengarkan semua ajaran sang guru serta kemudian melaksanakan aneka ajaran yang telah diterima di dalam cara hidup dan cara bertindaknya setiap hari kapan pun dan dimana pun. Maka marilah kita sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus mawas diri perihal penghayatan sikap mental atau semangat 'kemuridan'. Murid adalah seorang yang sedang berguru atau melaksanakan tugas pengutusan untuk belajar. Maka dengan ini kami mengharapkan siapapun yang sedang memiliki tugas untuk belajar, hendaknya sungguh belajar dengan tekun, rajin dan giat sehingga terampil belajar. Namun demikian kami juga berharap kepada kita semua untuk hidup dan bertindak dalam dan dengan semangat belajar terus menerus. Untuk itu hendaknya sungguh mencintai dengan segenap hati, jiwa, akan budi dan tenaga tugas atau pekerjaan apapun yang sedang dikerjakan. Bukan besarnya pekerjaan yang penting, melainkan pekerjaan sekecil apapun hendaknya dikerjakan dengan cinta yang besar. Orang-orang sukses di dunia ini sungguh mengerjakan tugas dan kewajibannya dengan cinta yang besar, tanpa kenal lelah serta tanpa memikirkan atau membayangkan hasil atau buahnya, yang penting dikerjakan dengan cinta yang besar. </font></p> <div class="fullpost"> <p align="justify"><font color="#000000"> <strong>"<i>Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya."</i> (1Yoh 5:2). "</strong><i><strong>Mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintahNya",</strong> </i>itulah panggilan kita sebagai umat beriman. Allah telah mengasihi kita secara melimpah ruah melalui saudara-saudari atau orang-orang yang telah memperhatikan kita sejak kita dilahirkan di dunia ini, lahir dari rahim ibu kita masing-masing. Maka mengasihi Allah berarti hidup dan bertindak yang dijiwai terima kasih dan syukur. Maka hendaknya menyikapi aneka sapaan, sentuhan, perlakuan orang lain pada kita sebagai wujud kasih mereka kepada kita yang lemah dan rapuh ini, entah itu yang mengenakkan atau yang tidak mengenakkan diri kita. Sedangkan perintah-perintah Allah antara lain dapat kita temukan di dalam Kitab Suci, maka hendaknya rajin dan tekun membaca apa yang tertulis di dalam Kitab Suci serta kemudian menghayati apa yang disabdakan oleh Allah, sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci tersebut. Dengan kata lain kita diharapkan memiliki keutamaan ketataan dan kerendahan hati yang mendalam, senantiasa siap sedia untuk dikasihi, dibina, dibimbing dan dibentuk, sehingga tumbuh-berkembang menjadi pribadi yang sungguh mengasihi Allah alias orang yang senantiasa hidup dan bertindak dengan jiwa terima kasih dan syukur. Saya percaya pada anda semua bahwa anda sering dengan mudah berkata 'terima kasih', maka semoga tidak hanya manis di mulut kata 'terima kasih' tersebut, melainkan menjadi nyata atau terwujud dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari dimana pun dan kapan pun. Kami berharap anak-anak sedini mungkin dibina dan dididik dalam hal hidup penuh syukur dan terima kasih, antara lain dengan teladan konkret dari orangtua, yang telah saling mengasihi dan berterima kasih satu sama lain. </font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000">"<i>Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang."</i> (Mzm 37:3-60)</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><b><i><font color="#000000">"Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional. Semoga kebiasaan menyontek di sekolah-sekolah diberantas sampai tuntas alias dilarang keras menyontek baik dalam ulangan maupun ujian, karena menyontek sama dengan pendidikan korupsi" </font></i></b></p> </div> <p align="center"><strong><em><font color="#000000"></font></em></strong></p> <p align="center"><strong><em><font color="#000000"></font></em></strong></p> <p align="center"><strong><em><font color="#000000"></font></em></strong></p> <p