Kamis, 25 Februari 2010

Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut ( Angin duduk )

. Kamis, 25 Februari 2010

Penyakit Angin duduk

Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut

Kemarin ada seorang teman dikantor yang meninggal di usia yang ke-31 dengan status single. Menurut dokter-dokter yang turut melayat,kemungkinan penyebabnya adalah angin duduk, karena pagi harinya dia masih masuk kantor, walaupun pada saat jam istirahat minta ijin pulang karena kepalanya pusing.Kebetulan ybs tidur sekamar dengan kakak perempuannya yang juga bekerja di kantor yang sama,dan masih sempat terbangun karena adiknya menanyakan minyak kayu putih sekitar setengah 12 malam, lalu paginya waktu dibangunkan pagi hari untuk berangkat ke kantor, ternyata sang adik sudah meninggal dengan posisi tidur dengan wajah sedikit menahan rasa sakit, dan kebiruan sekitar leher.Atas dasar itulah saya informasikan sedikit mengenai angin duduk atau nama kerennya Sindrom Jantung Koroner Akut. Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut Hanya dalam 15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal.Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja. Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah baru penyakit jantung yang akrab disebut angin duduk.Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut(SSJKA).Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan lalu. Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di masyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama.Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan Gawat darurat jantung.Ingat!. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama.Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda sakit.


Gejalanya:
* Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti:
- Rasa ditekan
- Rasa diremas-remas, menjalar ke leher,lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.
- Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.
- Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu,serta punggung.Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag. Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi) .

Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
* Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
* Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus).
* Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang terus menerus.
* Keempat, infeksi pada pembuluh darah.
Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung. Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut angina.Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom serangan jantung koroner akut(SSJKA)dengan serangan jantung koroner (SJK) (infark miokard). Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan. Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat. "SSJKA ini memang mendadak.Bukan karena capek, masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan" Kata Teguh. Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina ini. Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat. Solusi satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan supply oksigen dan kebutuhan oksigen.Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.Di tempat terpisah, ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso Karo-Karo MPH, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia tidak terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan lambat menangani pasien.Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi. Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).

PERBAIKI GAYA HIDUP
Gaya hidup masa kini yang kurang sehat dan tidak teratur adalah pemicunya' tegas dr, Joko. Menurutnya, Zaman sekarang orang cenderung melupakan pentingnya olahraga ( wah..wah termasuk saya sih hehehe...), hidup dalam kondisi stress, sering tidur larut malam, dan sering mencoba bermacam pola diet yang tidak sehat. Kurang atau tak pernah olahraga akan menghambat kelancaran metabolisme tubuh. Akibatnya, akan terjadi pengendapan lemak yang perlahan-lahan dapat menyumbat lajunya aliran darah ke jantung. Sementara itu, orang sekarang banyak yang mengaku tak punya cukup waktu oalahraga (kalo saya sih males aja...), Menjaga diri dari kemungkinan obesitas (kelebihan berat badan) juga berperan penting untuk kesehatan jantung, karena kelebihan lemak dapat meminimalkan gerak pompa jantung, (your waist is your heart, begitu kata orang jawa...pinggang kamu adalah kesehatan kamu). Jadi jaga ukuran pinggang anda, karena perutlah semua jenis lemak menumpuk. Untuk wanita, maksimal 80 cm, dan untuk pria, maksimal 90 Cm, Krena jaga pola makan, hindari Junk Food, perbanyak asupan buah dan sayuran serta fiber. Menjauhkan diri dari stress, juga bisa mencegah kita dari penyakit jantung koroner, Pasalnya, dalam keadaan stress kinerja tubuh serta otak dipaksa untuk bekerja secara berlebihan, Hasilnya, kondisi tubuh selalu dalam keadaan letih dan porsi istirahat berkurang. 'Kurangnya istirahat dapat mengakibatkan pengentalan darah, yang dapat meningkatkan hormon adrenalin, akibatnya bisa ditebak serangan jantung lebih gampang terjadi' Orang yang emosi-an juga perlu diperhatikan (Selalu marah-marah...setiap saat...ada ga ya orang kayak gini..), Pasalnya, dalam marah-marah (Otak panas, napas memburu, jantungpun berdebar keras, kadang samapi tubuh bergetar, darah bergerak cepat), jika kondisi darah bergerak cepat, sedangkan ada penyumbatan di pembuluh darah...wouw...bisa dibayangkan darah akan berkumpul disuatu tempat (pembuluh darah) dan karena tidak kuat menampung banyaknya darah yang datang pembuluh yang halus itupun pecah dan sudah bisa ditebak orang itupun akan koleps atau bisa merengang nyawa, o ya..kondisi ini juga berlaku ketika dia berolahraga ekstra keras (seperti main bola, yang dituntut berlari2 bolak-balik terus menerus),itu juga memicu jantung berdebar dan darah bergerak cepat, dan jika dia mempunyai sumbatan2 dalam tubuhnya yang tidak diketahui, maka kejadian pembuluh darah pecahpun akan menimpanya (seprti Almarhum Benyamin S dan Basuki, mereka meninggal selagi bermain bola). Wuiiih..ngeri ya...ya kalo udah seumur kita sih, harusnya udah ga cocok lagi untuk olahraga2 keras macam gitu, karena kita ga tau didalam tubuh kita (adakah penyumbatan atau tidak?) yang ringan2 ajalah seperti jalan kaki, jogging, senam, bersepeda santai, atau olahraga pernapasan, dll yang terakhir kebiasaan merokok serta mengkonsumsi minuman beralkohol juga berdampak negatif pada jantung, apalagi bila kebiasaan jelek ini dilakukan sejak usia remaja.
Saudaraku...
ada beribu jalan untuk hidup sehat, Tuhan memberikan kita sesuatu yang luar biasa banyaknya, setiap ada penyakit pasti Tuhan memberikan obatnya, tapi bukan itu masalahnya, pola hidup sehat dan seimbang harus kita jalani, 'Mencegah lebih baik daripada mengobati. yang ini pasti setuju dong..Ada beberapa tips yang bisa kita lakukan, mudah-mudahan berguna:
Minum Air putih (Angin duduk)

- Minum Air putih minimal 8 gelas sehari
- Banyak makan buah-buahan dan sayuran (serat alami)
- Hindari stress, dan selalu sabar
- Perbanyak berpuasa
- Tidur yang cukup dan olahraga ringan diusahakan rutin Gampangkan, O ya satu lagi, Tuhan menciptakan dunia ini berpasangan ada Surga ada neraka, ada pria ada wanita, ada putih ada hitam, ada baik ada jahat,ada manis ada pahit, kesimpulannya jika kita banyak makan-makanan yang manis seperti coklat, teh manis, kopi susu, mimunam kaleng, dll.

Olahraga Usahakan...sekali lagi..usahakan seminggu sekali atau beberapa hari sekali makan yang pahit2 seperti Rebusan air sambiloto, makan pare, minum jahe atau jus mengkudu, makan bawang putih, dll. Dan jika kita merasa sering makan-makanan yang berlemak atau berlebih seperti daging, jeroan, sering ngemil, makan 2 piring atau selalu nambah (hahaha...ini banyak nih temen saya...) usahakan...sekali lagi..usahakan berpuasalah sesering mungkin untuk mengimbanginya, atau minum madu atau minum/makan jinten item (habatussauda..).

 

SEMOGA BERMANFAAT,…..

0 Pendapatmu:

 
Hadie-Littha_1979 To Blogger.com | Template by Hadie-Littha_1979