align="center"><a href="http://lh5.ggpht.com/-bXc3tnoXMBA/T6JQz7vL-kI/AAAAAAAABNM/PLHK4dbzbX8/s1600-h/Iman%252520Katolik%25255B4%25255D.png"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="http://lh5.ggpht.com/-_GOxRQ1Yw94/T6JQ05rPbCI/AAAAAAAABNU/lCMIbScSk5Y/Iman%252520Katolik_thumb%25255B2%25255D.png?imgmax=800" width="240" height="56" /></a>Sumber :  <em><a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></em></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-20875422852713033032012-04-24T09:59:00.000+07:002012-04-25T10:01:50.745+07:00KENYANG DAN NIKMAT DALAM TUHAN<p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000">"<b>Barangsiapa datang kepadaKu ia tidak akan lapar lagi"</b></font></p> <p align="center"><font color="#000000">(Kis 7:51-8:1a; Yoh 6:30-35)</font></p> <p align="center"><font color="#000000"><i>" Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi</i>" (Yoh 6:30-35), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.</font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000">Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:</font></p> <p><font color="#000000">Ada orang-orang tertentu yang melaksanakan latutapa berhari-hari, tanpa makan dan minum, dan tinggal sendirian di tempat sepi atau hening. Mereka melakukan hal itu dengan tujuan utama agar senantiasa dekat dengan Tuhan atau Yang iIlahi, maka meskipun tanpa makan dan minum berhari-hari mereka merasa tak pernah kelaparan atau kehausan serta tak pernah mengeluh atau menggerutu. <strong>"</strong><i><strong>Barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi",</strong> </i>demikian sabda Yesus, yang hendaknya kita renungkan dan hayati. Kenyang dan nikmat dalam Tuhan, itulah yang kiranya kita usahakan bersama-sama sebagai umat beriman atau beragama. Memang rasanya tak mungkin bagi kita semua untuk tanpa makan dan tanpa minum berhari-hari, maka baiklah saya mengajak anda sekalian untuk menghayati sabda Yesus di atas dengan senantiasa hidup dan bertindak dalam Tuhan. Jika kita senantiasa hidup dan bertindak dalam Tuhan, maka apapun yang harus kita lakukan, apa yang harus kita makan dan minum, akan enak dan nikmat adanya. Dalam hal makan dan minum, misalnya, hendaknya makan dan minum dalam dan dengan iman, sehingga dalam hal makan dan minum berpedoman pada sehat dan tidak sehat, bukan enak/nikmat dan tidak enak/nikmat. Apa yang enak dan nikmat pada umumnya kurang atau tidak sehat, tidak menjamin kesehatan dan kehandalan tubuh, sehingga orang yang bersangkutan mudah jatuh sakit, tidak memiliki daya tahun tubuh yang handal dalam menghadapi dan mengerjakan aneka tugas dan pekerjaan berat. </font></p> <div class="fullpost"> <p><font color="#000000">· <strong>"<i>Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!"</i> (Kis 7:60)</strong>, demikian kata terakhir Stefanus, sebelum meninggal dunia karena dirajam oleh musuh-musuhnya. Kata-kata ini keluar dari Stefanus, karena ia sungguh kenyang dalam Tuhan, hidup dan bertindak dalam Tuhan kapan pun dan di mana pun. Meskipun ia dirajam dengan batu, dilempari dengan batu sampai mati, ia tidak mengeluh dan menggerutu, tidak membenci dan balas dendam terhadap musuh-musuhnya, tetapi mengampuni dan mendoakannya. Kiranya Stefanus meneladan Yesus yang tergantung di puncak kayu salib, dalam puncak penderitaan-Nya, sehingga ia juga diangkat sebagai martir pertama di dalam Gereja. Kami percaya bahwa kita semua sering mengalami ancaman atau disakiti oleh orang lain, dan pada umumnya secara otomatis kita mudah marah dan membenci mereka yang mengancam dan menyakiti kita. Sebagai umat beriman kami ajak anda sekalian: marilah meneladan Stefanus, sebagai tanda atau bukti bahwa kita sungguh membaktikan diri seutuhnya kepada Tuhan. Hendaknya jangan marah, mengeluh atau menggerutu ketika menghadapi aneka tantangan, masalah, atau hambatan, entah itu karena kesetiaan iman kita maupun kesambalewaan kita dalam menghayati iman. <strong>"</strong><i><strong>Gagal atau sukses, hendaknya selalu bersyukur",</strong> </i>demikian salah satu isi motto Bapak Andrie Wongso, promotor Indonesia.<i> </i>Saya percaya kepada anda sekalian, para orangtua, pasti memiliki pengalaman sebagaimana dialami oleh Stefanus, misalnya ketika anak-anak mengganggu anda, anda tidak marah, mengeluh atau menggerutu, lebih-lebih ketika anak-anak masih kecil atau bayi. Hendaknya pengalaman tersebut terus diperkembangkan dan diperdalam serta disebarluaskan dalam hidup sehari-hari dimana pun dan kapan pun. Didik dan dampingi anak-anak anda dalam hal ini, terutama dengan teladan atau kesaksian hidup anda. </font></p> <p align="center"><font color="#000000"><i>"Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku! Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku</i>" (Mzm 31:3c-4)</font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"> </p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="left"><font color="#000000"></font></p> </div> <p align="center"><font color="#000000"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6qMeirvDZVT2KMARUbMss4xgE7Pk2Yq9mib3GYKgclPOW4HbyjbY-VelW6dwrXJRZKBcs5GWyJu5TECXgAS6tdt8bvzBHjAaIqBadUnZALCq945NS4LnkSNDerG1UEctvoOtwIp2WCDwG/s1600-h/Iman%252520Katolik%25255B4%25255D.png"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="http://lh5.ggpht.com/-w-xkmHVlQSI/T5dpHBlBO8I/AAAAAAAABLE/JXRyjyL5O28/Iman%252520Katolik_thumb%25255B2%25255D.png?imgmax=800" width="240" height="56" /></a> </font><font color="#000000">Sumber : <em><a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></em></font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-29847720669326024052012-04-23T11:12:00.000+07:002012-04-25T11:15:01.476+07:00PENGERTIAN CLUB MOTOR<p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"> </p> <p align="center"><font color="#000000"><a href="http://lh5.ggpht.com/-yvWYoGkZpMY/T5d6KQlIDVI/AAAAAAAABLM/qWEhj1lnT3c/s1600-h/TJT%252520on%252520MEdia%25255B7%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="TJT on MEdia" border="0" alt="TJT on MEdia" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS3VA4TJ0gi3zeCMPEu_3J5GQTN37Sy8l1pdzoYtQaNpFLm1lsudblOByIeN6cQKxJ0u2ZGg_pu3hH-J2S1Fx_xourwf7zp61ES_F5C1QLHNjtQp4xI_8-be-UC4FUFbMSykgouffa4k7B/?imgmax=800" width="270" height="173" /></a><font size="1">Tigerjakartatimur on media</font> </font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">         Terlebih dahulu p</font><font color="#000000">engertian Organisasi secara umum adalah identik dengan sekelompok individu yang berada dalam sebuah sistem atau Pengertian lain dari organisasi adalah wadah untuk sekelompok individu berinteraksi dalam wewenang tertentu. Organisasi yang di bentuk terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan yang sama untuk mewujudkan tujuan bersama. </font><font color="#000000">Jadi, dalam sebuah organisasi, terdapat beberapa pola hubungan antar-individu yang memiliki tanggung jawab masing-masing dalam mewujudkan tujuan organisasi. Dengan demikian, pola hubungan ini membentuk suatu budaya organisasi, komitmen organisasi, serta perilaku organisasi yang dapat di lihat dan dikaji. </font><font color="#000000">Budaya organisasi di tandai dengan adanya sharing atau berbagi nilai dan keyakinan yang sama dengan seluruh anggota organisasi. Sharing inilah yang dapat mempengaruhi perilaku orang-orang dalam sebuah organisasi. Perilaku organisasi sendiri merupakan seperangkat tindakan yang ada dalam sebuah organisasi. Perilaku organisasi melihat bagaimana tingkat individu, tingkat kelompok, serta kinerja baik secara individu, kelompok, maupun organisasi itu untuk berinteraksi satu sama lain. Perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksi dan menjelaskan, pembagian tugas dan tanggung jawab para anggota dalam sebuah organisasi.</font></p> <div class="fullpost"> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><a href="http://www.tiger-club.or.id"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="HTCI, ATJ, TJT" border="0" alt="HTCI, ATJ, TJT" src="http://lh5.ggpht.com/-UN6fKS7Mx1c/T5d6OpWnxgI/AAAAAAAABLc/rbYDNtohm3Y/HTCI%25252C%252520ATJ%25252C%252520TJT%25255B18%25255D.png?imgmax=800" width="317" height="300" /></a> Honda Tiger Club Indonesia</font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Dari pengertian organisasi sudah dijelaskan maka kita menuju arti klub motor itu sendiri.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Klub motor itu adalah satu wadah yang dapat menampung aspirasi serta keinginan para anggotanya berdasarkan mufakat dan kesepakatan pada waktu awal pembentukan oleh para<i> founder</i> (pendiri) nya atau bisa juga perkumpulan yang melakukan kegiatan untuk maksud dan tujuan tertentu yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan mempunyai aturan main yaitu AD/RT. Pada dasarnya suatu klub itu akan hadir dari satu habitat atau ketertarikan yang sama. Misalnya satu merek motor dari satu pabrikan.</font></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><a href="http://lh5.ggpht.com/-PzZ5cigkqSg/T5d6PnG3z-I/AAAAAAAABLg/N2oYw5EEawk/s1600-h/TJT_4%25255B12%25255D.jpg"><img style="border-right-width: 0px; display: block; float: none; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; border-left-width: 0px; margin-right: auto" title="TJT_4" border="0" alt="TJT_4" src="http://lh3.ggpht.com/-eFumpiOSQvM/T5d6QgwRwTI/AAAAAAAABLo/OBfb_FsGkGo/TJT_4_thumb%25255B7%25255D.jpg?imgmax=800" width="250" height="129" /></a><font color="#000000">tigerjakartatimur</font> </p> <p align="center"> </p> <p align="justify"><font color="#000000">  Seperti klub motor <a href="http://lesyakoe.blogspot.com/2011/02/sejarah-tiger-jakarta-timur.html">TIGER JAKARTA TIMUR</a> yang berlokasi di daerah Buaran, klub ini mempunyai struktur organisasi yang dibentuk dari hasil kongres. Klub ini beraneka ragam latarbelakang para anggotanya dari mahasiswa hingga ke pengusaha. Malahan klub ini didaftarkan sebagai Ormas di kantor walikota jakarta timur dengan nomor  Inventarisasi: 144/1.862.45. Untuk lebih menguatkan posisi dalam percaturan club motor baik di Jakarta maupun di Indonesia, TIGER JAKARTA TIMUR pun bergabung sebagai salah satu anggota dari ASOSIASI TIGER JAKARTA selain itu TIGER JAKARTA TIMUR juga adalah anggota dari <a href="http://www.tiger-club.or.id/index.php?name=Profil">HONDA TIGER CLUB INDONESIA</a> (wadah tertinggi club Tiger di Indonesia). Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan klub ini selalu melalui proses ijin ke pihak berwenang, khususnya klub TIGER JAKARTA TIMUR ini selalu melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti pertandingan futsal, bulu tangkis bahkan hingga bakti sosial yang diadakan secara rutin masuk dalam agenda tahunan kepengurusan. Klub TIGER JAKARTA TIMUR selalu menerapkan safety riding saat touring atau melakukan aktifitas sehari-hari dan juga mematuhi aturan lalu lintas. Dan TIGER JAKARTA TIMUR mempunyai <a href="http://panglimaaccessories.blogspot.com">bengkel</a> khusus anggotanya (milik perorangan) yang terletak di daerah buaran. Kembali lagi kepembahasan mengenai klub, yang p</font><font color="#000000">ada awalnya memang club motor akan dijadikan sebagai tolak ukur atas kesuksesan suatu produk pabrikan motor itu sendiri. Setelah berjalannya waktu entah karena alasan latah atau cuma sekedar meramaikan di kehidupan dunia motor , akhirnya terlahir banyak club-club motor yang menjamur di berbagai daerah, mulai dari club yang di bawah bendera pabrikan jenis motor itu sendiri, hingga yang berdasarkan hobi atau sekedar perkumpulan. Jumlahnya pun tidak sedikit di setiap daerah sudah memiliki ratusan club motor.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Kegiatan-kegiatan club motor ini menurut saya sangat lebih banyak positif-nya, karena mereka di wajibkan untuk tanggung jawab atas atribut atau bendera yang mereka pakai. Dan tak jarang kegiatannya di dukung oleh pihak TNI, Kepolisan maupun oleh organisasi-organisasi masyarakat yang lain. </font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Semoga para pembaca bisa membedakan sendiri antara klub motor dengan Geng motor yang selama ini membuat hal-hal negatif dalam kegiatannya.</font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> </div> <p align="justify"><font color="#000000">Sumber link : </font></p> <p align="justify"><a title="http://www.tiger-club.or.id/" href="http://www.tiger-club.or.id/">http://www.tiger-club.or.id/</a></p> <p align="justify"><a title="http://panglimaaccessories.blogspot.com/2010/06/tiger-jakarta-timur.html" href="http://panglimaaccessories.blogspot.com/2010/06/tiger-jakarta-timur.html">http://panglimaaccessories.blogspot.com</a></p> <p align="justify"><a title="http://tri-pd.blogspot.com" href="http://tri-pd.blogspot.com">http://tri-pd.blogspot.com</a></p> <p align="justify"><a title="http://indonesiantourismontheworld.blogspot.com" href="http://indonesiantourismontheworld.blogspot.com">http://indonesiantourismontheworld.blogspot.com</a></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><font color="#000000"> </font></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7964812640943961107.post-60133602772741057272012-04-19T11:18:00.001+07:002012-04-19T11:18:23.900+07:00HIDUP, BERTINDAK DALAM DAN OLEH ROH KUDUS<p> </p> <p> </p> <p align="center"><b><font color="#000000"><em>"Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya"</em></font></b></p> <p align="center"><font color="#000000">(Kis 5:27-33; Yoh 3:31-36)</font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"></font></p> <p align="center"><font color="#000000"><em>" Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."</em>  </font><font color="#000000">(Yoh 3;31-36), </font><font color="#000000">Demikian kutipan Warta Gembira hari ini. </font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p><font color="#000000">Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:</font></p> <p align="justify"><font color="#000000">Yesus adalah Allah yang menjadi manusia seperti kita kecuali dalam hal dosa, Ia telah datang dari sorga dan turun ke dunia untuk menyelamatkan dunia seisinya. Dalam cara hidup dan cara bertindak-Nya Ia senantiasa <em><strong>"memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan apa yang didengar-Nya",</strong></em> yang tidak lain adalah kebenaran sejati. Maka siapapun yang percaya kepada-Nya mengakui bahwa Allah adalah benar serta menerima anugerah Roh dengan tak terbatas, serta kemudian meneladan Yesus dengan memberi kesaksian tentang apa yang dilihat dan didengarnya. Karena menerima anugerah Roh dan dengan demikian hidup dan bertindak dalam dan oleh Roh, maka yang dilihat dan didengarkan tidak lain adalah apa-apa yang membahagiakan dan menyelamatkan, terutama kebahagiaan dan keselamatan jiwa. </font><font color="#000000">Kebahagiaan atau keselamatan jiwa merupakan dambaan, harapan, cita-cita yang utama dan pertama-tama serta mengatasi aneka dambaan, harapan dan cita-cita lainnya. </font> <div class="fullpost">Dengan kata lain cara hidup dan cara bertindak orang yang hidup dari dan oleh Roh berciri khas spiritual, tidak hanya sosial atau phisik. Ia senantiasa hidup dan bertindak dalam dan oleh cinta kasih dimana pun dan kapan pun, menyadari dan menghayati diri sebagai cinta kasih atau anugerah Allah, yang kemudian menyalurkan cinta kasih atau anugerah Allah kepada siapapun dan dimanapun. Cara hidup dan cara bertindak orang yang hidup dari dan oleh Roh juga memotivasi orang lain untuk menyadari dan menghayati diri sebagai cinta kasih atau anugerah Allah, serta kemudian senantiasa hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak dan perintah Allah.</div> <div class="fullpost"></div> </p> <p class="fullpost"></p> <p class="fullpost" align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p class="fullpost" align="center"><font color="#000000"><em>"Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia." (Kis 5:29-32),</em> </font></p> <p class="fullpost" align="center"><font color="#000000"></font></p> <p class="fullpost" align="center"><font color="#000000"></font></p> <p class="fullpost" align="justify"><font color="#000000">demikian jawaban Petrus dan para rasul kepada Imam Besar di dalam Mahkamah Agama. <strong><em>"Harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia",</em></strong> inilah yang hendaknya kita renungkan dan hayati. Kita semua berasal dari Allah dan pada waktunya diharapkan kembali kepada Allah, maka selayaknya jika kita lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Di dalam hidup kita bersama kita memiliki aneka tata tertib atau aturan yang harus kita hayati atau laksanakan. Hemat saya semua tata tertib atau aturan dibuat dan diundangkan atau diberlakukan atas dasar dan demi cinta kasih, maka hendaknya semua tata tertib atau aturan disikapi dalam dan oleh cinta kasih. Jika kita menyikapi aneka tata tertib atau aturan dengan dan dalam cinta kasih, maka jika ada hal yang tidak sesuai dengan kehendak Allah segera diluruskan atau dibetulkan, sedangkan yang sesuai dengan kehendak Allah segera dilaksanakan. Semua keputusan atau kebijakan yang tidak menyelamatkan jiwa manusia berarti berlawanan dengan kehendak Allah; taat kepada Allah berarti senantiasa membuat keputusan atau kebijakan yang menyelamatkan jiwa manusia, entah jiwa kita sendiri maupun jiwa orang lain yang kena dampak keputusan atau kebijakan kita. Dalam iman kita imani bahwa semua pemimpin adalah wakil Allah di dunia ini, maka siapapun yang menjadi pemimpin dalam kehidupan bersama dalam bentuk dan tingkat apapun kami harapkan senantiasa membuat keputusan atau kebijakan yang sesuai dengan kehendak Allah, antara demi kesejahteraan umum/bersama, bukan demi keuntungan atau kenikmatan pribadi, sebagaimana telah dihayati para tokoh politik masa kini. Kebanyakan para tokoh politik masa kini hanya berusaha untuk memperkaya diri dengan melakukan aneka bentuk korupsi.</font></p> <p class="fullpost" align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p class="fullpost" align="justify"><font color="#000000"></font></p> <p class="fullpost" align="center"><font color="#000000"><em>"Wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu" (Mzm 34:17-20)</em></font></p> <p class="fullpost" align="center"><em><font color="#000000"></font></em></p> <p class="fullpost" align="center"><em><font color="#000000"></font></em></p> <p class="fullpost" align="center"><em><font color="#000000"></font></em></p> <p class="fullpost" align="center"><em><font color="#000000"></font></em></p> <p class="fullpost" align="center"><em><font color="#000000"> <a href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/"><img style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-top: 0px; margin-right: auto; border-right: 0px" title="Iman Katolik" border="0" alt="Iman Katolik" src="http://lh3.ggpht.com/-YpDtpI6epo8/T4-SDaxy8CI/AAAAAAAABKk/Bevxl_3PF6E/Iman%252520Katolik%25255B9%25255D.png?imgmax=800" width="244" height="54" /></a> Sumber : <a title="http://renunganimankatolik.blogspot.com/" href="http://renunganimankatolik.blogspot.com/">http://renunganimankatolik.blogspot.com/</a></font></em></p> Echo_hadthahttp://www.blogger.com/profile/09559769968299612081noreply@blogger.com0